Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker rahang merupakan kanker langka yang bisa berasal dari mulut atau jaringan tulang rahang. Gejala kanker rahang bisa berupa nyeri pada rahang, pembengkakan, kesulitan membuka mulut, gigi goyah, serta mati rasa di area wajah atau mulut.

Kanker rahang umumnya berasal dari kanker mulut.
Kanker rahang adalah salah satu jenis kanker mulut yang sangat jarang terjadi namun berpotensi berbahaya. Penyakit ini dapat muncul dari penyebaran kanker di mulut atau langsung berkembang di tulang rahang.
Karena sifatnya agresif, kanker rahang perlu Anda kenali sejak dini agar tidak menyebar lebih luas. Pemeriksaan medis dan penanganan tepat dapat membantu meningkatkan peluang kesembuhan.
Apa Itu Kanker Rahang?
Kanker rahang adalah salah satu jenis kanker mulut yang sangat jarang terjadi. Kondisi ini biasanya muncul karena sel kanker dari bagian mulut lain, seperti lidah, kelenjar ludah, atau langit-langit mulut (keras maupun lunak), menyebar hingga ke tulang rahang.
Dalam beberapa kasus yang lebih jarang, kanker dapat langsung berkembang dari jaringan pembentuk gigi yang disebut jaringan odontogenik. Deteksi sejak dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan, terutama jika tumor rahang teridentifikasi lebih awal dan bisa diangkat melalui tindakan operasi.
Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Lidah dan Bagaimana Cara Deteksinya
Jenis Kanker Rahang
Kanker rahang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda. Sebagian besar kasus berawal dari kanker mulut, khususnya karsinoma sel skuamosa, lalu menyebar ke rahang.
Namun, ada juga jenis kanker langka yang memang berkembang langsung di tulang rahang atau jaringan pembentuk gigi (odontogenik). Berikut jenis kanker rahang yang perlu Anda ketahui:
1. Karsinoma Sel Skuamosa
Sekitar 90% kasus kanker rahang atau kanker rongga mulut berasal dari karsinoma sel skuamosa. Sel ini melapisi berbagai bagian mulut seperti lidah, bibir, gusi, kelenjar ludah, langit-langit mulut, hingga tenggorokan.
2. Ameloblastic Carcinoma
Jenis kanker langka yang berkembang di dalam tulang rahang, terutama di rahang bawah dekat gigi geraham. Kanker ini berasal dari sel pembentuk enamel gigi dan dapat berkembang dari tumor jinak yang berubah menjadi ganas.
3. Clear Cell Odontogenic Carcinoma
Kanker ini juga banyak ditemukan di rahang bawah, meski sekitar 20% kasus muncul di rahang atas. Namanya diambil dari tampilan sel-selnya yang terlihat jernih saat diamati dengan mikroskop.
4. Ghost Cell Odontogenic Carcinoma
Salah satu jenis kanker rahang yang sangat jarang, dengan hanya sekitar 50 kasus dilaporkan sejak pertama kali ditemukan pada 1985. Kanker ini agresif dan dapat berkembang sendiri atau berasal dari tumor jinak di rahang bawah.
5. Osteosarcoma Rahang
Merupakan kanker tulang yang tumbuh di jaringan ikat seperti tulang rawan atau ligamen. Jika berkembang di rahang, osteosarcoma bisa muncul baik di rahang atas maupun bawah dan bersifat cukup agresif.
6. Primary Intraosseous Carcinoma
Jenis tumor odontogenik langka yang biasanya tumbuh di bagian belakang rahang bawah. Kanker ini bisa muncul dari pertumbuhan jinak yang berubah menjadi ganas atau memang sudah bersifat kanker sejak awal.
7. Sclerosing Odontogenic Carcinoma
Jenis kanker rahang yang sangat jarang dengan laporan kasus kurang dari 15. Kanker ini bisa tumbuh di rahang atas maupun bawah, dan penyebab pastinya masih belum jelas apakah muncul sendiri atau berasal dari kista jinak.
Penyebab Kanker Rahang
Kanker rahang sering kali digolongkan bersama kanker kepala dan leher karena memiliki faktor risiko yang mirip. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan genetik, sehingga tidak selalu ada penyebab tunggal yang pasti.
Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami kanker rahang. Berikut beberapa penyebab kanker rahang yang harus Anda waspadai:
- Kebiasaan Merokok atau Mengunyah Tembakau. Tembakau adalah faktor risiko paling umum yang memicu kanker mulut dan rahang. Baik rokok maupun tembakau kunyah dapat merusak jaringan dan memicu pertumbuhan sel kanker.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan. Minum alkohol secara berlebihan meningkatkan risiko kanker rongga mulut. Jika dikombinasikan dengan merokok, risikonya bisa meningkat hampir dua kali lipat.
- Mengunyah Pinang (Betel Nut). Kebiasaan mengunyah biji pinang dari pohon areca dapat memicu kanker rahang. Praktik ini masih sering dijumpai di beberapa negara Asia.
- Kelebihan Berat Badan. Berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko kanker orofaring dan laring. Kondisi ini berkaitan dengan peradangan kronis dan gangguan metabolisme tubuh.
