Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat muncul di dalam atau di luar tubuh. Meskipun sebagian besar kista bersifat jinak dan tidak menyebabkan masalah serius, penting untuk memahami berbagai jenis kista yang mungkin muncul dan gejala yang terkait dengan masing-masingnya.

Kista bisa muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk organ dan jaringan tubuh.
Jenis-Jenis Kista yang Penting untuk Diketahui
Penyakit kista dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk dalam organ seperti ovarium dan hati, atau di bawah kulit, di dalam kelenjar getah bening atau jaringan tubuh lainnya. Faktanya, ada banyak jenis kista yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki penyebab tersendiri.
Berikut jenis-jenis kista yang sering ditemukan:
1. Kista Epidermoid
Kista epidermoid merupakan salah satu jenis kista yang cukup umum terjadi. Penyebab utama kista ini adalah penumpukan sel-sel kulit mati di bawah lapisan terluar kulit yang menyebabkan pembentukan kantong berisi cairan. Kista epidermoid umumnya muncul di bawah kulit pada daerah seperti kepala, leher, wajah, atau punggung.
Jenis kista ini bisa memiliki berbagai ukuran, dari kecil hingga besar. Bentuknya berisi cairan atau bahan yang mirip dengan nanah dan seringkali terasa, seperti benjolan yang padat di bawah kulit. Meskipun kista epidermoid jarang menjadi masalah serius, dalam beberapa kasus kista ini dapat menjadi meradang atau terinfeksi yang memerlukan perawatan medis.
Baca Juga: Apakah Kista Memengaruhi Kesuburan?
2. Kista Baker
Kista baker atau kista popliteal memiliki penyebab yang berbeda dibandingkan dengan kista kulit. Kista ini biasanya berkembang sebagai respons terhadap cedera pada lutut, seperti sobekan ligamen dalam. Kondisi ini menyebabkan cairan sinovial yang biasanya melapisi sendi lutut bocor ke dalam kantong kecil di belakang lutut yang akhirnya membentuk kista baker.
Kista baker biasanya muncul di belakang lutut dan dapat terasa sebagai benjolan yang berisi cairan sinovial. Meskipun seringkali tidak nyeri, kebanyakan kista ini dapat menjadi besar dan mengganggu kinerja lutut. Dalam beberapa kasus, perawatan medis atau pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi kista baker.
3. Kista Payudara
Kista payudara sering terjadi pada wanita dan biasanya terkait dengan perubahan hormon dalam tubuh. Kista ini muncul di dalam jaringan payudara dan dapat menghasilkan gejala yang bervariasi. Bentuknya dapat berupa benjolan yang terasa lunak saat disentuh.
Meskipun sebagian besar kista payudara bersifat jinak dan tidak berbahaya, pemeriksaan lebih lanjut seperti mamografi atau ultrasonografi diperlukan untuk memastikan bahwa kista tersebut tidak mengandung sel yang mencurigakan. Jika kista payudara menimbulkan nyeri atau ketidaknyamanan yang signifikan, dokter dapat meresepkan perawatan seperti drainase atau pengangkatan kista.
4. Kista Bartholin
Kista bartholin adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar bartholin, yang terletak di kedua sisi vulva atau bibir vagina, mengalami penyumbatan atau pembengkakan. Kelenjar bartholin berfungsi untuk menghasilkan cairan pelumas yang membantu melumasi area sekitar vagina sehingga mempermudah penetrasi dan mengurangi gesekan selama aktivitas seksual.
Ketika saluran keluar kelenjar ini tersumbat, cairan tidak dapat keluar dan membentuk kista, yang merupakan suatu benjolan berisi cairan. Meskipun penyebab pasti terjadinya kista bartholin belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kista ini termasuk infeksi, iritasi, atau trauma pada kelenjar bartholin. Beberapa kasus dapat diatasi dengan perawatan rumah, seperti mandi air hangat, sedangkan kasus yang lebih parah mungkin memerlukan drainase atau tindakan medis lainnya.
5. Kista Ganglion
Jenis-jenis kista lainnya adalah kista ganglion. Jenis ini seringkali muncul di daerah pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau jari-jari. Kista ini terbentuk akibat adanya tekanan atau cedera pada sendi atau tendon. Hal ini menyebabkan cairan sinovial yang seharusnya mengelilingi sendi atau tendon tertentu bocor ke dalam kantong kista.
Kista ganglion terasa seperti benjolan yang lunak ketika ditekan. Meskipun kista ganglion biasanya bersifat jinak dan tidak menyebabkan rasa sakit yang signifikan, kista ini dapat menjadi mengganggu. Terutama jika terletak di area yang sering tergesek atau ditekan.
6. Kista Pilonidal
Kista pilonidal muncul di daerah di atas ekor tulang belakang bagian bawah. Kista ini biasanya terjadi karena rambut yang terperangkap di dalam folikel rambut dan kulit. Dengan begitu, menyebabkan peradangan dan pembentukan kantong berisi rambut dan bahan lainnya.
