Ditulis oleh Tim Konten Medis
Terdapat beragam jenis batuk, mulai dari ringan hingga berbahaya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya, reaksi alergi, infeksi bakteri dan virus, serta pola hidup tidak sehat.
Jenis batuk, mulai dari ringan hingga parah.
Batuk sesekali cenderung hal yang normal dan sehat. Kondisi ini bisa berlangsung dalam waktu singkat hingga lama, tergantung dari jenis dan gejala yang dialami oleh penderita.
Terkadang, batuk bisa sangat kuat dan berkepanjangan sehingga mampu membuat iritasi pada paru-paru. Akibatnya, tubuh mengalami batuk lebih parah dan gejala lainnya. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali jenis-jenis batuk agar terhindar dari risiko infeksi yang semakin parah.
Apa Itu Batuk?
Batuk adalah kondisi ketika tubuh membersihkan saluran pernapasan dari radikal bebas yang menyebabkan iritasi tenggorokan. Kondisi ini bersifat mengganggu dan bisa memicu masalah kesehatan tertentu.
Batuk dapat terjadi saat sistem saraf mengirimkan sinyal ke otak sebagai respon alami tubuh untuk mencegah radikal bebas. Kondisi ini juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit tubuh yang perlu mendapatkan penanganan segera mungkin.
Jenis-Jenis Batuk
Berikut ini adalah beberapa jenis batuk ringan hingga berbahaya yang perlu diketahui:
1. Batuk Kering
Batuk kering adalah jenis batuk yang tidak memproduksi dahak atau lendir. Kondisi ini dapat menimbulkan sensasi geli di tenggorokan sehingga Anda kerap mengeluarkannya secara paksa.
Penyebab batuk kering bisa terjadi karena adanya reaksi alergi, mengalami pilek, dan flu. Tanda dan gejalanya bisa berupa:
- Rasa gatal di tenggorokan
- Batuk tanpa disertai lendir atau dahak
- Nyeri pada dada
- Nafsu makan menurun
- Sesak nafas
- Suhu tubuh naik akibat demam
- Mudah merasa lelah
- Sulit tidur di malam hari
- Mengalami mengi atau napas berbunyi
Kebanyakan orang yang mengalami batuk kering bisa sembuh dengan mengobati penyebabnya. Namun, obat batuk yang dijual bebas di apotek biasanya tidak cukup membantu dalam mengurangi gejalanya.
Cara mengatasi batuk kering bisa dilakukan dengan perawatan mandiri di rumah, seperti minum banyak cairan, hisap permen batuk, konsumsi madu, dan gunakan pelembap udara. Jika batuk tidak kunjung sembuh, Anda bisa memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat agar memperoleh perawatan yang tepat.
Baca Juga: Apa Penyebab Terjadinya Batuk? Waspadai 7 Pemicunya
2. Batuk Berdarah
Salah satu jenis jenis batuk yang berbahaya adalah batuk berdarah. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan hemoptisis.
Banyaknya darah yang keluar cenderung berbeda-beda pada setiap orang. Kondisi ini tergantung dari kondisi kesehatan dan tingkat keparahan gejala yang dialami oleh penderita.
Adapun sejumlah gejala umum dari batuk berdarah, di antaranya:
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Mengalami demam
- Batuk selama beberapa minggu sebelum mengeluarkan darah
- Sering merasa lelah
- Nafsu makan menurun
- Berat badan menurun drastis
- Pada beberapa kasus, darah yang dikeluarkan dalam jumlah besar
3. Batuk Pilek
Batuk pilek adalah infeksi saluran pernapasan yang tergolong ringan. Kondisi ini disebabkan oleh virus Rhinovirus yang masuk ke dalam tubuh.
Dibandingkan dengan jenis batuk lainnya, batuk pilek bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu. Tanda dan gejalanya cenderung bervariasi, seperti:
- Hidung tersumbat
- Sering bersin-bersin
- Mengalami batuk dan rasa nyeri di dada
- Sakit kepala dan muncul nyeri di seluruh tubuh
4. Batuk Berdahak
Perbedaan batuk kering dan batuk berdahak dapat terlihat dari keluarnya dahak atau lendir melalui mulut. Batuk kering tidak menghasilkan lendir sedangkan batuk berdahak memiliki dahak sedikit lebih kental yang diproduksi di hidung dan sinus.
Batuk berdahak merupakan gejala infeksi flu dan pilek yang tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan, mulai dari ringan hingga parah.
Misalnya, infeksi, alergi, asma, dan penyakit GERD. Anda bisa mengatasi batuk berdahak dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik.
Jenis antibiotik untuk batuk berdahak, seperti Amoxicillin biasanya digunakan sebagai cara mengatasi infeksi bakteri. Sebelum minum obat ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar menemukan jenis dan dosis obat yang sesuai.
5. Batuk Renjan
Batuk renjan atau pertusis adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular sehingga perlu diwaspadai. Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi bakteri Bordetella pertussis yang menyerang tubuh.
