Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sariawan di lidah bisa terjadi karena adanya indikasi medis tertentu, seperti stres, perubahan hormon, hingga kekurangan zat besi atau vitamin B. Meski umumnya tidak berbahaya, muncul sariawan terus menerus dan tidak kunjung membaik juga bise menjadi gejala penyakit tertentu, termasuk HIV dan lupus.
Sariawan di lidah dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, tetapi biasanya akan sembuh tanpa pengobatan.
Sariawan merupakan jenis penyakit yang tidak menular tetapi menimbulkan iritasi dan rasa nyeri. Kondisi ini kerap mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti saat makan dan minum.
Dalam istilah medis, sariawan dikenal dengan sebutan stomatitis aphthous. Penyakit ini ditandai dengan luka tampak terbuka berwarna putih atau kekuningan dengan pinggiran merah.
Penyebab Sariawan di Lidah
Umumnya, sariawan berbentuk bulat atau lonjong dan sering kali ditemukan di bagian lidah, gusi, pipi, atau langit-langit mulut. Kondisi ini ditandai dengan gejala rasa sakit, sensasi terbakar, dan kesemutan.
Pada kasus yang parah, sariawan di lidah bisa mengalami keluhan, seperti demam, tubuh mudah lelah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Berikut ini adalah penyebab sariawan di lidah yang perlu dikenali:
1. Cedera di Bagian dalam Mulut
Cedera di bagian dalam mulut menjadi salah satu penyebab sariawan di bawah lidah. Kondisi ini bisa terjadi karena tergigitnya bagian lidah yang tidak disengaja.
Akibatnya, muncul luka berukuran kecil yang terasa nyeri. Biasanya, sariawan di lidah bisa sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Cara mengobati sariawan di lidah secara alami dan cepat dapat dengan konsumsi air garam hangat.
Baca Juga: Cara Mengobati Sariawan di Lidah
2. Stres
Stres dan gangguan psikologis dapat meningkatkan risiko terkena sariawan di lidah sebelah kanan. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala fisik lainnya, seperti nyeri dada, sulit tidur, dan tegang otot.
Penelitian membuktikan bahwa kadar kortisol dalam air liur penyebab stres cenderung lebih tinggi menimbulkan sariawan daripada biasanya. Selain itu, penderita gangguan psikologis kerap menggigit pipi atau bibit yang dapat memicu munculnya sariawan di lidah.
3. Konsumsi Makanan tertentu
Sariawan dapat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu. Jenis makanan ini mampu menimbulkan sariawan dalam intensitas ringan karena memiliki sifat asam.
Adapun sejumlah makanan yang menyebabkan sariawan di lidah semakin parah, antara lain:
- Minuman bersoda
- Nanas
- Jeruk
- Lemon
- Apel
- Buah beri, seperti stroberi, blueberry, dan raspberry
- Cuka
- Tomat
Padahal, jenis makanan ini mengandung nutrisi penting yang baik bagi kesehatan tubuh. Sebaiknya hindari konsumsi makanan yang bersifat asam secara berlebihan saat mengalami sariawan.
4. Menggunakan Kawat Gigi atau Gigi Palsu
Penyebab sariawan di lidah dan bibir umumnya bisa terjadi akibat penggunaan kawat gigi atau gigi palsu yang tidak pas. Kondisi ini paling umum terjadi dan sering dialami oleh banyak orang.
Sariawan akibat kawat gigi atau gigi palsu cenderung ringan dan bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu saja tanpa jaringan parut. Namun, Anda perlu mengobati gangguan ini untuk mencegah luka yang semakin parah.
Cara cepat menyembuhkan sariawan bisa dilakukan dengan obat kumur ringan yang dijual bebas di apotek terdekat. Hindari obat kumur yang mengandung alkohol karena dapat membuat iritasi.
5. Perubahan Hormon
Perlu diketahui bahwa perubahan hormon mampu memengaruhi kesehatan mulut, seperti sariawan, gusi bengkak, dan gusi berdarah. Hal ini terjadi karena hormon estrogen dan progesteron dapat meningkatkan aliran darah ke gusi.
Akibatnya, tubuh rentan mengalami pembengkakan gusi atau gusi berdarah. Bahkan, perubahan hormon juga meningkatkan risiko penyakit periodontal.
