Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ovarium berperan penting untuk menyimpan sel telur dan memproduksi hormon estrogen. Fungsi ovarium secara umum adalah mengontrol siklus menstruasi dan mencapai tujuan kehamilan.
Ovarium termasuk organ reproduksi wanita.
Sistem reproduksi wanita mencakup beberapa bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam kesuburan, reproduksi, dan seksual. Bagian ini terdiri dari organ-organ internal, salah satunya adalah ovarium.
Organ ovarium terletak di kedua sisi rahim yang ditahan oleh otot dan ligamen. Umumnya, organ ini berukuran hampir sama dengan telur tetapi bisa menyusut setelah wanita mengalami menopause.
Apa Itu Ovarium?
Ovarium adalah salah satu bagian dari alat reproduksi wanita dan sistem endokrin. Organ ini memiliki bentuk seperti sepasang kelenjar sebagai penyimpanan sel telur dan memproduksi hormon estrogen.
Organ ovarium memiliki 3 lapisan utama, yaitu:
- Lapisan luar: Memiliki bentuk menyerupai kapsul pada obat-obatan medis
- Lapisan tengah: Merupakan korteks ovarium yang memiliki bagian berupa jaringan ikat dan berisikan folikel ovarium.
- Lapisan dalam: Disebut sebagai medula dan berisikan pembuluh darah serta limfatik.
Sel telur dan hormon yang dihasilkan oleh ovarium mampu mengontrol siklus menstruasi dan kehamilan pada tubuh wanita. Umumnya, ovarium melepaskan sel telur di pertengahan siklus menstruasi sekitar hari ke-14 dari siklus 28 hari.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai ovulasi. Setiap ovarium memiliki ribuan folikel, yaitu kantung kecil yang menampung sel telur yang belum matang.
Setiap bulan antara hari ke-6 dan ke-14 siklus haid, hormon perangsang folikel (FSH) memicu salah satu folikel di ovarium menjadi matang. Hasilnya, pada sekitar hari ke-14 siklus haid, tubuh mengalami lonjakan hormon luteinisasi (LH) secara tiba-tiba dan menyebabkan pelepasan sel telur (ovulasi).
Selama ovulasi, sperma dapat membuahi sel telur untuk mencapai kehamilan. Sel ini memulai perjalannya melalui tuba falopi menuju rahim.
Saat sel telur bergerak, kadar progesteron akan meningkatkan dan membantu tubuh dalam mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur dapat hancur dan terserap kembali oleh tubuh sehingga menimbulkan pendarahan (menstruasi).
Terkadang, ovarium juga melepaskan lebih dari sel telur sehingga menyebabkan kehamilan ganda. Kehamilan ini disebut sebagai kelahiran kembar karena tubuh mengandung lebih dari satu bayi.
Baca Juga: Kenali Penyebab Kanker Ovarium dan Faktor Risikonya
Fungsi Ovarium Wanita
Ada beberapa fungsi ovarium yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yaitu:
1. Mengelola Siklus Menstruasi
Salah satu fungsi ovarium adalah mengelola siklus menstruasi. Siklus ini biasanya terjadi pada 1 periode sekitar 28 hari dari dimulainya periode berikutnya.
Setiap bulan, terdapat sekitar 10-12 folikel sel telur yang berkembang di dalam tubuh. Satu folikel akan terus menghasilkan sel telur yang matang, lalu diserap kembali ke dalam jaringan ovarium.
Sekitar 14 hari setelah siklus haid, tubuh akan mengalami pelepasan sel telur matang yang siap dibuahi oleh sperma. Ketika berhasil mengalami pembuahan, folikel kosong atau korpus luteum akan menghasilkan progesteron dan hormon lain yang berperan penting untuk mendukung kehamilan selama 14 hari.
Bukan hanya itu saja, progesteron juga membantu mempersiapkan dan menebalkan lapisan rahim untuk implantasi. Tubuh akan terus memproduksi hormon selama kehamilan untuk mencegah sel telur lainnya matang.
Apabila pembuahan tidak terjadi, kadar progesteron dapat menurun dan folikel kosong akan mengalami degenerasi. Inilah yang menyebabkan pendarahan saat menstruasi.
2. Memproduksi Hormon
Ovarium cenderung sensitif terhadap efek dan perubahan sistem endokrin atau hormonal. Organ ini mampu merespons dan memproduksi hormonnya sendiri sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Artinya, ovarium dapat menghasilkan berbagai jenis hormon, seperti estrogen, progesteron, dan androgen dalam jumlah sedikit dan mengembangkan karakteristik seks pada wanita. Selain itu, organ ini juga merupakan sumber testosteron yang penting bagi wanita, terutama setelah menopause.
Sebagai contoh, penggunaan hormon estrogen non-reproduksi dalam tubuh mampu mengelola berbagai hal, seperti:
- Aliran dan sirkulasi darah
- Gula darah
- Massa tulang
- Fungsi otak
- Produksi kolagen
- Kolesterol
Selain itu, hormon reproduksi seperti estrogen bertanggung jawab atas perubahan tubuh saat pubertas, meningkatkan kesuburan, dan membuat hubungan intim lebih nyaman.
Gangguan pada Ovarium
Berikut ini adalah beberapa gangguan ovarium yang perlu Anda waspadai:
- Kanker ovarium: Kondisi ketika tubuh mengalami pertumbuhan sel-sel abnormal di ovarium. Kanker ovarium memiliki gejala, seperti sakit punggung, rasa tidak nyaman di area panggul, dan berat badan menurun drastis.
- Kista ovarium: Pembentukan kantung berisi cairan di dalam salah satu atau kedua ovarium. Tanda dan gejalanya dapat berupa nyeri panggul, perut kembung, dan nyeri saat berhubungan seksual.
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS): Gangguan hormon yang terjadi selama masa reproduksi. Kondisi ini menyebabkan siklus haid tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan muncul jerawat.
- Kegagalan ovarium primer: Kondisi yang terjadi ketika ovarium tidak berfungsi dengan awal. Tanda dan gejalanya meliputi sulit untuk hamil, gairah seksual menurun, dan sulit berkonsentrasi.
- Penyakit radang panggul: Salah satu infeksi pada alat reproduksi wanita yang terjadi akibat penularan bakteri melalui hubungan seksual. Kondisi ini menimbulkan gejala rasa sakit ringan hingga parah di perut bagian bawah dan panggul.
- Endometriosis: Gangguan ini sering kali menimbulkan rasa nyeri akibat pertumbuhan jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim di luar rahim. Selain nyeri, penderita juga mengalami pendarahan berlebih dan sakit saat buang air kecil atau besar.
Baca Juga: Ketahui Gejala Kista Ovarium, Apakah Berbahaya?
Cara Menjaga Kesehatan Ovarium
Adapun sejumlah cara menjaga kesehatan ovarium, di antaranya:
- Mengonsumsi makanan gizi seimbang, seperti sayur, buah, dan biji-bijian utuh
- Menjaga tubuh tetap terhidrasi
- Hindari minum alkohol dan kafein secara berlebihan
- Tidur yang cukup untuk mengatur hormon yang terlibat dalam siklus haid dan ovulasi
- Latihan dasar panggul
- Hindari merokok dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti narkoba
- Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral sesuai anjuran dokter
- Menggunakan pakaian dalam berbahan katun untuk menyerap keringat
- Membersihkan organ intim secara teratur dengan air mengalir
- Hindari menggunakan sabun wewangian atau douching
- Lakukan pemeriksaan rutin
Jika Anda mengalami gejala gangguan ovarium, seperti pembengkakan, rasa tidak nyaman di bagian perut, dan sakit punggung yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Ovaries. Oktober 2024.
- Very Well Health. Understanding the Function of Ovaries. Oktober 2024.
- WebMD. Ovaries: What to Know. Oktober 2024.