Ditulis oleh Tim Konten Medis
Faktor penyebab kanker nasofaring bisa terjadi karena tubuh mengalami infeksi Epstein-Barr (EBV), salah satu virus yang menyebabkan mononukleus. Ketika terdeteksi sejak stadium awal, kanker nasofaring bisa sembuh total dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penderita kanker nasofaring dapat menjalani perawatan medis, mulai dari terapi hingg operasi bedah untuk mencegah gejala semakin parah.
Kanker nasofaring menjadi salah satu jenis kanker langka yang bermula di bagian tubuh nasofaring. Gejalanya bisa bersifat ringan hingga berat.
Pengobatan kanker nasofaring tergantung dari penyebab dan tingkat stadium yang terjadi pada penderita. Semakin tinggi tingkat stadium, semakin kecil peluang untuk sembuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali penyebab kanker nasofaring agar terhindar dari penyakit kanker sejak dini.
Apa Itu Kanker Nasofaring?
Kanker nasofaring adalah kondisi ketika tubuh mengalami pertumbuhan sel-sel kanker di nasofaring yang terletak di belakang hidung dan di atas bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini sering terjadi Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sulit mendeteksi gejala awal kanker nasofaring karena hampir serupa dengan masalah kesehatan lainnya. Misalnya, flu atau pilek.
Seiring berjalannya waktu, ciri-ciri kanker nasofaring dapat terlihat, seperti:
- Benjolan di leher yang terjadi akibat pembengkakan kelenjar getah bening
- Terdapat darah di dalam air liur
- Keluarnya darah dari dalam hidung
- Hidung tersumbat
- Telinga berdenging
- Pendengaran mulai hilang
- Sering mengalami infeksi telinga
- Sakit di bagian kepala dan tenggorokan
Sampai saat ini, penyebab munculnya pertumbuhan sel kanker di nasofaring belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini bisa terjadi akibat paparan virus Epstein-Barr yang mampu meningkatkan risiko kanker nasofaring.
Pada kondisi tertentu, penderita kerap mengalami nyeri wajah dan mati rasa sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Sel kanker juga bisa menyebar ke hati, paru-paru, dan tulang.
Klasifikasi kanker nasofaring terbagi atas 3 jenis, yaitu:
- Jenis karsinoma sel skuamosa keratin: Kondisi ini merupakan pertumbuhan sel kanker pada jaringan yang melapisi bagian nasofaring dan tertutup oleh lapisan keratin (protein pada rambut dan kuku).
- Karsinoma sel skuamosa non keratin: Sel kanker ini berada di jaringan nasofaring yang tidak tertutup oleh keratin.
- Karsinoma yang tidak berdiferensiasi: Jenis sel kanker ini tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat, serta tampak berbeda dari sel sehat yang terlihat di bawah mikroskop.
Faktor Penyebab Kanker Nasofaring
Salah satu kebiasaan yang bisa memicu kanker nasofaring adalah merokok. Kebiasaan ini dapat membahayakan hampir setiap organ tubuh dan memengaruhi kesehatan seseorang secara menyeluruh.
Selain merokok, terdapat faktor risiko penyebab kanker nasofaring yang sebaiknya Anda hindari, seperti:
- Konsumsi minuman yang mengandung alkohol secara berlebihan
- Mengidap virus Epstein-Barr (EBV), salah satu virus yang menyebabkan mononukleus
- Mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam secara secara berlebihan
- Sering terpapar debu, asap, dan polusi udara
- Memiliki riwayat penyakit keluarga
- Lebih sering terjadi pada orang yang tinggal di Asia Tenggara, Cina bagian selatan, dan Afrika bagian Utara
- Berisiko tinggi pada pria daripada wanita
Baca Juga: Apa Itu Kanker Tenggorokan? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Bisakah Kanker Nasofaring Sembuh Total?
Kanker nasofaring bisa sembuh total apabila gejalanya terdeteksi sejak dini. Tingkat kesembuhan penyakit biasanya bergantung pada jenis pengobatan dan tingkat keparahan gejala.
Kanker nasofaring stadium 4 atau akhir akan sulit diobati akibat sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti mata, saraf kranial, dan kelenjar ludah. Dokter dapat merekomendasi berbagai pengobatan medis untuk mencegah penyakit kanker semakin parah.
Adapun beberapa pengobatannya dapat berupa:
- Terapi radiasi: Terapi ini menjadi salah satu prosedur medis yang efektif untuk mengobati kanker. Terapi radiasi menggunakan sinar-X berkekuatan tinggi untuk membunuh sel kanker di dalam tubuh.
- Kemoterapi: Jenis pengobatan ini termasuk yang paling umum untuk meredakan gejala kanker nasofaring. Dokter dapat memberikan kemoterapi secara intravena atau melalui pembuluh darah untuk menghancurkan sel kanker dan mencegahnya berkembang biak.
- Kemoradiasi: Jenis perawatan ini merupakan kombinasi antara kemoterapi dan terapi radiasi kepada penderita. Pasien biasanya menjalani kemoradiasi sebelum operasi bedah.
- Terapi target: Prosedur ini mampu menargetkan perubahan genetik atau mutasi yang mengubah sel sehat menjadi sel kanker. Terapi target dapat membantu ahli medis untuk menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
- Operasi bedah: Meskipun bukan pengobatan utama, operasi ini bertujuan untuk mengangkat kelenjar getah bening di leher akibat sel kanker.
Sebelum menjalani perawatan medis, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk mendiagnosis penyakit secara akurat. Pemeriksaan biasanya dimulai dengan menekan area leher agar merasakan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Jika Anda mengalami gejala kanker nasofaring, seperti benjolan di leher, infeksi telinga, dan pendarahan di hidung, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasi masalah kesehatan penyakit kanker ke Ciputra Hospital. Kami memiliki Layanan Pusat Kanker yang membantu dalam proses konsultasi dokter, pengobatan, hingga perawatan pascapenyakit.
Dokter Spesialis Kanker di Ciputra Hospital
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter spesialis kanker terdekat di Ciputra Hospital, sebagai berikut:
- dr. Abdul Muhaimin Husein, MSc. Sp.B(K)Onk – Tangerang CitraRaya
- dr. Mururul Aisyi Sp.A (K) – Tangerang CitraRaya
- dr. Santi Christiani Gultom, Sp.PD-KHOM – Tangerang CitraRaya
- dr. Sasongko Hadi Priyono, Sp.B(K)Onk – Banjarmasin Ciputra Mitra Hospital
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Cleveland Clinic. Nasopharyngeal Cancer. Agustus 2024.
- National Library of Medicine. Nasopharyngeal Carcinoma. Agustus 2024.
- Mayo Clinic. Nasopharyngeal Carcinoma. Agustus 2024.