Ditulis oleh Tim Konten Medis
Lansia (lanjut usia) diperbolehkan puasa apabila dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. Tips yang bisa diikuti agar puasa lancar salah satunya adalah tidak melewatkan waktu sahur dan makan makanan sehat, seperti menghindari gorengan dan air es.
Lansia diperbolehkan puasa, asalkan dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit serius.
Manfaat puasa sangat banyak untuk kesehatan, di antaranya adalah melancarkan sistem pencernaan dan menjaga metabolisme tubuh. Namun, para lansia sering mengalami kesulitan dalam berpuasa karena kondisi fisiknya sudah melemah.
Karena daya tahan tubuh dan sistem metabolisme yang melambat, puasa pada lansia juga dikhawatirkan akan menurunkan kesehatan tubuh. Lantas, bolehkah lansia berpuasa? Simak penjelasannya di bawah ini.
Bolehkah Lansia Berpuasa?
Perlu diketahui bahwa aman atau tidaknya lansia berpuasa dapat dilihat dari kondisi kesehatan dari masing-masing orang. Kondisi ini dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Jika dilihat dari sudut pandang medis, lansia memiliki lebih banyak masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan sistem pencernaan, dan penyakit kronis lainnya. Inilah sebabnya lansia tidak dianjurkan untuk berpuasa.
Namun, lansia yang merasa sanggup dan tidak memiliki riwayat penyakit tertentu, maka diperbolehkan berpuasa dengan syarat mengonsumsi makanan gizi seimbang saat sahur dan waktu berbuka puasa.
Puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan lansia, seperti mengurangi risiko penyakit Alzheimer hingga mencegah penyakit jantung.
Namun selain bermanfaat, ada juga beberapa risiko puasa bagi lansia yang perlu diperhatika, seperti adanya penurunan berat badan, berisiko alami penurunan gula darah, hingga perubahan pada pola tidur dan makan.
Baca Juga: Bibir Kering Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tips Puasa untuk Lansia
Perlu diingat, lansia memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dibandingkan dengan usia produktif. Jika dokter memperbolehkan puasa karena tidak ditemukan keluhan gejala penyakit, lansia membutuhkan perhatian khusus selama menjalani ibadah puasa.
Adapun beberapa tips puasa untuk lansia yang perlu Anda ketahui, antara lain:
1. Pastikan Tubuh dalam Keadaan Sehat
Sebelum menjalani puasa, perhatikan kembali kondisi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Lansia bisa memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kembali kondisi kesehatan agar tetap bugar selama berpuasa.
Bila terjadi masalah kesehatan, penyakit kambuh, atau komplikasi, maka diperbolehkan membatalkan puasa. Selain itu, Anda dapat mengecek gula darah untuk lansia penderita diabetes guna mencegah penurunan gula darah ekstrem atau hipoglikemia.
2. Tidak Melewatkan Waktu Sahur
Tips puasa bagi lansia selanjutnya, yaitu tidak melewatkan waktu sahur. Makan saat sahur mampu mengisi energi bagi lansia sebelum berpuasa.
Hal ini juga dapat mempersiapkan tubuh untuk menahan lapar selama beberapa jam ke depan. Makan sahur memiliki manfaat untuk meningkatkan sel otak tetap aktif.
Hal yang harus diperhatikan lansia saat sahur adalah mengonsumsi sayur, buah-buahan, dan protein untuk mencegah diare dan sembelit. Ini juga membantu lansia untuk memberikan efek kenyang lebih lama.
Baca Juga: Ini Tips agar Tetap Sehat dan Bugar Selama Puasa
3. Istirahat Cukup
Cara berpuasa yang benar untuk lansia adalah istirahat yang cukup agar tubuh tetap fit selama menjalani ibadah puasa. Lansia memiliki waktu tidur sekitar 7-9 jam dalam sehari.
Namun, puasa menyebabkan perubahan pola tidur karena kegiatan ibadah selama bulan Ramadhan. Anda dapat mengatur jadwal tidur untuk mencegah dampak kurang tidur.
4. Perbanyak Minum Air Putih
Cairan dalam tubuh lansia lebih cepat berkurang dibandingkan orang yang berusia produktif. Hal ini bisa menyebabkan rasa haus dan lelah yang muncul terus-menerus.
Anda dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan memperbanyak minum air putih selama berpuasa. Gunakan metode 2-4-2, yaitu dua gelas saat sahur, empat gelas di malam hari, dan 2 gelas saat buka puasa.
Sebaliknya, hindari mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi saat sahur karena menyebabkan rasa haus di siang hari, memicu dehidrasi, dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
5. Mengonsumsi Makanan Sehat
Saat puasa, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gula karena lebih mudah dicerna dan meningkatkan kadar gula darah.
Lansia bisa mengonsumsi buah yang sehat dan tinggi serat, seperti kurma, pisang, hingga semangka saat sahur atau berbuka.
Hindari juga makan gorengan dan minum air es saat sahur dan waktu berbuka puasa. Makan gorenga yang tinggi lemak bisa meningkatkan risiko hipertensi dan mengganggu sistem pencernaan.
6. Makan Tinggi Protein
Daripada makan makanan tinggi gula dan lemak tidak sehat, lebih baik lansia makan makanan tinggi protein sama sahur dan berbuka. Mengonsumsi protein bisa membantu meminimalkan berkurangnya masa otot sama berpuasa.
Makan protein saat sahur juga bisa membuat Anda kenyang lebih lama. Lansia bisa konsumsi protein yang bersumber dari ikan, tempe tahu, atau susu.
7. Rutin Olahraga
Jika Anda khawatir olahraga dapat membuat tubuh lemas, cukup melakukan aktivitas fisik yang ringan saja, seperti berjalan kaki, yoga, dan peregangan tubuh.
Olahraga saat puasa dapat meningkatkan daya tahan dan menjaga tubuh tetap bugar. Frekuensi olahraga tidak harus dilakukan setiap hari. Bagi lansia, diperbolehkan olahraga ringan sekitar satu atau dua kali dalam seminggu.
8. Minum Suplemen
Karena metabolisme tubuh pada orangtua melambat seiring bertambahnya usia, konsumsi suplemen bisa menjadi solusi untuk mencukupi nutrisi saat puasa.
Beberapa suplemen dan multivitamin yang bisa dikonsumsi adalah vitamin B12, kalsium, zat besi, hingga vitamin E. Namun, pastikan sudah berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun, ya.
9. Tidak Memaksakan Diri
Tips puasa untuk lansia yang terakhir, yakni tidak memaksakan diri dan mengetahui batasan. Jika Anda mengeluhkan rasa sakit atau lemas, segera batalkan puasa dan lakukan pengobatan secara mandiri.
Cek kondisi kesehatan secara rutin untuk mencegah gejala penyakit tertentu. Lansia cenderung rentang terkena penyakit sehingga Anda tidak perlu memaksakan diri berpuasa secara penuh.
Baca Juga: Cegukan Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Apabila Anda mengalami gejala penyakit tertentu yang tidak kunjung membaik sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp. Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Health News. What Type of Intermittent Fasting is Safe for Seniors?. Diakses 2024.
- Harvard Health Publishing. Is Intermittent Fasting Safe for Older Adults?. Diakses 2024.