Ditulis oleh Tim Konten Medis
Perut kembung dan keras adalah masalah pencernaan yang sering dialami dan terkadang mengganggu aktivitas. Perasaan tidak nyaman, perut yang bengkak, dan ketidakmampuan untuk merasa ringan adalah gejala umum yang sering menyertai kondisi ini. Lantas, apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan perut kembung atau nyeri perut bagian bawah.
Gejala Perut Kembung dan Keras
Perut kembung dan keras adalah gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis dan pola makan yang tidak sehat. Berikut adalah lima gejala yang umum terkait kondisi ini:
1. Rasa Tidak Nyaman
Salah satu gejala yang paling umum adalah rasa tidak nyaman atau nyeri di daerah perut. Anda mungkin merasa perut Anda penuh, tertekan, atau mengalami tekanan yang tidak biasa.
Baca Juga: 8 Penyebab Perut Sakit saat Batuk dan Cara Mengatasinya
2. Pembengkakan Perut
Perut Anda dapat terlihat lebih besar dari biasanya atau terasa bengkak. Hal ini disebabkan oleh penumpukan gas dalam saluran pencernaan atau oleh pembengkakan organ dalam.
3. Kesulitan Buang Gas
Anda mungkin merasa kesulitan untuk melepaskan gas dari perut Anda, yang dapat menyebabkan perasaan kembung yang lebih parah. Terkadang, gas bisa terjebak di dalam perut.
4. Perubahan Buang Air Besar
Kondisi ini juga bisa menyebabkan perubahan dalam frekuensi atau konsistensi buang air besar. Anda mungkin mengalami diare atau sembelit.
5. Nyeri Pinggang
Kadang-kadang, perut kembung yang parah dapat menyebabkan nyeri pinggang karena tekanan yang diberikan pada organ-organ dalam perut dan perubahan postur tubuh.
Penyebab Perut Kembung dan Keras
Penyebab perut kembung dan keras bisa bervariasi, berikut deretannya:
1. Konsumsi Makanan Tertentu
Beberapa makanan dapat menyebabkan kondisi ini. Makanan yang tinggi serat, seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, dan biji-bijian utuh, mengandung serat yang tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh sistem pencernaan manusia. Ketika serat ini mencapai usus besar, bakteri dalam usus mencoba untuk mencerna mereka, menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
Ini dapat menyebabkan penumpukan gas dalam usus dan kondisi ini. Selain itu, makanan tinggi lemak juga bisa membuat kondisi ini karena lemak memperlambat pencernaan, sehingga makanan tinggal lebih lama dalam perut.
2. Gangguan Pencernaan
Beberapa gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit celiac, penyakit Crohn, dan gastroenteritis dapat menyebabkan kondisi ini. IBS, misalnya, seringkali disertai dengan gejala perut kembung, perubahan frekuensi buang air besar, dan nyeri perut.
3. Memasuki Siklus Menstruasi (Hormon)
Pada beberapa wanita, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan kondisi ini atau nyeri perut bagian bawah. Hormon seperti prostaglandin dapat mempengaruhi kontraksi otot dalam usus dan merangsang perasaan kembung.
Gejala ini seringkali disebut sebagai “perut kembung menstruasi” atau “perut kembung pramenstruasi.” Gejala ini biasanya bersifat sementara dan akan mereda setelah menstruasi selesai.
Baca Juga: 10 Penyebab Perut Buncit Seperti Hamil, Jangan Diabaikan!
4. Menelan Banyak Udara
Kondisi ini dapat terjadi jika Anda sering menelan udara selama makan atau minum. Ini bisa terjadi saat Anda makan atau minum terlalu cepat, mengunyah permen karet, atau merokok. Udara yang terperangkap dalam perut Anda dapat menyebabkan perasaan kembung dan perut yang keras.
Kebiasaan menelan udara berlebihan ini dapat menjadi penyebab sementara kondisi ini dan biasanya dapat diatasi dengan mengubah pola makan dan minum Anda serta menghindari kebiasaan yang memicu penelanan udara berlebihan.
