Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apa itu gangguan hipotiroidisme? Gangguan ini merupakan suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Hipotiroidisme dapat terjadi karena adanya masalah kesehatan tertentu, seperti menderita autoimun, kekurangan yodium, hingga terkena tiroiditis.

Tanda dan gejala kekurangan hormon tiroid cenderung beragam, mulai dari mudah merasa lelah hingga wajah bengkak.
Hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid adalah masalah kesehatan yang umum terjadi. Pada kondisi awal, hipotiroidisme tidak menimbulkan gejala sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita.
Namun, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan apabila tidak segera diobati. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri dan cara mengatasi hipotiroidisme agar terhindar dari masalah kesehatan yang semakin parah.
Apa Itu Gangguan Hipotiroidisme?
Kekurangan hormon tiroid atau hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi kadar hormon tiroid yang cukup. Kondisi ini menyebabkan aliran darah terganggu dan menghambat metabolisme tubuh.
Efek samping hipotiroidisme bisa memengaruhi penampilan hingga pola pikir seseorang. Hal ini dapat diketahui dengan adanya perubahan suasana hati, sakit kepala, dan bengkak pada wajah.
Jika tidak ditangani, kekurangan hormon tiroid bisa mengganggu fungsi tubuh, seperti detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh. Bahkan, kondisi ini bisa mengancam nyawa yang perlu diwaspadai.
Jenis Gangguan Hipotiroidisme
Adapun beberapa jenis gangguan hipotiroidisme yang perlu diketahui, sebagai berikut:
1. Hipotiroidisme Primer
Kondisi ini merupakan jenis paling umum dan hampir dialami oleh penderita hipotiroidisme. Biasanya, hipotiroidisme primer berkembang saat kelenjar tiroid mengalami kerusakan sehingga memengaruhi produksi triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4)
Dokter dapat melakukan berbagai serangkaian tes darah untuk mendeteksi kadar hormon tiroid di dalam darah. Orang dengan hipotiroidisme primer memiliki T3 dan T4 yang rendah serta tingginya kadar hormon tiroid.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Kelenjar Tiroid
2. Hipotiroidisme Sekunder
Kekurangan hormon tiroid sekunder disebabkan oleh kadar tiroid yang terlalu rendah. Kondisi ini bisa terjadi akibat masalah ada kelenjar pituitari sehingga tidak dapat menghasilkan cukup kadar hormon. Penyebab hipotiroidisme sekunder mencakup tumor hipofisis, kerusakan di otak, dan efek samping obat-obatan tertentu.
3. Hipotiroidisme Tersier
Jenis hipotiroidisme tersier terjadi karena adanya kerusakan pada hipotalamus yang menyebabkan kadar hormon tiroid rendah. Kondisi ini juga memengaruhi jumlah hormon yang diproduksi oleh hipofisis sehingga mengganggu kesehatan tubuh.
Penyebab hipotiroidisme tersier meliputi:
- Adanya tumor atau benjolan yang menekan hipotalamus
- Resistensi kadar hormon tiroid
- Defisiensi kadar hormon tiroid
- Tes darah yang menunjukkan kadar triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) yang rendah
Penyebab Gangguan Hipotiroidisme
Kekurangan hormon tiroid bisa terjadi akibat kelenjar tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang cukup. Adapun sejumlah penyebab hipotiroidisme, sebagai berikut:
- Tiroiditis: Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada kelenjar tiroid. Tiroiditis ditandai dengan demam tinggi, merasa gelisah, dan denyut jantung cepat.
- Penyakit autoimun: Penyakit ini membuat antibodi menyerang jaringan sehat di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi hormon yang cukup
- Operasi tiroid: Prosedur pengangkatan sebagian atau keseluruhan kelenjar tiroid bisa menurunkan kemampuan kelenjar untuk memproduksi hormon tiroid.
- Terapi radiasi: Prosedur ini sering kali digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker. Namun, terapi radiasi bisa memengaruhi kelenjar tiroid.
- Konsumsi obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat tertentu bisa menyebabkan kekurangan hormon tiroid. Salah satunya adalah litium untuk mengatasi gangguan kejiwaan.
- Kekurangan yodium: Kelenjar tiroid membutuhkan asupan mineral yodium yang cukup untuk memproduksi hormon. Anda bisa menemukan kandungan mineral ini pada makanan laut.
- Kehamilan: Kondisi ini sering terjadi selama atau setelah masa kehamilan. Hipotiroidisme bisa meningkatkan risiko keguguran apabila tidak mendapatkan penanganan yang sesuai.
- Gangguan hipofisis: Gangguan ini terjadi karena tumor jinak pada kelenjar hipofisis. Meskipun jarang terjadi, gangguan hipofisis bisa memengaruhi hormon perangsang tiroid.
