Ditulis oleh Tim Konten Medis
Skoliosis dapat memengaruhi dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Skoliosis merupakan gangguan tulang belakang yang menjadi bengkok dan melengkung ke samping. Lantas, bagaimana cara mencegah skoliosis? Mari, pelajari lebih lanjut ulasan berikut.
Fakta Skoliosis
Sebelum lebih jauh membahas mengenai bagaimana cara mencegah skoliosis, Anda perlu mengetahui beberapa fakta mengenai skoliosis, agar Anda semakin sadar kemungkinan risiko yang dapat terjadi.
1. Kebanyakan Penderitanya Berusia Remaja
Skoliosis merupakan penyakit tulang belakang yang umum ditemukan pada masa puber atau remaja. Jumlah kasus penderita skoliosis selalu ada, seperti kurang lebih 3 juta kasus baru bagi kasus skoliosis di Amerika Serikat. Kebanyakan kasusnya, diidentifikasi sebagai skoliosis idiopatik, dan usia penderitanya anak-anak berusia 10 hingga 12 tahun muncul dari skala ringan sampai berat.
Beberapa skoliosis dapat membaik setelah dilakukan pengobatan. Meskipun kadang, pengobatan juga tidak terlalu dibutuhkan jika kondisinya ringan. Anda dapat terkena skoliosis, tanpa menyadarinya sama sekali, karena tidak melihat perubahan yang signifikan pada kondisi tubuh atau tulang belakang Anda.
2. Belum Diketahui Penyebab Pastinya
Hingga saat ini dokter dan para ahli belum bisa menyimpulkan secara khusus apa penyebab dari skoliosis. Bahkan jika dapat dirata-rata, pada sekitar 8 dari setiap 10 kasus skoliosis, penyebabnya tidak diketahui.
Selain penyebabnya belum diketahui, perlu ditegaskan kembali jika skoliosis tidak datang karena kebiasaan duduk yang buruk, postur tubuh yang tidak tepat, membawa tas ransel yang terlalu berat, atau asumsi-asumsi lain yang sering dianggap menjadi penyebab seseorang terkena skoliosis.
Lantas, jika sampai saat ini dokter belum mengetahui secara pasti penyebab skoliosis. Apakah kita dapat melakukan beberapa tindakan untuk mencegah skoliosis datang?
Baca juga: Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis
Cara Mencegah Skoliosis
Jika banyak dari kita yang bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah skoliosis?” Skoliosis tidak dapat dicegah sejak awal, tetapi ada beberapa cara untuk mencegah skoliosis berkembang menjadi lebih parah antara lain:
1. Deteksi Dini Kunci Pencegahan Semakin Parah
Waspada terhadap berbagai tanda dan perubahan tubuh yang terjadi. Jika dari awal, Anda mampu mendeteksi gejala-gejala skoliosis, segera memeriksakan diri ke dokter untuk menentukan rencana perawatan yang tepat.
Ada beberapa gejala umum skoliosis yang dapat diamati seperti, bahu atau pinggul yang tampak tidak rata, tulang melengkung atau condong ke satu sisi, tulang rusuk mencuat di satu sisi, saat memakai pakaian terasa tidak pas di badan, dan pada beberapa kondisi tertentu penderita juga mengalami sakit punggung.
2. Melatih Postur Tubuh untuk Mengelola Perkembangan Skoliosis
Cara lain untuk mengelola skoliosis dengan melatih postur tubuh. Pelatihan ini dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter, atau para ahli profesional. Dalam proses perawatannya, pasien akan diperiksa dan diamati terkait perkembangan skoliosis yang dimilikinya. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui apakah kondisinya dapat berpotensi menjadi lebih buruk atau tidak.
Namun, jika dari pemeriksaan atau berdasarkan tes genetik menyatakan kondisi dapat lebih parah, intervensi akan segera dilakukan secepat mungkin. Proses intervensi pelatihan postur tubuh akan dilakukan dalam beberapa tahap.
Jika hasil tes menyatakan penyakit skoliosis tidak mungkin berkembang lebih parah, perawat akan mengajari Anda mengenai aktivitas-aktivitas yang dapat memicu perkembangan tulang, dan menghindarinya dari risiko skoliosis.
3. Konsumsi Nutrisi dan Olahraga Teratur untuk Mencegah Osteoporosis dan Skoliosis
Cara ini dapat dilakukan untuk mereka yang berada di usia dewasa atau lanjut usia. Ketika menginjak usia lanjut, tanpa kita sadari tulang menjadi lebih lemah dan rapuh, hal ini juga secara tidak langsung menyebabkan tulang belakang melengkung secara tidak normal. Akan tetapi, kabar baiknya kondisi ini dapat dicegah.
Pencegahannya dapat dilakukan dengan mengonsumsi berbagai nutrisi baik, dan melakukan olahraga secara rutin. Kedua hal tersebut, mampu mengurangi risiko orang dewasa atau lebih tua terkena masalah tulang seperti osteoporosis, serta juga dapat membantu mencegah pengembangan skoliosis.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Kifosis?
4. Hindari Duduk Terlalu Lama
Duduk terlalu lama dapat membawa banyak risiko untuk tubuh Anda, salah satunya masalah postur tulang. Berikan beberapa variasi untuk tubuh Anda agar dapat bergerak, dan tidak membiarkannya ada di satu postur tertentu. Selain itu, jika Anda banyak menghabiskan waktu untuk duduk, coba gunakan kursi ergonomis dengan penyangga pinggang yang tepat. Hal ini bertujuan agar punggung dan tulang belakang Anda terasa nyaman.
Hidup dengan Skoliosis
Jika ada teman atau keluarga yang terkena skoliosis, kita dapat membantu mereka dalam menjalani kesehariannya. Sebagai contoh, Anda dapat memakaikannya penyangga punggung untuk menjaga bentuk tulangnya. Meskipun begitu, Anda tetap harus memperhatikan pendapat pasien mengenai alat penyangga punggung yang mereka gunakan.
Sebab, hal tersebut, dapat memicu masalah terkait citra tubuh, terutama jika penderitanya sedang berada di usia anak-anak atau remaja. Temukan komunitas pendukung seperti asosiasi skoliosis atau sejenisnya, untuk mendapatkan sokongan moril bagi penderita skoliosis.
Kesimpulan Cara Mencegah Skoliosis
Skoliosis dari awal memang belum ditemukan cara pencegahannya. Namun, ada banyak cara yang dapat Anda gunakan untuk mencegah skoliosis berkembang lebih parah. Mulai dari deteksi dini, melatih postur tubuh, mengonsumsi nutrisi, olahraga teratur, dan menghindari tubuh untuk duduk terlalu lama. langkah-langkah ini dapat coba Anda praktikkan, untuk mengelola skoliosi.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS
Source: