Ditulis oleh Tim Konten Medis
Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf akibat komplikasi diabetes. Penderita neuropati diabetik dapat mengalami kesemutan hingga masalah pada kandung kemih yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini tidak bisa sembuh secara total, tetapi konsumsi obat resep dokter dapat meredakan gejalanya.
Pengobatan neuropati akibat gula darah tinggi bisa dengan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
Neuropati adalah kerusakan saraf yang menimbulkan rasa nyeri bersifat panas, kelemahan, kebas, kesemutan atau mati rasa. Kondisi ini terdiri dari berbagai jenis, termasuk kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi.
Gejala dan pengobatan neuropati cenderung berbeda-beda, tergantung pada lokasi saraf yang mengalami kerusakan. Sebelum menjalani pengobatan, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang terlebih dahulu untuk menemukan perawatan yang tepat.
Apa Itu Neuropati Diabetik?
Neuropati diabetik adalah kondisi ketika tubuh mengalami kerusakan saraf akibat mengidap diabetes tipe 1 atau tipe 2. Kondisi ini paling sering menyerang saraf di bagian tungkai dan telapak kaki.
Bergantung pada saraf yang terpengaruh, gejala neuropati meliputi rasa sakit dan mati rasa. Kondisi ini juga menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebagian orang mampu mengalami gejala ringan, tetapi beberapa di antaranya bisa terasa sangat menyakitkan hingga melumpuhkan. Kerusakan saraf kerap memengaruhi hingga 50 persen penderita kadar gula darah tinggi dan menjadi komplikasi serius yang perlu Anda waspadai.
Jenis Neuropati Diabetik
Ada 4 jenis utama neuropati akibat gula darah tinggi yang umum terjadi, yaitu:
1. Neuropati Perifer
Neuropati perifer dapat terjadi ketika saraf yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang rusak. Kondisi ini dapat memengaruhi area dan fungsi tubuh lainnya, termasuk saluran pencernaan dan kandung kemih.
Umumnya, neuropati perifer terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun, tumor, atau infeksi virus dan bakteri. Penyebab lainnya juga bisa terjadi akibat cedera atau tekanan pada saraf.
Baca Juga: Ketahui 15 Cara Mengobati Neuropati Perifer
2. Neuropati Otonom
Jenis kerusakan saraf selanjutnya adalah neuropati otonom. Gejalanya dapat berupa rasa nyeri atau kesemutan pada saraf yang mengendalikan fungsi tubuh secara otomatis.
Misalnya, tekanan darah, fungsi seksual, dan pengaturan suhu tubuh. Kondisi ini biasanya berisiko tinggi pada penderita gula darah tinggi dan penyakit lainnya, seperti kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
3. Neuropati Fokal
Kerusakan saraf fokal cenderung melibatkan satu saraf di tangan, kepala, badan, atau kaki. Gangguan ini sering kali terjadi akibat cedera saraf traumatis di dalam atau di sekitar sendir.
Pada kasus yang parah, neuropati fokal mampu menyebabkan kelumpuhan wajah (Bell’s Palsy). Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter apabila mulai mengalami rasa nyeri atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu.
4. Neuropati Proksimal
Neuropati proksimal adalah jenis kerusakan saraf yang langka. Kondisi ini dapat melumpuhkan bagian tubuh tertentu, seperti pinggul, bokong, atau paha.
Gangguan neuropati proksimal biasanya memengaruhi satu sisi tubuh dan jarang menyebar ke sisi lainnya. Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa nyeri hebat dan penurunan berat badan yang signifikan.
Penyebab Neuropati Diabetik
Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti kerusakan saraf akibat gula darah tinggi. Namun, terdapat beberapa faktor yang mungkin berisiko tinggi terhadap kondisi ini, termasuk:
- Kadar gula darah (glukosa) tinggi: Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan saraf karena mampu merusak pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf. Kondisi ini juga memicu perubahan kimia pada saraf dan mengganggu kemampuan fungsi tubuh untuk mengirimkan sinyal.
- Faktor metabolik: Selain glukosa, kadar trigliserida dan kolesterol yang tinggi juga berkaitan dengan peningkatan risiko neuropati akibat gula darah tinggi. Pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan risiko terkena neuropati.
- Faktor keturunan: Ada beberapa sifat genetik yang dapat membuat beberapa orang lebih rentan terkena kerusakan saraf daripada dengan orang lainnya.
Faktor Risiko Penyebab Neuropati Diabetik
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf, antara lain:
- Mengalami tekanan darah tinggi
- Kekurangan vitamin B
- Penyalahgunaan alkohol
- Memiliki kebiasaan merokok
- Mengidap penyakit ginjal atau hati
- Konsumsi jenis obat-obatan tertentu, termasuk obat untuk melawan kanker
Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Neuropati, Penyebab, dan Gejalanya
Gejala Neuropati Diabetik
Gejala neuropati akibat gula darah tinggi sering kali terjadi di bagian tangan atau kaki. Kondisi ini dapat menyebar ke bagian lengan apabila tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin.
