Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pap smear, USG transvaginal, dan biopsi endometrium termasuk dalam pemeriksaan ginekologi. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi berbagai gangguan sistem reproduksi yang menyerang wanita. Misalnya, kanker serviks dan perdarahan abnormal.

Pemeriksaan ginekologi sangat penting bagi wanita.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ eksternal dan internal yang berperan penting untuk memproduksi hormon estrogen atau progesteron, terjadinya menstruasi, serta aktivitas seksual. Pada bagian luar, alat reproduksi wanita dapat berupa labia, klitoris, lubang vagina, dan selaput dara.
Sementara itu, bagian dalam reproduksi wanita meliputi serviks, rahim, ovarium, dan tuba falopi. Jika mengalami kondisi medis yang berkaitan dengan saluran reproduksi wanita, segera periksakan diri ke dokter ginekologi.
Apa Itu Pemeriksaan Ginekologi?
Pemeriksaan ginekologi adalah prosedur yang bertujuan untuk memeriksa atau skrining penyakit sistem reproduksi wanita. Pemeriksaan ini biasanya menggunakan alat spekulum untuk melihat bagian dalam vagina dan serviks.
Seorang dokter ginekologi (SpOG) adalah dokter yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan, mendiagnosis, dan memberikan pengobatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita, misalnya gejala infeksi menular seksual (IMS). Peran dokter ginekologi sangat penting, mengingat tingkat risiko penyakit pada wanita yang semakin tinggi.
Jenis Pemeriksaan Ginekologi
Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter dapat menanyakan riwayat kesehatan pasien untuk membantu mendeteksi gangguan kesehatan. Adapun beberapa hal yang termasuk ke dalam pemeriksaan ginekologi, di antaranya:
1. Pap Smear
Salah satu penyakit ginekologi yang perlu diwaspadai adalah kanker serviks. Jenis kanker ini dapat menimbulkan pendarahan vagina, keputihan abnormal, dan nyeri panggul saat berhubungan seksual.
Kanker serviks bisa terjadi karena infeksi HPV (Human papillomavirus). Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menjalani pap smear.
Pemeriksaan pap smear adalah prosedur yang melibatkan pengambilan sel dari serviks untuk diuji pada laboratorium. Rekomendasi pap smear bergantung pada usia dan riwayat kesehatan wanita. Pada kebanyakan kasus, pemeriksaan ini tidak dilakukan setelah wanita berusia di atas 65 tahun.
Untuk memastikan pap smear bekerja dengan efektif, pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter tentang cara mempersiapkan diri sebelum pemeriksaan. Anda juga diminta untuk menghindari hubungan seksual, douching, atau penggunaan obat-obatan vagina selama 2 hari sebelum menjalani pap smear.
Baca Juga: 12 Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita
3. Pemeriksaan Histeroskopi
Seseorang dengan kecurigaan terdapat kelainan ginekologi seperti perdarahan rahim dapat menjalani tes histeroskopi untuk mendeteksi dan mengobati penyebabnya. Dokter atau ahli medis profesional menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui vagina (histeroskop).
Selain mendiagnosis perdarahan, histeroskopi juga mampu mendeteksi penyebab keguguran berulang, gangguan kesuburan, dan hilangnya jaringan plasenta setelah lahir. Namun, tidak semua wanita boleh menjalani prosedur ini, seperti ibu hamil dan penderita infeksi panggul.
Hiteroskopi juga bisa digunakan untuk mendiagnosis penyebab keguguran berulang atau masalah kesuburan.
4. Biopsi Endometrium
Biopsi endometrium adalah prosedur pengangkatan jaringan kecil dari lapisan rahim (endometrium) kemudian dilihat di bawah mikroskop untuk mendeteksi sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
Pemeriksaan biopsi endometrium biasanya berlangsung kurang lebih 15 menit. Pemeriksaan ini dapat menimbulkan kram dan rasa tidak nyaman hingga sedikit menyakitkan pada sebagian orang.
5. USG Transvaginal
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau video organ dalam secara langsung. Cek kesehatan kandungan dengan USG transvaginal mampu mencegah risiko dan tanda-tanda kehamilan ektopik atau keguguran.
USG transvaginal berlangsung sekitar 15 menit hingga 1 jam, tergantung pada kondisi kesehatan pasien. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan minim efek samping.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Fungsi Ovarium dan Cara Menjaganya
6. Laparoskopi
Laparoskopi adalah prosedur minimal invasif yang mampu memeriksa bagian dalam perut atau panggul. Pemeriksaan ini menggunakan alat bernama laparoskop yang memiliki kamera video di ujungnya.
Dokter dapat memasukkan laparoskop melalui sayatan kecil di perut. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi dan sekaligus mengatasi kondisi medis tertentu, seperti pengangkatan kista, operasi endometriosis, dan kehamilan ektopik.
Sebelum menjalani prosedur laparoskopi, dokter dapat menganjurkan pasien untuk tidak makan, minum atau merokok sehari sebelum prosedur berlangsung. Pastikan untuk mengenakan pakaian yang longgar agar mengurangi rasa nyeri dan kram yang terjadi.
Kapan Harus ke Ginekologi?
Anda dapat melakukan pemeriksaan ginekologi saat sudah aktif berhubungan seksual, menstruasi, atau memiliki riwayat gangguan sistem reproduksi. Para ahli merekomendasikan pemeriksaan ini pada wanita usia subur, mulai dari usia 12-15 tahun.
Pemeriksaan ginekologi sangat penting sebagai bentuk pencegahan terhadap masalah organ reproduksi di kemudian hari. Pemeriksaan ini juga mampu meningkatkan kesehatan organ intim secara menyeluruh dalam jangka panjang.
Jika Anda mengalami kondisi medis yang berhubungan dengan organ intim, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari risiko masalah kesehatan serius. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Soraya Maulidina
Source:
- Cleveland Clinic. Female Reproductive System. Februari 2025.
- Mayo Clinic. Pap Smear. Februari 2025.
- Medical News Today. Gynecologists: When to Visit and What to Expect. Februari 2025.
- WebMD. What Is a Gynecologist?. Februari 2025.