Ditulis oleh Tim Konten Medis
Batuk berdarah melibatkan batuk atau muntah darah yang bercampur dengan lendir dan ludah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah bronkitis.
Penyebab gejala batuk berdarah adalah infeksi hingga masalah pembuluh darah pada paru-paru.
Batuk berdarah tidak sama dengan muntah darah (hematemesis). Darah yang keluar dari batuk biasanya terlihat, seperti ludah yang berlumuran darah dan bercampur lendir.
Sebagian besar penyebab batuk berdarah tidak terlalu serius dan bisa diobati dengan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius sehingga tidak boleh diabaikan begitu saja.
Apa Itu Batuk Berdarah
Batuk berdarah atau hemoptisis adalah kondisi ketika tubuh mengeluarkan darah melalui mulut. Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi, kanker, atau masalah pembuluh darah pada paru-paru.
Hemoptisis akibat gangguan di paru-paru bisa mengakibatkan peradangan saluran udara, seperti bronkitis, pneumonia, tuberkulosis, dan fibrosis kritik. Sebelum mengeluarkan darah, Anda dapat mengalami gejala awal berupa batuk kronis, sesak napas, rasa nyeri di dada, dan napas berbunyi.
Batuk berdarah akibat gangguan paru-paru perlu mendapatkan penanganan segera mungkin agar mengurangi risiko komplikasi serius. Kondisi ini bisa semakin parah apabila Anda sering terkena paparan asap rokok, minum alkohol, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Jenis Batuk Berdarah
Berdasarkan banyaknya darah yang keluar selama 24 jam terakhir, kondisi ini terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
1. Batuk Berdarah Masif
Hemoptisis masif biasanya mengacu pada pengeluaran darah dalam jumlah besar dan tingkat pendarahan yang cepat. Volume darah yang dikeluarkan selama 24 jam berkisar 100 mililiter (mL) darah hingga lebih dari 600 mL.
Kondisi ini bisa mengganggu fungsi tubuh hingga mengancam nyawa yang perlu Anda waspadai. Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami hemoptisis masif.
Baca Juga: 13 Pilihan Obat Batuk Pilek Anak Paling Ampuh di Apotek
2. Batuk Berdarah Non-masif
Umumnya, Batuk berdarah non-masif tidak mengancam nyawa sehingga tidak perlu Anda khawatirkan. Meskipun begitu, kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja.
Pada batuk berdarah non-masif, Anda dapat mengeluarkan darah sebanyak 20 hingga 200 mL atau setara dengan 1 cangkir. Kondisi ini biasanya terjadi akibat masalah kesehatan tertentu, seperti infeksi parasit.
3. Batuk Berdarah Ringan
Hemoptisis ringan cenderung tidak terlalu serius dan bisa diatasi dengan menjalani pengobatan medis. Kondisi ini ditandai dengan volume darah yang keluar sebanyak kurang dari 20 mL atau kurang dari 1 sendok makan.
Segera beri tahu dokter apabila hemoptisis ringan terjadi bersamaan dengan gejala lainnya. Misalnya, nyeri dada, nafsu makan menurun, dan demam.
Penyebab Batuk Berdarah
Salah satu penyebab hemoptisis yang paling umum adalah infeksi, seperti:
- Bronkitis: Kondisi ini terjadi ketika saluran udara yang menuju paru-paru meradang dan terisi lendir.
- Pneumonia: Peradangan dan cairan di paru-paru yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Selain itu, hemoptisis juga bisa terjadi akibat saluran udara besar di paru-paru mengalami kerusakan. Kondisi inilah yang menimbulkan infeksi dada berulang dan batuk berdahak. Adapun sejumlah masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan hemoptisis, sebagai berikut:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK): Kondisi ini terjadi akibat aliran udara dari paru-paru yang terhambat.
- Kanker paru-paru: Jenis kanker ini bermula dari pertumbuhan sel abnormal di paru-paru dengan gejala, seperti batuk tidak kunjung hilang, nyeri dada, dan suara serak.
- Tuberkulosis: Infeksi bakteri ini paling sering menyerang paru-paru yang bisa berakibat fatal apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
- Emboli paru: Kondisi ini merupakan bekuan darah yang menyumbat dan menghentikan aliran darah ke arteri di paru-paru.
- Abses paru-paru: Rongga berisi nanah di paru-paru yang mengelilingi peradangan pada jaringan
- Fibrosis kistik: Gangguan ini merupakan penyakit paru-paru serius yang berlangsung seumur hidup.