- Usia di Atas 55 Tahun. Kanker rongga mulut dan orofaring lebih sering ditemukan pada orang berusia lanjut. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Kebersihan Mulut yang Buruk. Kesehatan gigi dan gusi yang buruk dapat berkontribusi pada timbulnya kanker mulut. Kondisi ini membuat jaringan lebih rentan terhadap kerusakan.
- Infeksi Virus HPV. Infeksi virus HPV (human papillomavirus) dapat meningkatkan risiko kanker pada orang berusia di bawah 50 tahun. Virus ini menyerang jaringan mulut dan tenggorokan.
- Kurang Asupan Gizi dari Buah dan Sayur. Pola makan rendah buah dan sayuran bisa memicu kanker mulut serta orofaring. Padahal, nutrisi dari bahan alami ini penting untuk melindungi sel tubuh.
- Faktor Genetik. Mutasi gen bawaan, seperti Fanconi anemia atau dyskeratosis congenita, dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Faktor ini membuat seseorang lebih rentan sejak lahir.
Baca Juga: Gejala Kanker Mulut
Gejala Kanker Rahang
Proses diagnosis penyakit ini biasanya mulai dari pemeriksaan rutin di dokter gigi, karena sering kali mereka yang pertama kali menemukan adanya kelainan pada mulut atau rahang. Terutama bila muncul gejala seperti benjolan di rahang kanan bawah atau bagian rahang lainnya
Jika muncul ciri-ciri kanker rahang yang tidak kunjung hilang dalam beberapa minggu, pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis sangat Anda perlukan. Untuk memastikan kondisi, dokter akan melakukan serangkaian tes medis berikut ini:
- Pemeriksaan Fisik. Dokter akan memeriksa gusi, lidah, leher, hingga riwayat kesehatan pasien. Selain itu, dokter juga menanyakan faktor risiko seperti kebiasaan merokok atau konsumsi tembakau.
- Biopsi Jaringan. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari area mulut atau rahang yang mencurigakan. Sampel kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat adanya sel kanker.
- Biopsi Kelenjar Getah Bening. Dokter dapat melakukan biopsi pada kelenjar getah bening dengan jarum untuk memastikan apakah kanker sudah menyebar. Hal ini penting karena kanker rahang dapat meluas ke area leher atau dada.
- Pemeriksaan Pencitraan. Tes seperti rontgen, MRI, atau CT scan digunakan untuk melihat penyebaran kanker secara detail. Hasilnya membantu dokter menentukan lokasi dan tingkat keparahan penyakit.
Cara Mengatasi Kanker Rahang
Penanganan kanker rahang dapat berbeda pada setiap pasien, tergantung dari jenis kanker, tingkat keparahan, dan penyebarannya. Dokter biasanya mengombinasikan beberapa metode, mulai dari operasi hingga terapi lanjutan, agar hasil pengobatan lebih efektif.
Penting untuk Anda ingat bahwa obat kanker rahang bukan hanya berupa obat medis, tetapi juga mencakup tindakan bedah maupun terapi khusus yang sesuai dengan kondisi pasien. Berikut cara mengatasi kanker rahang perlu Anda pahami:
1. Operasi Pengangkatan Tumor
Operasi biasanya menjadi langkah utama dalam mengatasi kanker rahang. Prosedur ini untuk mengangkat jaringan lunak dan tulang rahang yang terinfeksi kanker.
Dalam beberapa kasus, pasien mungkin tidak lagi membutuhkan terapi tambahan setelah tumor berhasil diangkat seluruhnya. Setelah operasi pengangkatan tumor, pasien sering kali membutuhkan bedah rekonstruksi.
Hal ini bertujuan untuk mengembalikan bentuk wajah dan fungsi rahang, termasuk kemampuan berbicara, mengunyah, dan menelan. Teknik yang bisa berupa cangkok tulang, cangkok kulit, hingga pembedahan mikro dengan teknologi modern.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi biasanya setelah operasi untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa. Prosedur ini dapat menggunakan radiasi dari luar tubuh (external beam radiation) atau langsung di area kanker melalui metode brachytherapy.
Selain membantu mencegah kekambuhan, terapi radiasi juga berfungsi memperkecil risiko penyebaran kanker ke bagian tubuh lain. Dokter akan menyesuaikan dosis radiasi agar efektif tetapi tetap aman bagi pasien.
3. Kemoterapi
Kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang masih ada setelah operasi. Kadang-kadang terapi ini dikombinasikan dengan radiasi agar hasilnya lebih optimal.
Dalam beberapa kondisi, kemoterapi dokter gunakan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor sehingga lebih mudah mengangkatnya. Meskipun memiliki efek samping, kemoterapi tetap menjadi salah satu pilihan penting dalam mengatasinya.
Baca Juga: Mengenal Kanker Gusi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala penyakit kanker rahang, segera kunjungi Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Cristopher
Source:
- Web MD. What Is Jaw Cancer?. November 2025.
- healthline. What to Know About Jaw Cancer. November 2025.
- Cleveland Clinic. Jaw Cancer. November 2025.







