Ditulis oleh Tim Konten Medis
Selain kanker payudara, ada lagi penyakit wanita yang perlu Anda waspadai. Penyakit organ reproduksi ini dapat menyerang siapa saja baik usia tua atau pun muda. Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan ginekologi ke dokter ginekolog. Apa saja ulasan tentang ginekologi, simak pembahasan berikut!
Jenis kanker ginekologi beragam, seperti kanker serviks, rahim, ovarium, vagina, dan vulva.
Pengertian Ginekologi
Ginekologi (SpOG) adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus mempelajari masalah seputar reproduksi wanita. Sedangkan ginekolog adalah dokter spesialis kesehatan wanita yang menangani sistem reproduksi wanita. Seorang dokter ginekologi memiliki peran untuk mendiagnosis masalah organ reproduksi, melakukan pemeriksaan, dan memberikan pengobatan. Peran dokter ginekologi ini penting, mengingat tingkat risiko penyakit pada wanita yang semakin tinggi.
Masalah Ginekologi Pada Wanita
Organ reproduksi wanita adalah bagian penting yang perlu mendapatkan perhatian. Pasalnya, jika tidak di jaga dengan baik, terdapat potensi untuk terjadinya beragam infeksi. Bila tidak dijaga dengan baik, bisa menyebabkan berbagai komplikasi, bahkan sampai kanker.
Kanker ginekologi merupakan jenis kanker yang hanya menyerang organ reproduksi wanita. Jenis dari kanker ginekologi beragam, mulai dari kanker serviks, kanker rahim, kanker ovarium, kanker vagina, dan kanker vulva. Konon, semua wanita berisiko terkena kanker ginekologi. Tapi kanker ginekologi sering kali masih bisa ditangani. Selama tanda-tanda dari penyakit ini dikenali sejak awal. Sebab, perawatan yang paling efektif adalah ketika kanker ditemukan pada tahap awal.
Apa Saja Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kanker Ginekologi:
Infeksi Menular Seksual
Beragam kanker ginkelogi, seperti kanker serviks, vagina, dan vulva terjadi pada infeksi virus Human papillomavirus.
Faktor Usia
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ginekologi ialah usia tua. Rata-rata penderita kanker rahim merupakan wanita berusia 60-an tahun. Menjaga kesehatan dengan melakukan pemeriksaan ginekologi secara berkala sejak dini bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyakit ini.
Faktor Keturunan
Seorang wanita yang dalam keluarganya memiliki riwayat kanker pada organ reproduksi, memiliki risiko untuk mengalami hal yang sama. Melakukan pemeriksaan berkala merupakan hal praktis yang dapat dilakukan untuk mencegah terdeteksinya kanker saat stadiumnya sudah berat.
Berat Badan Berlebih
Pada wanita dengan berat badan berlebih, jumlah sel lemak dalam tubuh memiliki jumlah yang tinggi. Akibatnya, jumlah hormon estrogen dalam tubuh wanita akan meningkat. Hal tersebut bisa menjadi pemicu timbulnya masalah kanker ginekologi.
Pengobatan Kanker Ginekologi
Pengobatan kanker ginekologi dapat dilakukan tergantung pada jenis kanker dan pada tahap berapa kanker. Untuk penyakit yang sudah pada tahap akhir, operasi biasanya menjadi solusi akhir yang dapat dilakukan. misalnya, pengangkatan rahim akan dilakukan pada pasien yang mengalami kanker rahim, kanker serviks dan kanker ovarium. Upaya lain, dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi radiasi atau melakukan kemoterapi agar penyebaran kanker tidak semakin meluas.
Sebuah institusi di Amerika merekomendasikan seorang wanita dapat mengunjungi dokter ginekolog mulai usia 13-15 tahun.
Pemeriksaan Ginekologi Pada Wanita
Beberapa hal yang bisa ditangani oleh dokter ginekologi dalam pemeriksaan ginekologi pada wanita antara lain:
1. Masalah yang berkaitan dengan kehamilan, kesuburan, permasalahan menstruasi dan menopause
2. Program keluarga berencana, yang di dalamnya termasuk kontrasepsi dan sterilisasi
3. Adanya indikasi penyakit pada organ kewanitaan, seperti kanker serviks, tumor jinak, kista ovarium dan fibroid
4. Mengalami sindrom ovarium polikistik
5. Penyakit seksual yang menular
6. Masalah seksualitas yang berkaitan dengan hubungan sesama jenis atau biseksual
7. Disfungsi seksual
Ginekologi dan Kesehatan Wanita
Demi memiliki organ reproduksi yang sehat, Anda perlu memperhatikan kondisi tubuh. Setiap orang akan memiliki gejala yang bervariasi pada kanker ginekologi. Tergantung pada organ reproduksi mana yang mengalami masalah.
Terkadang nyeri pada panggul bisa muncul bersamaan dengan kanker rahim dan ovarium. Begitu juga gejala seperti sembelit, kembung, dan peningkatan untuk buang air kecil dapat terjadi bersamaan dengan kanker ovarium. Karena gejala kanker ginekologi yang pada stadium awal terkadang belum jelas. Maka Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur untuk memeriksa tanda-tanda penyakitnya.
Kapan Harus ke Ginekologi?
Melakukan pemeriksaan ginekologi pada wanita dapat dilakukan disegala usia. Sebuah institusi di Amerika bahkan merekomendasikan seorang wanita dapat pergi ke dokter ginekologi mulai usia 13-15 tahun. Begitu juga Anda yang sehat dan tidak sedang hamil direkomendasikan untuk tetap melakukan pemeriksaan. Intinya adalah wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seksual, menstruasi atau keluarganya memiliki masalah organ reproduksi.
Semakin awal Anda pergi ke dokter ginekologi, memungkinkan Anda untuk memiliki hubungan yang dekat dengan dokter. Hal itu akan membuat Anda merasa nyaman dalam melakukan pemeriksaan menstruasi, seksualitas dan sebagiannya untuk pencegahan masalah kesehatan reproduksi di masa mendatang. Ini juga memberikan kesempatan pada dokter untuk dapat membantu kesehatan reproduksi Anda secara keseluruhan dalam jangka panjang.
Jenis Pemeriksaan Ginekologi Organ Reproduksi Wanita
Ketika Anda datang ke dokter ginekologi, dokter akan memulai untuk mengumpulkan informasi tentang Anda. Selanjutnya, untuk melakukan diagnosis dokter terlebih dulu melakukan pemeriksaan. Jenis pemeriksaan yang biasanya dilakukan beragam. Mulai dari pemeriksaan pap smear, pemindaian ultrasound, pemeriksaan mikroskopis pada serviks, pemeriksaan biopsy endometrium dan pemeriksaan histeroskopi.
Jika Anda memiliki keluhan atau hanya ingin memeriksakan kesehatan organ reproduksi. Anda tidak perlu merasa malu untuk mengunjungi dokter ginekolog. Dengan begitu, Anda lebih cepat untuk mendapatkan penanganan dan pemeriksaan. Semoga informasi berikut ini bermanfaat untuk Anda agar menjaga kesehatan organ reproduksi.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source