Kista pilonidal seringkali berisi cairan, rambut, dan bahan-bahan lain yang dapat menjadi meradang atau terinfeksi. Hal ini dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan terkadang nanah yang keluar dari kista. Perawatan biasanya diperlukan jika kista pilonidal terinfeksi atau menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
7. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kondisi di mana kantong berisi cairan di dalam atau di sekitar ovarium. Terdapat beberapa jenis kista ovarium, salah satunya adalah kista fungsional.
Kista fungsional adalah kista yang sering muncul selama siklus menstruasi normal. Ini terjadi ketika folikel ovarium yang berisi telur tidak pecah dan terus berkembang. Kista fungsional umumnya bersifat jinak dan seringkali hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, dalam beberapa kasus kista ini dapat menjadi lebih besar atau menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
8. Kista Pilar
Kista pilar berkembang di dalam folikel rambut yang tersumbat. Jenis kista ini seringkali muncul di bawah kulit, terutama di lengan, paha, atau wajah. Kista pilar biasanya berisi bahan berwarna putih atau kuning yang mirip dengan kutil. Meskipun kista pilar umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan rasa sakit, beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan penampilannya.
Biasanya, perawatan untuk kista pilar tidak diperlukan, tetapi jika seseorang ingin menghapusnya karena alasan estetika, prosedur seperti pembedahan laser atau pengeluaran isi kista dapat dilakukan oleh seorang dermatologis.
9. Kista Mulut (Mukokel)
Jenis kista yang sering terjadi berikutnya adalah kista mulut atau mucocele. Jenis ini dapat muncul di dalam mulut, terutama di daerah bibir atau dalam pipi. Kista mulut berkembang akibat penyumbatan atau kerusakan pada saluran ludah yang mengeluarkan liur.
Ketika saluran ludah mengalami penyumbatan, liur yang diproduksi oleh kelenjar ludah terperangkap di bawah kulit di dalam mulut, menciptakan benjolan yang transparan.
Kista mulut dapat berubah ukuran, terkadang membesar dan memudar sendiri. Jenis ini cenderung tidak menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat makan atau berbicara.
Baca juga: Faktor Risiko Penyebab Kista Berdasarkan Jenisnya
10. Kista Ginjal
Kista ginjal adalah suatu kondisi di mana terbentuknya kantong berisi cairan di dalam ginjal. Kista ini umumnya bersifat non-kanker dan dapat muncul satu atau lebih di dalam ginjal. Penyebab pasti terbentuknya kista ginjal masih belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik, usia, dan riwayat keluarga dapat berkontribusi pada perkembangannya.
Meskipun sebagian besar kista ginjal tidak menimbulkan gejala atau masalah kesehatan, kista yang lebih besar atau jumlahnya yang banyak dapat menyebabkan tekanan pada jaringan sekitarnya dan menyebabkan nyeri, tekanan darah tinggi, atau bahkan gangguan fungsi ginjal dalam beberapa kasus.
Pengobatan mungkin melibatkan pemberian obat pengendali nyeri atau, dalam kasus yang lebih serius, intervensi medis seperti drainase kista atau tindakan pembedahan untuk menghilangkan kista yang mengganggu fungsi ginjal atau menimbulkan risiko komplikasi lainnya.
11. Kista Kalazion
Kista kalazion biasanya muncul sebagai akibat dari peradangan pada kelenjar meibomian yang merupakan kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang berfungsi untuk melembapkan mata. Ketika salah satu dari kelenjar ini tersumbat, kista kalazion dapat terbentuk. Kista ini muncul sebagai benjolan kecil pada kelopak mata dan biasanya tidak terasa nyeri.
Meskipun seringkali tidak menyebabkan rasa sakit yang signifikan, gejala kista kalazion dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau perasaan berat pada mata yang terkena. Pengobatan biasanya melibatkan kompres hangat. Namun, dalam beberapa kasus pembedahan kecil dilakukan untuk mengangkat kista.
12. Jerawat Kista
Jerawat kista muncul sebagai benjolan keras yang terasa sakit di bawah kulit dan seringkali berisi nanah. Jerawat kista seringkali lebih sulit diobati daripada jerawat biasa karena peradangan yang lebih dalam. Jenis kista ini dapat muncul di permukaan kulit wajah, punggung, atau dada. Pengobatan jerawat kista biasanya melibatkan perawatan medis, seperti pemberian obat antibiotik atau obat topikal yang lebih kuat.
Dalam beberapa kasus, dokter kulit juga dapat melakukan prosedur seperti penyuntikan kortikosteroid atau pembersihan manual untuk mengatasi jerawat kista. Penting untuk menghindari mencoba mengatasi jerawat kista sendiri karena tindakan semacam itu dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut dan luka yang lebih parah.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan dan perawatan kista dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasinya. Jika Anda mengalami kista atau gejala mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Healthline. What Is Causing Cyst?. Februari 2025
- Medical News Today. What to know about cysts. Februari 2025
- WebMD. Visual Giude to Cyst. Februari 2025