Ditulis oleh Tim Konten Medis
Banyak orang menyangka bahwa mereka mengalami angin duduk padahal sebenarnya mengalami gejala serangan jantung dan begitu pun sebaliknya. Anda bisa mengenali perbedaan angin duduk dengan serangan jantung dari gejala episode yang terjadi pada penderita.

Sesak napas bisa jadi tanda dua kondisi ini.
Anda pasti sudah akrab dengan istilah “angin duduk” atau dalam dunia medis disebut angina. Banyak orang mengira angin duduk hampir sama dengan masuk angin dan serangan jantung.
Padahal, perbedaan angina dan serangan jantung dapat terlihat dari penyebabnya. Masuk angin sebagai kondisi tubuh yang mengalami gejala tidak enak badan akibat infeksi virus atau bakteri. Sementara angin duduk dan serangan jantung termasuk penyakit arteri koroner yang memiliki gejala mirip.
Apa Itu Angin Duduk dan Serangan Jantung?
Angina (angina pektoris) atau angin duduk adalah rasa sakit di dada yang terjadi karena aliran darah ke otot jantung berkurang. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dari gangguan arteri koroner.
Angin duduk terbagi atas 3 jenis utama, yaitu angina stabil, tidak stabil, dan varian (prinzmetal). Angina stabil termasuk jenis paling umum dan biasanya muncul saat Anda melakukan aktivitas fisik atau mengalami stres.
Sementara angina tidak stabil cenderung lebih serius dan sering terjadi saat Anda sedang beristirahat. Kondisi ini juga hampir serupa dengan gejala angina varian yang muncul saat istirahat akibat kejang pada arteri koroner dan biasanya terjadi pada malam hari.
Angina tentunya berbeda dengan serangan jantung. Infark miokard atau serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat secara drastis.
Penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di arteri jantung koroner dapat memicu terjadinya kondisi ini. Saat serangan jantung, otot jantung yang kehilangan suplai darah mulai mengalami cedera.
Hal ini bisa membuat otot jantung mati apabila suplai darah tidak segera terpulihkan. Tingkat kerusakan otot jantung tergantung pada ukuran arteri yang tersumbat, waktu antara cedera dan pengobatan.
Dengan perawatan dan perubahan gaya hidup, kerusakan otot jantung dapat teratasi. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila muncul gejala angina maupun serangan jantung.
Baca Juga: Ciri-Ciri Orang Sering Masuk Angin dan Cara Mengatasinya
Perbedaan Gejala Angina dan Serangan Jantung
Hal yang dirasakan ketika angin duduk muncul dengan rasa nyeri dan tidak nyaman di dada. Kondisi ini juga menimbulkan keluhan lainnya, seperti pusing, sesak napas, berkeringat, kelelahan, dan mual.
Tanda dan gejala angina hampir serupa dengan serangan jantung. Meski berbeda, masih banyak orang yang merasa kesulitan dalam menentukan rasa nyeri karena kedua kondisi ini.
Perbedaan angin duduk dan serangan jantung dapat terlihat dari episode gejala yang dialami oleh penderita. Lama nyeri dada karena angin duduk biasanya berlangsung tidak lebih dari 5 menit dan bisa diatasi dengan istirahat atau pengobatan tertentu.
Sementara sakit di dada akibat serangan jantung berlangsung lebih dari 30 menit dan gejalanya hilang timbul beberapa kali. Bahkan, kondisi ini menyebabkan rasa sakit yang konstan atau terus memburuk seiring berjalannya waktu.
Bagaimana Cara Mengatasi Gejala Angina?
Angina atau angin duduk tidak bisa sembuh secara total. Namun, perawatan dan perubahan gaya hidup dapat meredakan gejala yang terjadi dan sebagai pertolongan pertama angin duduk.
Cara mengatasi gejala angina, di antaranya:
- Pemberian obat antikoagulan untuk menurunkan risiko pembekuan darah
- Konsumsi obat kolesterol atau tekanan darah
- Mencatat tanggal dan waktu saat gejala muncul
- Minum obat sesuai anjuran dokter
- Hindari pemicu angina, seperti paparan polusi udara, jarang berolahraga, dan berat badan berlebih
- Perawatan bedah pintas arteri koroner
- Perawatan intervensi koroner perkutan untuk penyempitan arteri dan penumpukan plak
Perlu diingat bahwa angina merupakan salah salah satu tanda penyakit arteri koroner yang memicu serangan jantung ringan hingga berat. Oleh sebab itu, penting untuk mengelola gejala angina dan sebaiknya Anda tidak mengabaikan gejala yang muncul.
Selain serangan jantung, bahaya angin duduk bisa meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung, stoker, irama jantung tidak normal (aritmia), dan henti jantung.
Baca Juga: Penyebab Napas Pendek, Tanda Serangan Jantung?
Cara Mengurangi Risiko Terkena Angin Duduk atau Serangan Jantung
Penyebab angin duduk bisa terjadi karena mengalami kondisi medis tertentu, seperti penyakit arteri koroner, mikrovaskular koroner, dan kejang arteri koroner. Kondisi inilah yang menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang dan memicu angina.
Tidak hanya itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angina, termasuk minum terlalu banyak alkohol, riwayat penyakit keluarga, dan stres kronis. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan beberapa cara, di antaranya:
- Hindari kebiasaan merokok dan terkena paparan asap rokok
- Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan jantung, seperti buah, sayur, dan ikan berlemak
- Mengelola stres dengan meditasi, yoga, atau menjalani hobi
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Mengelola faktor risiko penyakit arteri koroner, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
- Rutin berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu
- Konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter
Baca Juga: Tanda Sakit Jantung yang Penting Diwaspadai
Jika Anda mengalami detak jantung tidak normal, pusing, nyeri dada yang berlangsung lebih dari 15 menit dan kambuh atau bertambah parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Angina. Februari 2025.
- Cleveland Clinic. Unstable Angina. Februari 2025.
- GoodRx. What’s the Difference Between a Heart Attack and Angina?. Februari 2025.