Ditulis oleh Tim Konten Medis
Telapak kaki terasa panas bisa menjadi hal yang cukup mengganggu, terutama ketika tidak ada pemicu yang jelas. Apakah ini hanya sekadar gejala sementara atau mungkin pertanda penyakit? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita selidiki beberapa kemungkinan penyebab telapak kaki terasa panas di bawah ini.
Perubahan hormon saat hamil mengakibatkan peningkatan suhu di area kaki sehingga menciptakan sensasi panas atau ketidaknyamanan.
Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas
Telapak kaki yang terasa panas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
1. Neuropati Diabetik
Neuropati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes mellitus. Tingkat gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak saraf tubuh, termasuk yang terletak di kaki. Dalam kasus neuropati diabetik, saraf-saraf ini mungkin mengalami kerusakan atau kehilangan fungsi normalnya. Akibatnya, seseorang dapat mengalami sensasi terbakar, panas, atau mati rasa pada telapak kaki. Neuropati diabetik juga dapat menyebabkan gangguan perasaan suhu dan nyeri pada kaki, yang bisa memperburuk sensasi panas.
Baca Juga: Kaki Bengkak karena Jantung: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
2. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi, terutama vitamin B kompleks seperti B1 (tiamin), B5 (asam pantotenat), dan B12 (kobalamin), dapat mempengaruhi kesehatan saraf perifer. Vitamin-vitamin tersebut memiliki peran penting dalam menjaga integritas saraf dan fungsi sistem saraf. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan neuropati perifer yang bisa menimbulkan sensasi panas, terutama di telapak kaki. Diet yang tidak seimbang atau kondisi medis yang menghambat penyerapan nutrisi dari makanan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi ini.
3. Menopause
Selama menopause, tubuh mengalami perubahan hormon signifikan, terutama penurunan estrogen. Estrogen memiliki dampak pada regulasi suhu tubuh dan sistem saraf. Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan perubahan pada sistem saraf, termasuk saraf-saraf yang mengontrol sensasi di kaki. Akibatnya, beberapa wanita yang mengalami menopause dapat mengalami sensasi panas, terbakar, atau mati rasa pada telapak kaki sebagai manifestasi dari perubahan hormonal tersebut.
4. Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada kaki dikenal sebagai kadas atau tinea pedis dapat menyebabkan sensasi panas di telapak kaki. Jamur tumbuh di lingkungan lembap, seperti dalam sepatu atau kaus kaki. Infeksi ini dapat mengiritasi kulit, menyebabkan gatal, kemerahan, dan panas. Selain sensasi panas, mungkin juga terjadi perubahan warna atau tekstur pada kulit yang terinfeksi. Pengobatan yang tepat, seperti antijamur topikal, seringkali diperlukan untuk mengatasi infeksi jamur pada kaki. Jika tidak diobati, infeksi jamur dapat menjadi kronis dan menyebar ke area lain pada kaki atau bahkan ke bagian tubuh lainnya.
5. Kehamilan
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron dapat memengaruhi sistem saraf, termasuk saraf-saraf perifer di kaki. Selain itu, peningkatan berat badan dan tekanan pada pembuluh darah dapat mengakibatkan peningkatan suhu di area kaki, menciptakan sensasi panas atau ketidaknyamanan.
6. Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT)
Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) merupakan kelompok penyakit genetik langka yang memengaruhi sistem saraf perifer. CMT dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan sensorik, termasuk sensasi panas, kebas, atau mati rasa pada kaki. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan genetik yang memengaruhi saraf-saraf perifer sehingga sinyal saraf tidak dapat diteruskan dengan efisien. Sensasi panas di telapak kaki bisa menjadi salah satu gejala dari gangguan sensorik yang terkait dengan CMT.
Baca Juga: Berjalan Tanpa Alas Kaki Menyehatkan
7. Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Namun, selain mengincar sel kanker, kemoterapi juga dapat berdampak pada sel sehat, termasuk saraf perifer yang menghubungkan sistem saraf pusat ke bagian tubuh lainnya. Efek samping dari kemoterapi seringkali termasuk neuropati perifer yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sensasi panas atau terbakar pada telapak kaki. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup pasien selama dan setelah periode pengobatan.
Jika kondisi ini disebabkan infeksi jamur, penggunaan salep dapat membantu mengatasinya.
8. Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi di mana fungsi ginjal secara bertahap menurun selama waktu yang lama. Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring limbah dan racun dari darah, dan jika ginjal tidak berfungsi secara efektif, toksin dapat terakumulasi dalam tubuh. Kondisi ini dapat merusak saraf perifer dan menyebabkan neuropati, yang pada gilirannya dapat menyebabkan sensasi panas atau terbakar pada kaki. Selain itu, gangguan sirkulasi darah yang dapat terjadi akibat penyakit ginjal juga dapat berkontribusi pada gejala tersebut.
9. HIV dan AIDS
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan fase lanjutnya, Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem saraf. Neuropati perifer sering terjadi pada individu yang hidup dengan HIV atau AIDS. Neuropati ini dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf perifer, termasuk yang berada di kaki sehingga seseorang mungkin mengalami sensasi panas, terbakar, atau mati rasa di telapak kaki. Selain itu, efek samping dari obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan HIV juga dapat memainkan peran dalam timbulnya gejala neuropati.
10. Vaskulitis
Vaskulitis adalah kondisi di mana pembuluh darah mengalami peradangan. Peradangan ini dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk pada kaki. Dalam konteks sensasi panas di telapak kaki, vaskulitis dapat mengganggu aliran darah normal ke ekstremitas, menyebabkan sensasi panas, rasa panas, atau kebas pada kaki.
Gangguan sirkulasi darah yang disebabkan oleh vaskulitis juga dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya, seperti luka sulit sembuh atau nyeri kronis pada kaki. Pengelolaan vaskulitis biasanya melibatkan penggunaan obat antiinflamasi dan perawatan kesehatan lainnya yang ditentukan oleh penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut.
Cara Mengatasi Telapak Tangan Terasa Panas
Mengatasi sensasi panas pada telapak kaki bisa melibatkan berbagai pendekatan, tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah 5 cara umum yang dapat membantu mengurangi atau mengatasi telapak kaki yang terasa panas:
1. Menjaga Kebersihan dan Keringat
Sensasi panas pada telapak kaki dapat menjadi lebih intens jika kaki lembap atau terpapar kelembapan terus-menerus. Pastikan untuk menjaga kebersihan kaki dengan mencuci mereka secara teratur dan mengeringkannya sepenuhnya setelah mandi. Penggunaan kaos kaki yang dapat menyerap keringat juga dapat membantu.
2. Perawatan Khusus untuk Infeksi Jamur
Jika sensasi panas disebabkan oleh infeksi jamur, seperti tinea pedis, menggunakan antijamur topikal atau salep dapat membantu mengatasi masalah ini. Pilih alas kaki yang dapat memberikan ventilasi dan hindari penggunaan sepatu yang terlalu ketat.
3. Manajemen Diabetes
Jika diabetes merupakan penyebabnya, menjaga kadar gula darah dalam batas normal dapat membantu mengurangi risiko neuropati diabetik. Penderita diabetes harus mematuhi rencana perawatan yang diresepkan oleh dokter, termasuk pengaturan diet, olahraga teratur, dan konsumsi obat-obatan.
4. Latihan Fisik dan Peregangan
Latihan fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke kaki. Peregangan khusus untuk otot-otot kaki juga dapat membantu mengurangi ketegangan dan meringankan sensasi panas. Tetapi, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai program latihan baru, terutama jika ada kondisi medis yang mendasarinya.
5. Terapi Dingin
Terapi dingin dapat memberikan bantuan sementara untuk mengurangi sensasi panas pada telapak kaki. Cobalah merendam kaki dalam air dingin atau menggunakan kantong es yang dibungkus dengan kain tipis selama beberapa menit. Hindari penggunaan suhu yang sangat dingin untuk mencegah kerusakan kulit.
Baca Juga: 7 Penyebab Rematik di Usia Muda, Kok Bisa?
Penting untuk diingat bahwa setiap gejala yang persisten atau memburuk sebaiknya segera dikonsultasikan dengan profesional kesehatan. Mereka dapat membantu menentukan penyebab yang tepat dan memberikan saran perawatan yang sesuai berdasarkan kondisi individu.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
- 15 Penyebab Kaki Terbakar
- Sindrom Kaki Terbakar
- Apa yang Perlu Diketahui tentang Kaki Hangat atau Panas