Baca Juga: Langit-Langit Mulut Bengkak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
6. Kekurangan Vitamin dan Mineral
Sariawan di lidah dapat terjadi karena tubuh kekurangan asupan vitamin atau mineral tertentu, seperti zat besi atau vitamin B. Penelitian membuktikan bahwa sariawan berulang disebabkan oleh tubuh kekurangan tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6).
Oleh sebab itu, Anda perlu mencukupi nutrisi harian dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi termasuk daging unggas, kacang, dan sayuran berdaun hijau. Pastikan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral agar daya tahan tubuh terpenuhi.
7. HIV
Sariawan pada mulut menjadi salah satu gejala penyakit HIV. Penyakit ini cenderung sulit diobati dan dapat mengganggu pola makan sehari-hari.
Sariawan pada penderita HIV juga berbeda dari biasanya. Kondisi ini dapat menimbulkan benjolan merah dan terasa nyeri di mulut.
8. Lupus
Penyakit lupus merupakan jenis gangguan autoimun yang merusak sistem kekebalan dan jaringan di seluruh tubuh. Penyakit ini terjadi karena adanya beberapa faktor, mulai dari genetik, hormon, hingga lingkungan.
Pada kondisi awal, penderita penyakit lupus dapat mengalami sariawan di lidah yang terasa nyeri. Gejala ini dapat berkembang secara perlahan-lahan seiring berjalannya waktu.
Anda dapat merasakan 1-2 gejala berbeda di kemudian hari. Misalnya, nyeri sendi, sakit kepala, dan muncul ruam.
Penderita membutuhkan kombinasi obat untuk mencegah kekambuhan dan gejala yang semakin parah. Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan nyeri dan peradangan.
9. Penyakit Behcet
Pada kondisi yang parah, sariawan di lidah cenderung berbentuk besar dan tidak beraturan, seperti muncul di lidah belakang, samping, dan dinding mulut. Gangguan ini bisa sangat menyakitkan sehingga memerlukan pengobatan sedini mungkin.
Sariawan yang parah bisa terjadi karena adanya peradangan kronis akibat vaskulitis atau pembengkakan pembuluh darah. Kondisi ini dikenal dengan sebutan penyakit behcet yang dapat memengaruhi kerusakan arteri dan vena di dalam tubuh.
Selain sariawan, gejala penyakit behcet bisa berupa peradangan mata, luka pada alat kelamin, dan nyeri sendi. Cara mengobati penyakit ini, yaitu dengan konsumsi kortikosteroid untuk mencegah gejala yang semakin parah.
10. Penyakit Celiac
Celiac adalah kondisi ketika tubuh mengalami reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap konsumsi gluten. Penyakit ini dapat merusak organ usus kecil sehingga tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik.
Akibatnya, tubuh dapat mengalami berbagai gejala, termasuk diare, sakit perut, dan kembung. Bahkan, kondisi ini bisa menimbulkan sariawan di lidah yang terasa nyeri.
Sariawan akibat penyakit celiac membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Jika luka semakin besar atau nyeri, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
11. Penyakit Crohn
Umumnya, tanda dan gejala penyakit crohn dapat berupa sariawan yang muncul di lidah atau sekitar pangkal gusi. Penyakit ini berbeda dengan sariawan lainnya, seperti herpes yang muncul di bagian luar mulut.
Sariawan akibat penyakit crohn memiliki ciri-ciri berupa bentuk bulat, ukuran kecil, dan berwarna kuning atau abu-abu. Penderita dapat mengalami sariawan yang semakin parah saat gejala kambuh terjadi.
Baca Juga: Penyebab Lidah Terasa Kebas dan Cara Mengatasinya
Kapan Harus ke Dokter?
Anda perlu mengunjungi dokter apabila sariawan di lidah mengalami beberapa hal, sebagai berikut:
- Semakin berukuran besar
- Berlangsung selama 2 minggu atau lebih
- Meluas hingga ke bibir
- Sulit makan atau minum dalam waktu lama
- Mengalami demam.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Canker Sores. Juni 2024.
- Medical News Today. Canker Sore on Tongue: Symptoms, Diagnosis, and Remedies. Juni 2024.
- WebMD. Canker Sore (Aphthous Ulcer). Juni 2024.