Ditulis oleh Tim Konten Medis
Spondilosis servikal adalah cedera perubahan struktur pada tulang, cakram, dan sendi pada leher. Kondisi ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Pengobatannya bisa dilakukan dengan cara perawatan mandiri di rumah, fisioterapi, hingga konsumsi obat.
Olahraga berat dapat meningkatkan risiko terjadinya spondilosis servikal.
Spondilosis servikal paling sering menimbulkan rasa nyeri dan kekakuan otot leher. Cervical spondylosis bisa disembuhkan apabila gejala yang dialami oleh penderita cenderung ringan.
Pada kasus yang parah, spondilosis servikal bisa menyebabkan komplikasi serius sehingga perlu diwaspadai. Namun, banyak orang yang mengidap penyakit ini mampu menjalani aktivitas normal sehari-hari.
Pengertian Spondilosis Servikal
Spondilosis servikal atau cervical spondylosis adalah jenis penyakit degeneratif yang memengaruhi sendi dan cakram di tulang belakang leher. Penyakit ini berkaitan erat dengan bertambahnya usia seseorang sehingga memerlukan pengobatan medis untuk mencegah penyakit semakin parah.
Dalam istilah medis, spondilosis servikal juga dikenal dengan sebutan peradangan sendi leher. Kondisi ini tidak menyebabkan kecacatan pada penderita.
Namun, perubahan pada tulang belakang bisa menyebabkan sumsum tulang belakang atau akar saraf menjadi tertekan. Akibatnya, tangan dan kaki akan terasa lemah.
Baca Juga: Inilah 7 Cara Mengobati Sakit Leher akibat Salah Posisi Tidur
Penyebab Spondilosis Servikal
Seiring bertambahnya usia, struktur yang membentuk tulang punggung dan leher bisa mengalami kerusakan secara bertahap. Perubahan struktur ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Hernia Diskus
Penyebab spondilosis servikal bisa terjadi karena adanya hernia diskus. Kondisi ini dapat terjadi di seluruh bagian tulang belakang, khususnya punggung bawah.
Pada kebanyakan kasus, hernia diskus tidak menunjukan gejala apa pun sehingga tidak disadari oleh penderita. Namun, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dan kesemutan pada lengan atau tungkai.
Cedera akibat hernia diskus juga bisa membaik seiring berjalannya waktu selama, jika anda memiliki keluhan dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda dapat mencegah kondisi ini dengan menjaga postur tubuh yang baik dan rutin latihan peregangan.
2. Kekakuan Ligamen
Ligamen berfungsi untuk menghubungkan sendi, tulang, dan organ agar tetap berada di tempatnya. Jaringan ini dapat mengalami kekakuan seiring bertambahnya usia seseorang.
Kekakuan ligamen mampu memengaruhi pergerakan leher sehingga timbul rasa tegang. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan menjalani terapi hingga pengobatan medis.
3. Osteofit atau Taji Tulang
Saat cakram tulang belakang rusak, tubuh dapat memproduksi tepi tulang dalam jumlah besar sebagai respons untuk memperkuat tulang belakang. Kondisi ini berbahaya bagi kesehatan tubuh karena bisa menjepit sumsum tulang belakang dan akar saraf.
Akibatnya, tubuh mengalami rasa nyeri, tekanan pada saraf, dan mati rasa di lengan. Dalam istilah medis, pembentukan tepi tulang ini dikenal dengan sebutan osteofit.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya spondilosis servikal atau menurunnya fungsi tulang belakang apabila tidak ditangani segera mungkin.
Baca juga: Kenali Penyebab Leher Kecetit dan Cara Mengatasinya
4. Mengalami Cedera Leher
Cedera leher disebabkan oleh gerakan kepala yang terjadi secara mendadak dan cepat. Kondisi ini biasanya muncul setelah mengalami kecelakaan kendaraan, mobil, atau tindakan kekerasan dari orang lain.
Perawatan cedera leher tergantung dari gejala yang dialami oleh penderita. Jika masih ringan, kondisi ini bisa ditangani dengan menjalani fisioterapi.
5. Aktivitas Berat
Aktivitas atau olahraga berat dapat meningkatkan risiko terjadinya spondilosis servikal. Kondisi ini mampu memengaruhi pergerakan leher sehingga menimbulkan ketegangan otot.
Sebaiknya, hindari aktivitas berat untuk mengurangi tekanan ekstra pada tulang belakang. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini memicu gejala berupa rasa sakit dan mati rasa pada bagian leher.
Selain penyebab, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena spondilosis leher, antara lain:
- Berusia di atas 60 tahun
- Mengalami pergerakan leher yang terjadi dalam waktu lama dan berulang
- Memiliki riwayat penyakit keluarga
- Merokok
- Melakukan pekerjaan yang menghabiskan waktu lama untuk melihat ke atas atau bawah
Fisioterapi dapat menghilangkan rasa sakit dan kekakuan otot.