Gangguan batuk renjan bisa berlangsung selama berbulan-bulan dan menyebabkan masalah kesehatan serius pada bayi. Tanda dan gejalanya meliput:
- Pilek
- Bersin
- Batuk kering ringan
- Demam
- Mata merah dan berair
Setelah 1-2 minggu, kondisi ini bisa memburuk dan mengakibatkan lendir kental berkumpul di dalam saluran pernapasan. Akibatnya, tubuh mengalami batuk yang tidak terkendali dengan gejala parah, seperti:
- Muntah
- Pingsan
- Tulang rusuk patah
- Kontrol kandung kemih yang buruk
- Wajah menjadi merah atau biru
- Menyebabkan kelelahan ekstrim
- Tarikan napas yang tinggi
Baca Juga: Penyebab Kepala Sakit Saat Batuk dan Cara Mengatasinya
6. Batuk Akut
Batuk akut adalah gejala yang paling umum dan membutuhkan penanganan medis. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 3 minggu atau kurang.
Gangguan batuk akut paling sering terjadi akibat infeksi virus pada saluran pernapasan atas (flu biasa) atau saluran pernapasan bawah (bronkitis akut). Sebagian besar kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya.
7. Batuk Kronis
Batuk kronis adalah kondisi ketika tubuh mengalami batuk yang terjadi selama lebih dari 8 minggu. Kondisi ini biasanya menyerang penderita tuberkulosis paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan perokok aktif.
Gangguan batuk kronis sering kali berlangsung lebih lama dan terus berlanjut, walaupun telah mendapatkan penanganan. Jika tidak kunjung sembuh, Anda bisa mengunjungi dokter
Penyebab Batuk
Adapun sejumlah penyebab umum batuk, sebagai berikut:
1. Respon Alami Tubuh
Batuk merupakan respon alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan. Kondisi ini dapat terjadi ketika saluran pernapasan tersumbat oleh lendir, debu, atau partikel asing lainnya.
Anda bisa mengurangi batuk dengan cara melakukan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi campuran lemon madu.
2. Infeksi Virus dan Bakteri
Anda dapat mengalami batuk apabila terserang infeksi virus dan bakteri. Infeksi ini bisa masuk ke dalam saluran tenggorokan dan memicu batuk yang cukup mengganggu.
Pemberian antibiotik bisa mengatasi gejala batuk akibat infeksi virus atau bakteri. Hal ini sangat penting untuk meredakan gejala yang terjadi.
3. Merokok
Merokok bisa menyebabkan batuk karena tubuh membersihkan zat kimia yang masuk ke paru-paru dan saluran pernapasan melalui penggunaan tembakau. Kondisi ini bisa berlangsung selama lebih dari 3 minggu dan terjadi secara terus-menerus.
Selain batuk, merokok juga memicu gejala lainnya, seperti sakit tenggorokan dan nyeri dada. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti kanker paru-paru.
Baca Juga: 10 Penyebab Dada Sakit saat Batuk, Pertanda Apa?
4. Asma
Asma atau asma bronkial adalah jenis penyakit yang menyerang paru-paru. Penyakit ini cenderung bersifat kronik (berkelanjutan), artinya tidak kunjung sembuh dan membutuhkan penanganan medis.
Batuk akibat asma bisa terjadi setelah terpapar pemicu tertentu. Misalnya, alergen luar ruangan, seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan debu.
5. Penyakit GERD
Batuk terus-menerus bisa menjadi pertanda refluks asam dan GERD, meskipun Anda tidak memiliki gejala lainnya. Biasanya, kondisi ini terjadi setidaknya 2 kali dalam seminggu.
Tanda dan gejala GERD yang paling umum dapat berupa nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada, dan rasa nyeri pada perut bagian tengah. Anda dapat mengatasinya dengan menerapkan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis sesuai anjuran dokter.
Cara Mengatasi Batuk
Adapun sejumlah cara mengatasi batuk agar terhindar dari masalah kesehatan serius, antara lain:
- Mengonsumsi teh madu untuk meredakan rasa gatal di tenggorokan
- Berkumur dengan air garam
- Mengonsumsi minuman hangat, seperti campuran jahe dan lemon
- Konsumsi obat terjual bebas, seperti aspirin dalam dosis rendah
- Membersihkan rumah secara rutin
- Tidur dalam posisi miring
- Hentikan kebiasaan merokok
- Melembapkan udara
- Membilas hidung dengan semprotan garam atau irigasi hidung
Itulah pembahasan mengenai jenis batuk beserta cara mengatasinya. Jika Anda mengalami serangan batuk yang tidak kunjung dalam waktu lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Lung Association. Chronic Cough. September 2024.
- Cleveland Clinic. Coughing Up Phlegm. September 2024.
- Cleveland Clinic. Dry Cough and Chest Tightness. September 2024.
- Healthdirect. Whooping Cough. September 2024.
- Kemenkes. Memahami Batuk. September 2024.
- National Library of Medicine. Clinical Approach to Acute Cough. September 2024.