Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit kesuburan yang sering terjadi pada wanita salah satunya adalah PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome. Gejala PCOS meliputi siklus menstruasi tidak teratur, rambut rontok, hingga tumbuhnya rambut berlebih pada tubuh. Jika Anda sering telat haid, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
PCOS termasuk kondisi umum yang menyebabkan menstruasi tidak teratur.
PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) adalah kondisi ketika tubuh mengalami gangguan hormon selama masa reproduksi. Kondisi memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Sampai saat ini, penyebab PCOS belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga kondisi ini bisa terjadi akibat adanya faktor genetik dan mengalami obesitas.
Gejala PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri penyakit PCOS pada wanita:
1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Gejala awal PCOS, yaitu mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Kondisi ini biasanya bukan masalah serius dan terjadi selama masa pubertas atau mendekati masa menopause.
Siklus menstruasi tidak teratur adalah yang berjarak antarperiode kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Pada kondisi ini, dokter dapat memberikan obat pil kombinasi untuk membuat haid menjadi lebih teratur akibat gejala PCOS yang terjadi.
Baca Juga: Penyebab Haid Lama, Normal atau Tidak?
2. Pertumbuhan Rambut Berlebih
Pertumbuhan rambut berlebih pada wanita terlihat dari tumbuhnya rambut tebal dan warna gelap pada bagian tubuh tertentu, seperti pada wajah, leher, dada, perut, punggung bawah, bokong, atau paha.
Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan hirsutisme. Pertumbuhan rambut berlebih berkaitan erat dengan hormon endrogen yang menyebabkan tubuh menjadi lebih sensitif.
Jika Anda mengalami kondisi ini, dokter dapat menyarankan penderita PCOS untuk menjaga berat badan tetap ideal. Selain itu, cobalah untuk menghilangkan atau mencerahkan rambut dengan mencukur, waxing, mencabut dengan krim penghilang rambut.
3. Rambut Rontok
Tanda terkena PCOS selanjutnya adalah mengalami rambut rontok. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena rambut bisa tumbuh kembali saat PCOS sudah sembuh.
Rambut rontok merupakan hal yang waja. Tanpa disadari, Anda dapat mengalami rambut rontok sebanyak 50-100 helai setiap harinya. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan berkonsultasi dengan dokter.
4. Terdapat Kantung Cairan di Tepi Ovarium
Ciri-ciri wanita terkena PCOS, yaitu terdapat kantung cairan atau folikel di tepi ovarium. Kantung ini mengandung sel telur yang belum matang dan dapat berkembang.
Folikel bisa menyebabkan ovarium tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Biasanya, kondisi ini lebih parah pada orang dengan obesitas.
5. Resistensi Insulin
Resistensi insulin adalah salah satu gejala PCOS. Kondisi ini bisa terjadi akibat tubuh mengalami berat badan berlebih.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting untuk memproses gula, termasuk karbohidrat. Resistensi pada hormon ini membuat jaringan tubuh tidak merespons secara tepat pada kadar insulin normal.
Akibatnya, organ pankreas dipaksa untuk memproduksi insulin dalam jumlah banyak sehingga meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menjaga berat badan tetap ideal.
Baca Juga: Kenali Penyebab Kanker Ovarium dan Faktor Risikonya
6. Timbul Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal biasanya berkaitan dengan masa pubertas, tetapi dapat menyerang orang dewasa dari segala usia. Kondisi ini sering terjadi pada masa menstruasi dan menopause.
Bahkan, jerawat hormonal kerap dialami oleh penderita PCOS akibat fluktuasi hormon di dalam tubuh. Jerawat yang muncul dapat berupa komedo hitam, komedo putih, dan jerawat kecil.
7. Berat Badan Berlebih
Banyak wanita dengan sindrom ovarium polikistik yang mengalami kelebihan berat badan. Kondisi ini mencakup beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan lipid darah yang buruk.
Orang dengan berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. Kondisi ini bisa terjadi akibat meningkatnya kadar hormon di dalam tubuh.
8. Kulit Berminyak
Perubahan hormon akibat PCOS bisa menyebabkan kulit berminyak. Kondisi ini juga disertai dengan bercak-bercak kulit yang tebal, gelap, dan lembut di bawah lengan atau payudara.
Kulit berminyak merupakan gejala PCOS yang umum dan sering kali tidak dapat dihindari. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan perawatan kulit yang tepat.
Cara Mengatasi PCOS pada Wanita
Dokter atau ahli medis profesional dapat menentukan pengobatan PCOS dilihat dari gejala, riwayat medis, dan kondisi kesehatan penderita. Pengobatan ini bisa mencakup konsumsi obat medis, perubahan gaya hidup, atau kombinasi keduanya.
Terdapat beberapa cara mengatasi PCOS yang terbagi atas 2 bagian, saat tidak berencana atau merencanakan kehamilan. Berikut penjelasannya:
1. Jika Tidak Berencana Hamil
- Kontrasepsi hormonal: Jenis pengobatan ini dapat berupa pil, koyo, suntikan, cincin vaginam atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Kontrasepsi hormonal mampu mengatur siklus menstruasi, mengurangi timbulnya jerawat, dan mengatasi pertumbuhan rambut berlebih.
- Obat untuk meningkatkan sensitivitas insulin: Obat ini berupa metformin yang digunakan untuk mengobati diabetes. Metformin bekerja dengan cara memproses insulin di dalam tubuh dan mengatur siklus menstruasi dengan baik.
- Obat untuk memblokir androgen: Beberapa jenis obat mampu memblokir efek androgen. Hasilnya dapat membantu untuk mengendalikan jerawat atau pertumbuhan rambut berlebih.
- Perubahan gaya hidup: Konsumsi makanan gizi seimbang dan menjaga berat badan ideal dapat memberikan efek positif pada kadar insulin sehingga mampu mengatasi gejala PCOS.
Baca Juga: Ketahui 10 Pantangan Kista Ovarium yang Bisa Memperburuk Kondisi
2. Jika Berencana Hamil
- Obat untuk melepaskan sel telur (ovulasi): Jenis obat ini dapat berupa klomifen dan letrozole yang diminum secara oral. Sementara itu, gonadotropin diberikan melalui suntikan.
- Operasi: Prosedur ini mampu memulihkan ovulasi dengan membuang jaringan di ovarium yang memproduksi hormon androgen. Meskipun begitu, dokter jarang melakukan operasi pada penderita PCOS karena tersedianya obat-obatan baru.
- Fertilisasi in vitro (IVF): Prosedur ini merupakan program bayi tabung yang dilakukan dengan cara membuahi sel telur dan sperma di laboratorium sebelum dipindahkan ke rahim.
Pastikan sebelum minum atau menggunakan obat PCOS, Anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jenis obat yang disarankan sebaiknya tidak digunakan secara sembarangan karena bisa memicu masalah kesehatan lainnya.
Jika Anda gejala PCOS, seperti … yang tidak kunjung hilang dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Agustus 2024.
- Mayo Clinic. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Agustus 2024.
- NHS. Symptoms Polycystic Ovary Syndrome. Agustus 2024.