Faktor Risiko Penyebab Gangguan Hipotiroidisme
Gangguan hipotiroidisme dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, gangguan ini berisiko tinggi pada:
- Wanita
- Memiliki riwayat penyakit keluarga
- Mengidap penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1 atau penyakit celiac
- Menjalani perawatan radiasi di leher atau dada bagian atas
- Telah menjalani operasi tiroid
Baca Juga: Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Gejala Gangguan Hipotiroidisme
Gejala hipotiroidisme cenderung bervariasi, tergantung dari kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit yang terjadi. Gangguan ini dapat berkembang secara perlahan dan selama beberapa tahun lamanya.
Berikut ini adalah beberapa gejala kekurangan hormon tiroid:
- Kelelahan
- Sensitif terhadap dingin
- Sembelit
- Kulit kering
- Berat badan bertambah
- Kelemahan otot
- Denyut jantung melambat
- Perubahan pada siklus menstruasi, seperti lebih deras dari biasanya
- Nyeri dan kekakuan otot
- Masalah memori
- Wajah bengkak dan suara serak
- Depresi
Selain itu, ciri-ciri hipotiroidisme kambuh dapat berupa mudah lupa. Kondisi ini biasanya umum terjadi, terutama pada wanita berusia di atas 60 tahun.
Diagnosis Penyakit Gangguan Hipotiroidisme
Diagnosis kekurangan hormon tiroid cenderung sulit dilakukan karena gejalanya hampir mirip dengan masalah kesehatan lainnya. Jika Anda mengalami salah satu gejala hipotiroidisme, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan tes darah, seperti tes hormon perangsang tiroid (TSH) untuk mendeteksi penyakit secara akurat. Selain itu, diagnosis hipotiroidisme juga memerlukan pemeriksaan penunjang, seperti pencitraan.
Komplikasi Gangguan Hipotiroidisme
Kekurangan hormon tiroid bisa menimbulkan komplikasi serius apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat: Berikut ini adalah komplikasi yang bisa terjadi pada penderita:
- Anemia: Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Gejala anemia meliputi sesak napas, detak jantung tidak teratur, dan nyeri dada.
- Suhu tubuh rendah: Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh menggigil dan gemetaran. Anda bisa mencukupi asupan nutrisi penting untuk mencegah suhu tubuh rendah terjadi.
- Gagal jantung: Kondisi ini terjadi saat otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Gagal jantung bisa menimbulkan sesak napas.
Cara Mengatasi Gangguan Hipotiroidisme
Adapun sejumlah cara mengatasi kekurangan hormon tiroid, antara lain:
1. Konsumsi Obat Hormon Tiroid
Salah satu pengobatan hipotiroidisme bisa dengan mengonsumsi obat hormon tiroid levothyroxine setiap hari. Obat ini dapat berupa Levo-T dan Synthroid yang dapat mengembalikan kadar hormon tiroid secara optimal.
Pengobatan hormon tiroid mampu meredakan gejala hipotiroidisme selama 1-2 minggu setelah memulai pengobatan. Anda dapat mengonsumsi obat ini seumur hidup agar terhindar dari gejala kambuh.
Meskipun begitu, obat hormon tiroid bisa menyebabkan efek samping, seperti:
- Nafsu makan meningkat
- Jantung berdebar kencang
- Mudah merasa goyah atau hilang keseimbangan
- Masalah tidur
- Mudah merasa lelah
2. Gunakan Obat Alternatif
Sebagian besar ahli medis menyarankan penderita untuk mengonsumsi obat hormon tiroid. Namun, Anda juga bisa menggunakan obat alternatif untuk meredakan gejala hipotiroidisme.
Misalnya, obat anti kejang, obat kanker atau inhibitor tirosin kinase, dan antidepresi. Sebelum konsumsi obat ini, pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan dosis yang tepat.
Baca Juga: Pembengkakan Kelenjar Tiroid
Cara Mencegah Gangguan Hipotiroidisme
Sebagian besar kasus kekurangan hormon tiroid tidak dapat dicegah sehingga perlu diwaspadai. Anda bisa mengurangi gejala kondisi ini dengan menjalani perawatan medis sesuai anjuran dokter.
Misalnya, mengonsumsi obat-obatan medis. Selain itu, Anda juga dapat menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan gizi seimbang dan rajin berolahraga.
Pengobatan Gangguan Hipotiroidisme ke Dokter
Apabila gejala kekurangan hormon tiroid yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Leonardo
Source:
- Cleveland Clinic. Hypothyroidism. Juli 2024.
- Mayo Clinic. Hypothyroidism (Underactive Thyroid). Juli 2024.
- Medical News Today. Types of Hypothyroidism Explained. Juli 2024.