Adapun sejumlah gejala kerusakan saraf akibat gula darah tinggi, sebagai berikut:
- Mati rasa atau kesemutan
- Keram dan kelemahan
- Nyeri dan timbul sensasi terbakar
- Tekanan darah rendah saat berdiri
- Mengalami disfungsi seksual
- Gangguan tidur
- Rasa tidak nyaman di lengan atau kaki saat malam hari
- Tidak mampu merasakan luka atau sayatan
- Perut mudah kembung
- Intoleransi terhadap panas
- Sulit berjalan
- Diare
- Masalah kandung kemih
Diagnosis Penyakit Neuropati Diabetik
Dokter atau ahli medis profesional dapat mendiagnosis neuropati akibat gula darah tinggi dengan melakukan pemeriksaan fisik, meninjau gejala, dan riwayat medis dengan cermat. Bersamaan dengan hal ini, penderita dapat menjalani beberapa tes khusus, seperti:
- Pengujian filamen: Tes ini bertujuan untuk menguji kepekaan saraf terhadap sentuhan dengan menggunakan serat nilon lembut pada area kulit.
- Uji sensorik: Pemeriksaan ini mampu mengetahui respons saraf terhadap getaran dan perubahan suhu.
- Pengujian konduksi saraf: Tes ini dapat mengukur seberapa cepat saraf di lengan dan kaki dapat menghantarkan sinyal listrik.
- Elektromiografi: Dokter dapat melakukan elektromiografi atau pengujian jarum bersamaan dengan konduksi saraf.
- Pemeriksaan otonom: Pemeriksaan ini mampu mengetahui adanya perubahan tekanan darah saat penderita berada dalam posisi yang berbeda.
Komplikasi Neuropati Diabetik
Neuropati akibat gula darah tinggi dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius, seperti:
- Mengalami hipoglikemia: Kondisi ketika tubuh memiliki kadar gula darah di bawah 70 mg/dL – 3,9 mmol/L dan memicu gejala, seperti tubuh gemetar, jantung berdetak cepat, dan mudah berkeringat.
- Kehilangan bagian tubuh tertentu: Kerusakan saraf bisa menyebabkan hilangnya sensasi pada kaki sehingga luka kecil dapat berubah menjadi borok. Pada kasus yang parah, infeksi ini dapat menimbulkan kematian jaringan dan perlu menjalani amputasi.
- Infeksi saluran kemih: Kerusakan saraf memengaruhi kemampuan untuk merasakan keinginan buang air kecil atau mengendalikan otot-otot yang mengeluarkan urin sehingga menyebabkan kebocoran (inkontinensia).
- Tekanan darah menurun drastis: Kerusakan saraf yang mengendalikan aliran darah dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyesuaikan tekanan darah.
- Gangguan pencernaan: Kondisi ini dapat berupa gejala sembelit, diare, dan perut kembung.
- Disfungsi seksual: Neuropati otonom sering kali merusak saraf yang memengaruhi organ seksual. Akibatnya, pria dan wanita sulit merasakan gairah seks.
- Keringat berlebih atau berkurang: Kerusakan saraf dapat mengganggu fungsi kelenjar keringat dan kesulitan dalam mengendalikan suhu tubuh.
Cara Mengatasi Neuropati Diabetik
Kerusakan saraf akibat gula darah tinggi tidak bisa sembuh secara total. Namun, Anda bisa menerapkan beberapa cara untuk mengurangi gejala yang terjadi. Berikut diabetic neurophaty treatment atau perawatan yang bisa dilakukan:
1. Konsumsi Obat Resep
Dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengatasi nyeri saraf akibat gula darah tinggi. Namun, jenis obat ini tidak cocok untuk semua orang sehingga Anda perlu mempertimbangkannya.
Sebelum minum obat, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko efek samping yang terjadi.
Obat yang mampu menghilangkan rasa sakit, termasuk obat antikejang dan antidepresan. Jenis obat ini mampu mengatasi gangguan kejang atau epilepsi yang mampu meredakan nyeri saraf.
2. Perawatan Alternatif
Ada banyak perawatan alternatif yang mampu meredakan rasa nyeri akibat kerusakan saraf. Namun, sebelum melakukan perawatan ini, Anda perlu berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu agar memastikan tidak ada interaksi potensial yang terjadi.
Perawatan alternatif lainnya meliputi:
- Mengoleskan krim capsaicin untuk mengurangi rasa nyeri, tetapi memiliki efek samping rasa terbakar dan iritasi pada kulit
- Konsumsi asam alfa-lipoat yang tersedia pada beberapa makanan tertentu, seperti brokoli, kubis, dan bayam
- Memenuhi asupan nutrisi asetil-L-karnitin dalam bentuk suplemen
- Melakukan terapi stimulasi saraf listrik transkutan untuk memberikan impuls listrik kecil ke jalur saraf tertentu
- Akupunktur untuk meredakan rasa nyeri dan tidak memiliki efek samping
Baca Juga: Telapak Kaki Terasa Panas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Neuropati Diabetik
Anda bisa mengurangi risiko terjadinya kerusakan saraf akibat gula darah tinggi dengan cara, sebagai berikut:
- Mempertahankan kadar glukosa darah tetap stabil
- Olahraga secara teratur
- Menjaga berat badan ideal
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi kadar tekanan darah dan lipid (lemak)
- Menjaga kondisi kaki tetap bersih dan kering
- Mengenakan sepatu atau sandal tertutup yang pas untuk melindungi kaki
- Lakukan pemeriksaan sedini mungkin ketika mengalami gejala-gejala, seperti rasa nyeri, kesemutan, atau kebas pada tangan dan kaki
Pengobatan Neuropati Diabetik ke Dokter
Apabila terdapat gejala neuropati akibat gula darah tinggi parah, seperti luka bisul, pusing, dan pingsan, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Jimmy Chua
Source:
- Healthdirect. Diabetic Neuropathy. Agustus 2024.
- Mayo Clinic. Diabetic Neuropathy. Agustus 2024.
- Very Well Health. 4 Neuropathy Types and How to Treat Them. Agustus 2024.