Gejala Spondilosis Servikal
Pada kebanyakan kasus, spondilosis leher tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita. Namun, kondisi ini bisa memicu keluhan umum berupa nyeri dan kaku di leher seiring berjalannya waktu.
Kondisi ini dapat menyumbat saluran tulang belakang di dalam tulang belakang (vertebra). Saluran ini berbentuk seperti ruang yang dilewati oleh sumsum dan akar saraf untuk mencapai seluruh tubuh.
Jika saluran tulang belakang terjepit, Anda dapat mengalami gejala sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Kesemutan atau mati rasa
- Menurunnya fungsi lengan, tangan, tungkai, atau kaki
- Sulit berjalan dan tubuh kehilangan keseimbangan
- Menurunnya fungsi kandung kemih dan usus
- Nyeri di bagian leher yang menjalar sampai ke lengan dan bahu
- Leher terasa kaku
Baca Juga: 6 Gejala Kanker Tulang yang Penting Dikenali
Cara Mendiagnosis Spondilosis Servikal
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis perubahan struktur tulang belakang. Berikut beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan:
- Rontgen leher untuk memberikan gambaran struktur di tulang belakang
- MRI dengan menggunakan gelombang radio dan sinar radiasi
- CT scan untuk melihat struktur tulang belakang dengan sinar-X
- Elektromiografi untuk mengetahui kondisi otot dan sel saraf
Cara Mengobati Spondilosis Servikal
Dokter dapat memberikan pengobatan tertentu untuk meredakan gejala akibat perubahan struktur tulang belakang. Ada sejumlah cara mengobati spondilosis servikal yang perlu diketahui, sebagai berikut:
1. Perawatan Mandiri di Rumah
Spondilosis servikal dapat diobati dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Sebagai contoh, nyeri pada leher bisa diatasi dengan mengompres air hangat atau dingin.
Cara ini cukup efektif untuk meredakan nyeri dan kekakuan otot leher. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan penyangga leher untuk meminimalisir gejala yang dialami.
Pastikan untuk memakai penyangga dalam jangka waktu singkat karena bisa melemahkan otot leher.
2. Konsumsi Obat Medis
Anda dapat mengatasi rasa nyeri akibat spondilosis servikal dengan konsumsi obat medis. Jenis obat ini dapat berupa ibuprofen dan aspirin yang termasuk dalam antiinflamasi nonstreroid.
Obat pereda nyeri terjual bebas di apotek terdekat tanpa perlu menggunakan resep dari dokter. Namun, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan dosis yang tepat.
3. Olahraga Secara Rutin
Olahraga secara rutin dapat membantu proses penyembuhan nyeri dan kaku leher. Cobalah untuk membiasakan diri berjalan kaki setiap hari untuk mencegah terjadinya sakit di bagian leher dan punggung bawah.
Selain itu, jenis olahraga yang baik untuk penderita spondilosis servikal adalah yoga dan pilates. Gerakan dari olahraga ini dapat memperbaiki dan melatih fleksibilitas postur tubuh.
4. Menjalani Fisioterapi
Fisioterapi merupakan jenis perawatan medis untuk memulihkan dan memaksimalkan fungsi tubuh. Perawatan ini melibatkan pergerakan dan kekuatan di bagian tubuh tertentu untuk memengaruhi mobilitas penderita.
Fisioterapi spondilosis servikal dapat berupa teknik mengangkat beban yang benar, latihan peregangan, dan mengetahui postur tubuh yang baik. Perawatan ini juga bisa menghilangkan rasa sakit dan kekakuan otot.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Skoliosis?
Cara Mencegah Spondilosis Servikal
Berikut cara mencegah spondilosis servikal yang perlu diketahui:
- Menjalani gaya hidup sehat
- Melakukan olahraga untuk spondilosis servikal, seperti pilates dan yoga
- Hindari mengangkat beban terlalu berat
- Hindari kebiasaan merokok
- Menggunakan sabuk pengaman saat berkendara
Apakah Spondilosis Servikal Berbahaya?
Spondilosis servikal dapat berbahaya apabila mati rasa atau kesemutan di bahu, lengan, atau kaki tidak kunjung sembuh dalam waktu lama. Kondisi ini juga bisa memicu penurunan fungsi kandung kemih yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Bahkan, spondilosis servikal dapat menimbulkan komplikasi, seperti kerusakan tulang belakang permanen dan infeksi yang terjadi secara berulang akibat kelumpuhan. Anda dapat mencegah kondisi ini dengan aktif berolahraga dan menjaga postur tubuh yang baik.
Baca Juga: Kanker Tulang: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan
Jika Anda mengalami rasa sakit dan tidak nyaman pada leher sehingga menganggu aktivitas sehari-hari, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital! Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Cervical Spondylosis. Juni 2024.
- Healthline. Cervical Spondylosis. Juni 2024.