Faktor Risiko Penyebab Batuk Berdarah
Adapun sejumlah faktor yang bisa meningkatkan hemoptisis, sebagai berikut:
- Infeksi HIV
- Penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti imunosupresan
- Terkena paparan tuberkulosis
- Memiliki riwayat merokok yang panjang
Baca Juga: Apa Penyebab Terjadinya Batuk? Waspadai 7 Pemicunya
Gejala Batuk Berdarah
Gejala hemoptisis cenderung bervariasi, tergantung dari penyebab, lokasi, dan tingkat keparahan pendarahan. Anda dapat mengalami beberapa gejala, seperti:
- Darah berceceran saat batuk
- Lendir merah muda berbusa atau bercak darah
- Nyeri dada
- Cairan batuk terasa seperti gumpalan gelatin berdarah
- Lendir terasa seperti gumpalan nanah
Diagnosis Penyakit Batuk Berdarah
Dokter atau ahli medis profesional dapat meninjau riwayat kesehatan pasien dengan cara melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis. Diagnosis hemoptisis juga memerlukan tes penunjang untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya.
Diagnosisnya dapat berupa:
- Rontgen dada untuk mengetahui adanya tumor atau cairan di paru-paru
- CT scan untuk menyelidiki gangguan yang muncul di dada dengan menggunakan sinar-X
- Bronkoskopi untuk memeriksa saluran pernapasan dan menemukan lokasi terjadinya pendarahan
- Hitung darah lengkap untuk mengetahui seberapa banyak darah yang hilang dan mencari tanda-tanda infeksi
- Kultur dahak dari ekskresi paru-paru untuk mencari penyebab infeksi bakteri atau virus
- Tes pembekuan darah untuk melihat gangguan perdarahan yang berhubungan dengan gejala yang terjadi pada pasien
- Urinalisis dan tes fungsi ginjal untuk menyingkirkan kondisi autoimun yang memengaruhi paru-paru dan ginjal
Komplikasi Batuk Berdarah
Hemoptisis masif bisa menyebabkan pendarahan hebat dan kehilangan darah dalam jumlah besar. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
- Distres atau kegagalan pernapasan: Kondisi ini cukup serius ketika paru-paru tidak dapat memasukkan cukup oksigen ke dalam darah.
- Pneumonia aspirasi: Kondisi ini merupakan infeksi paru-paru yang terjadi akibat terhirupnya cairan kaya bakteri, seperti sekresi orofaring.
- Anemia: Kondisi ini ditandai dengan tubuh yang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan.
- Syok hipovolemik: Kondisi darurat saat kehilangan banyak darah atau cairan yang membuat jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Cara Mengatasi Batuk Berdarah
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi batuk berdarah:
1. Perawatan Intensif (ICU)
Jika mengalami kehilangan darah yang parah, penderita akan menerima perawatan di unit perawatan intensif (ICU). Perawatan ini sangat penting untuk menstabilkan dan menghentikan pendarahan untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.
Perawatan untuk hemoptisis parah dapat berupa:
- Bronkoskopi: Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan gumpalan di saluran udara yang menyebabkan pendarahan.
- Angiografi dan embolisasi arteri bronkial: Metode ini mampu menghentikan aliran darah pada pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan.
- Asam traneksamat: Jenis obat ini mampu menghentikan pendarahan yang berhubungan dengan kehilangan darah parah.
2. Perawatan Mandiri di Rumah
Jika batuk yang berat dan hebat menjadi penyebab hemoptisis, cobalah untuk melakukan perawatan mandiri di rumah agar membantu melegakan saluran napas. Perawatan ini dapat berupa:
- Obat batuk: Anda bisa mengonsumsi obat yang terjual bebas di apotek terdekat untuk meredakan batuk berat, Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar terhindar dari masalah kesehatan yang parah.
- Minum air putih: Pastikan untuk menjaga hidrasi tubuh agar mampu mengencerkan lendir dan mudah mengeluarkannya melalui mulut tanpa mengiritasi saluran napas.
Baca Juga: Penyebab Bayi Batuk Sampai Muntah: Bisa Jadi Gejala Asma
Cara Mencegah Batuk Berdarah
Hemoptisis sering kali menjadi salah satu gejala suatu penyakit, kondisi, atau gangguan kesehatan. Jika diabaikan, kondisi ini bisa memicu penyakit yang semakin parah.
Anda bisa mencegah batuk berdarah dengan cara melakukan perubahan gaya hidup. Misalnya, menghentikan kebiasaan merokok, hindari aktivitas atau kegiatan di luar ruangan saat polusi dan kabut asap tinggi.
Pengobatan Batuk Berdarah ke Dokter
Apabila gejala batuk berdarah yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya S Pratama
Source:
- Cleveland Clinic. Coughing Up Blood. Agustus 2024.
- Healthdirect. Haemoptysis (Coughing Up Blood). Agustus 2024.
- Healthline. Why Am I Coughing Up Blood?. Agustus 2024.