Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mengatasi BAB keluar darah bisa dengan olahraga rutin, menjaga kebiasaan BAB yang baik, dan pemberian obat medis sesuai anjuran dokter. Selain itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang dapat menyembuhkan BAB berdarah berupa buah, sayur, dan biji chia.

Serat bisa mengatasi BAB berdarah.
Darah dalam feses bisa terjadi karena adanya pendarahan pada saluran pencernaan. Terkadang, jumlah darah yang keluar cenderung sedikit sehingga Anda hanya bisa mendeteksinya melalui tes medis seperti pemeriksaan okultisme feses.
Pada beberapa kasus, BAB keluar darah tampak jelas saat membersihkan organ intim dengan tisu toilet. Kondisi ini juga disertai dengan gejala lainnya, terutama feses berwarna hitam dan lengket.
Penyebab BAB Berdarah
Buang air besar keluar darah bisa terjadi karena berbagai alasan. Berikut ini adalah penyebab BAB berdarah yang perlu Anda ketahui:
- Divertikulitis: Kondisi yang terjadi di usus besar, terutama di bagian bawah dekat rektum. Gejalanya berupa peradangan yang membuat pembuluh darah lebih rapuh dan mudah pecah.
- Fisura anus: Robekan pada jaringan yang melapisi anus. Penyebabnya bisa terjadi setelah mengejan untuk mengeluarkan feses yang keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
- Penyakit radang usus (IBD): Menyebabkan peradangan kronis pada lapisan usus-usus kecil dan besar. Penderita IBD dapat mengalami nyeri perut, diare, dan pendarahan.
- Angiodisplasia: Kelainan pada pembuluh darah di saluran pencernaan, seperti mulut, esofagus, usus kecil dan besar, lambung, serta anus. Kondisi ini menimbulkan pembengkakan pada pembuluh darah dan memicu lesi berdarah di usus besar.
- Wasir atau ambeien: Pembengkakan pada pembuluh darah di dalam rektum atau anus. Kondisi ini bisa terjadi akibat mengejan terlalu keras saat buang air besar.
- Tukak lambung: Terjadi ketika asam lambung mengikis lapisan pelindung sehingga menimbulkan luka terbuka. Gejalanya berupa sakit perut, sensasi terbakar, hingga pendarahan di saluran pencernaan.
- Infeksi menular seksual (IMS): Kondisi IMS tertentu bisa mengakibatkan peradangan dan pendarahan pada lapisan dubur, seperti sifilis, klamidia, dan gonore. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera mungkin.
- Polip usus besar dan kanker kolorektal: Dapat terlihat seperti jamur yang tumbuh di sisi usus besar. Ukurannya bisa membesar dan berdarah seiring berjalannya waktu dan berubah menjadi kanker.
Mengatasi BAB Berdarah
Adapun beberapa cara mengatasi BAB berdarah, di antaranya:
1. Makan Makanan Berserat
Makanan yang bisa menyembuhkan BAB berdarah berupa makanan berserat. Jenis makanan ini meliputi:
- Buah-buahan, seperti apel, pepaya dan buah bit.
- Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, katuk sawi, dan selada
- Biji chia
- Tempe
- Jahe
- Salmon
- Yogurt
Baca Juga: 11 Obat Pencahar Alami untuk Mengatasi Susah BAB
2. Olahraga Teratur
Cara menyembuhkan bab keluar darah, terutama saat mengalami gangguan sembelit adalah dengan olahraga secara teratur. Aktivitas ini memiliki manfaat utama berupa mencapai dan mempertahankan berat badan serta mengurangi risiko penyakit kronis.
Tidak hanya itu, penelitian membuktikan bahwa olahraga dapat meningkatkan suasana hati, mental, dan aktivitas seksual Anda. Cobalah untuk melakukan olahraga umum berupa aerobik, angkat beban, dan pilates.
Sebelum memulai rutinitas olahraga, pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter dan mendapatkan pemeriksaan medis fisik. Hal ini sangat penting apabila baru pertama kali melakukan aktivitas yang berat dan kuat.
3. Tetap Terhidrasi
Cara mengatasi BAB keluar darah dan lendir berikutnya yaitu dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Sebaiknya, minum air putih sebanyak delapan gelas dengan ukuran 237 mililiter (8 ons) setiap hari.
Hal ini bermanfaat untuk membantu dalam mengurangi sembelit. Berbagai riset membuktikan bahwa air mineral mengandung magnesium dan natrium yang berperan penting untuk meningkatkan frekuensi dan konsistensi air besar pada penderita sembelit.
Bukan hanya itu saja, asupan cairan yang lebih banyak juga mendukung volume urin yang melewati ginjal. Hal ini mampu mengencerkan konsentrasi mineral sehingga tidak mudah mengkristal dan menggumpal.
4. Menjaga Kebiasaan Buang Air Besar
Ketika ingin buang air besar, segera pergi ke kamar mandi dan hindari menahannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya sembelit, feses keras, dan sulit mengejan.
Selain itu, hindari membaca atau menggunakan ponsel saat berada di toilet. Anda bisa duduk di toilet sesuai kebutuhan selama kurang dari 10 menit. Bersihkan area organ intim dengan air mengalir dan keringkan menggunakan tisu toilet secara lembut.
5. Berendam dalam Air Hangat
Anda bisa mengatasi nyeri anus dengan berendam dalam air hangat selama 10 menit 2 kali sehari. Cara ini juga membantu menjaga area organ intim tetap bersih secara optimal.
Selain itu, cobalah untuk menempel kompres pada anus agar meredakan nyeri lebih cepat. Kompres es dengan menggunakan kain selama 15-20 menit, lakukan cara ini berulang kali hingga rasa nyeri mereda.
Jika rasa nyeri tidak kunjung sembuh, Anda bisa menggunakan obat-obatan yang terjual bebas di apotek berupa witch hazel dan salep Dibucaine satu persen. Meskipun terjual bebas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis obat yang tepat.
Baca Juga: 8 Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Berbiji, Jangan Dianggap Remeh!
6. Menggunakan Obat Tekanan Darah
Jika penyebab pendarahan rektal terjadi karena fisura anus, dokter dapat merekomendasikan obat tekanan darah seperti nifedipine atau diltiazem yang mampu merelaksasikan sfingter anus. Obat ini biasanya digunakan dengan mengoleskannya ke kulit atau bisa langsung mengonsumsinya.
Namun, jika mengonsumsinya, obat tekanan darah memiliki efek samping yang lebih besar. Pemberian obat ini sangat penting apabila pengobatan nitrogliserin tidak efektif atau menimbulkan efek samping yang signifikan.
7. Operasi Kolektomi
BAB berdarah akibat penyakit radang usus bisa diatasi dengan operasi kolektomi apabila pemberian obat tidak mampu meredakan gejala. Kolektomi adalah prosedur medis untuk mengangkat sebagian atau seluruh usus besar.
Sebelum melakukan operasi ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien. Pemeriksaan ini meliputi tes darah, sinar-X, tes elektrokardiogram (EKG), urinalisis, dan kolonoskopi.
Jika gejala buang air besar keluar darah tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Cleveland Clinic. Rectal Bleeding. Desember 2024.
- Health University of Utah. Rectal Bleeding & Rectal Pain. Desember 2024.
- Healthline. Everything You Need to Know About Rectal Hemorrhage (Rectal Bleeding). Desember 2024.
- WebMD. Blood in Stool: Causes and Treatment. Desember 2024.