Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyumbatan pembuluh darah di otak adalah terhambatnya aliran darah ke otak akibat plak atau pembekuan darah. Gejalanya meliputi sakit kepala mendadak, kesulitan bicara, hingga gangguan penglihatan.

Penyumbatan pembuluh darah di otak merupakan kondisi medis serius yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Meskipun penyakit ini tidak selalu sembuh secara total, tetapi kondisi ini dapat ditangani secara efektif dengan pengobatan medis seperti obat pengencer darah, pemasangan stent, hingga tindakan operasi.
Selain itu, cara melancarkan peredaran darah juga penting untuk mencegah risiko komplikasi seperti akibat pembuluh darah pecah di otak. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menerapkan pola hidup sehat, mengontrol tekanan darah, dan berhenti merokok.
Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak?
Penyumbatan pembuluh darah di otak adalah kondisi ketika arteri di dalam otak mengalami penyempitan akibat penumpukan plak lemak pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi terganggu, dan bila aliran darah terhenti total, bisa menyebabkan stroke iskemik.
Selain menyebabkan stroke, penyumbatan pembuluh darah di otak juga dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala hebat, mati rasa di satu sisi tubuh, gangguan penglihatan, hingga kesulitan bicara atau memahami ucapan. Dalam beberapa kasus, penderita juga bisa mengalami kejang atau kehilangan kesadaran.
Baca Juga: Gejala Akibat Peredaran Darah Tidak Lancar pada Tubuh
Faktor Risiko Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak
Penyumbatan pembuluh darah di otak atau intracranial atherosclerotic disease (ICAD) dapat terjadi karena berbagai faktor risiko. Sebagian faktor tidak bisa Anda ubah, seperti usia atau riwayat keluarga, namun banyak juga yang masih bisa Anda kendalikan melalui gaya hidup sehat dan pengobatan.
Memahami faktor risiko ini penting untuk mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah yang bisa berujung pada stroke atau bahkan pembuluh darah pecah di otak. Berikut faktor risiko penyebab penyumbatan pembuluh darah di otak yang perlu Anda ketahui:
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Riwayat stroke dalam keluarga
- Usia yang semakin bertambah
- Kebiasaan merokok
- Jenis kelamin
- Anggota keluarga dengan aterosklerosis
- Faktor ras tertentu
- Penyakit jantung (seperti gagal jantung atau riwayat serangan jantung)
- Penyakit arteri lainnya di luar jantung
- Obesitas
- Kurang aktivitas fisik
Baca Juga: Perbedaan Arteriosklerosis dan Aterosklerosis
Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak
Gejala penyumbatan pembuluh darah di otak bisa muncul secara tiba-tiba dan sering kali mirip dengan tanda-tanda stroke. Salah satu kondisi yang perlu Anda waspadai adalah Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan.
TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat sementara, namun tidak sampai menyebabkan kerusakan permanen. Meskipun bersifat sementara, TIA bisa menjadi peringatan serius bahwa risiko stroke atau penyumbatan jantung sedang meningkat.
Oleh karena itu, mengenali gejala sejak awal sangat penting agar penanganan bisa Anda lakukan lebih cepat. Gejala umum TIA meliputi:
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh
- Rasa kebingungan atau delusi mendadak
- Pingsan atau hilang kesadaran secara tiba-tiba
- Gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda atau penglihatan kabur
- Mati rasa atau kelemahan pada satu sisi wajah atau tubuh
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
- Kesulitan berbicara atau memahami ucapan (afasia)
- Ucapan menjadi tidak jelas atau cadel
- Perubahan sensasi di satu sisi tubuh atau wajah
- Gejala mirip stroke yang hanya berlangsung beberapa menit hingga jam (gejala TIA)
Baca Juga: Penyakit Akibat Komplikasi Hipertensi, Stroke hingga Jantung
Cara Mengatasi Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak
Sebelum menentukan terapi yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI. Pemeriksaan ini membantu melihat apakah terdapat kerusakan pada jaringan otak akibat penyumbatan atau stroke.
Hasil dari tes ini sangat penting dalam menilai tingkat keparahan dan menentukan langkah penanganan yang paling tepat. Berikut ini beberapa cara mengatasi penyumbatan pembuluh darah di otak:
1. Pemasangan Stent dan Angioplasti Intrakranial
Prosedur ini dilakukan melalui pembuluh darah dengan memasukkan stent kecil untuk membuka bagian arteri yang menyempit di otak. Angioplasti membantu memperlancar aliran darah dan menekan plak agar tidak lepas dan menyebabkan stroke.
Teknik ini dokter lakukan dengan bius lokal dan panduan sinar-X, serta dianggap efektif sebagai terapi penyumbatan pembuluh darah di otak yang bersifat mekanis.
2. Penggunaan Obat-obatan
Dokter biasanya meresepkan obat antiplatelet atau antikoagulan seperti aspirin, warfarin, atau Plavix guna mencegah pembentukan gumpalan darah baru. Selain itu, obat untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol juga sering dokter berikan.
Kombinasi obat ini membantu menurunkan risiko komplikasi seperti pembuluh darah pecah atau stroke lanjutan.
3. Operasi
Dalam beberapa kasus berat, tindakan operasi terbuka berfungsi untuk mengangkat plak yang menyumbat aliran darah. Meskipun lebih invasif, operasi ini dipertimbangkan ketika metode lain tidak memberikan hasil optimal atau bila pasien berisiko tinggi mengalami stroke berulang.
Penyumbatan pembuluh darah di otak bisa Anda kelola dengan baik, terutama jika terdeteksi sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Penyebab Pendarahan Otak dan Tanda-Tandanya
Jika Anda atau keluarga Anda mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak, segera kunjungi Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Stella kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Cerebrovascular Disease. Oktober 2025
- Mayo Clinic. Carotid artery disease. Oktober 2025
- NIH. Intracranial Atherosclerotic Disease (ICAD). Oktober 2025