Pastikan minum air cukup setiap hari untuk menjaga tubuh sehat dan mencegah sembelit.
5. Pertumbuhan Bakteri dalam Usus (SIBO)
Pertumbuhan bakteri berlebihan dalam usus kecil yang dikenal sebagai pertumbuhan bakteri berlebihan (SIBO) dapat menyebabkan kondisi ini dan masalah pencernaan lainnya. Kondisi ini terjadi ketika bakteri dari usus besar masuk ke usus kecil dan mulai berkembang biak secara berlebihan.
Hal ini dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan menghasilkan gas yang menyebabkan kembung. SIBO memerlukan perawatan medis dan seringkali melibatkan antibiotik untuk mengatasi pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
6. Kanker Perut
Meskipun jarang, kanker perut bisa menjadi penyebab kondisi ini sebagai salah satu gejalanya. Kanker perut dapat menyebabkan obstruksi dalam saluran pencernaan atau mengganggu fungsi normal organ pencernaan.
Gejala seperti perut kembung yang persisten, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, atau mual yang terus-menerus harus segera dilaporkan kepada dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Diagnosa kanker perut memerlukan pemeriksaan medis yang menyeluruh, termasuk tes pencitraan dan biopsi.
Cara Mengatasi Perut Kembung dan Keras
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi perut kembung dan keras, di antaranya:
1. Pola Makan Sehat
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan menjaga pola makan yang sehat. Hindari makanan yang sulit dicerna seperti kacang-kacangan, brokoli, dan makanan berlemak tinggi. Cobalah untuk makan lebih perlahan dan menghindari makan dalam jumlah besar dalam satu waktu. Hindari minuman berkarbonasi dan permen karet, yang dapat menyebabkan penumpukan gas dalam perut. Lebih baik makan lebih sering dalam porsi kecil.
2. Konsumsi Asupan Serat yang Cukup
Serat dalam makanan membantu menjaga pencernaan yang sehat. Menambahkan lebih banyak serat dalam diet Anda, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dapat membantu mencegah sembelit dan mengurangi risiko kondisi ini. Pastikan Anda meningkatkan asupan serat secara perlahan agar tubuh Anda dapat beradaptasi dengan baik.
3. Minum Air yang Cukup
Dehidrasi dapat membuat perut Anda menjadi keras dan kembung. Pastikan Anda minum cukup air setiap hari untuk menjaga cairan tubuh Anda seimbang. Air membantu melunakkan tinja dan mencegah sembelit.
4. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik teratur dapat membantu mengurangi masalah ini. Olahraga membantu merangsang pergerakan usus dan mengurangi penumpukan gas. Cobalah berjalan kaki, bersepeda, atau yoga untuk membantu menjaga sistem pencernaan Anda berjalan lancar.
5. Hindari Kebiasaan Merokok dan Mengunyah Permen Karet
Merokok dan mengunyah permen karet dapat menyebabkan penelanan udara berlebihan, yang dapat menyebabkan perut kembung. Meninggalkan kebiasaan ini dapat membantu mengurangi gejala perut kembung dan menghindari penumpukan gas yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Perut Buncit Tanda Obsitas Sentral?
Kapan Harus Waspada Perut Kembung dan Keras?
Perut kembung dan keras adalah gejala yang umum terjadi, tetapi ada beberapa situasi di mana Anda harus waspada dan segera mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa situasi di mana Anda harus waspada terhadap gejala kondisi ini:
- Gejala Berkepanjangan
- Nyeri Parah
- Demam
- Muntah Darah atau Darah dalam Tinja
- Perubahan Kondisi Kesadaran
- Penurunan Berat Badan Tidak Terduga
- Riwayat Medis yang Signifikan
Demikian informasi mengenai perut kembung dan keras. Bila Anda mengalami gejala di atas dan tidak kunjung membaik, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan terbaik.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Apa Artinya Jika Perut Anda Keras?
- Perut Kembung
- 4 Efek Positif Olahraga pada Sistem Pencernaan
- Gejala & Penyebab Gas di Saluran Pencernaan