Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pemberian imunisasi dasar lengkap anak bisa dimulai saat anak berusia 0-6 bulan. Jenis imunisasi ini terdiri dari vaksin hepapatis B, vaksin polio, vaksin BCG, DPT, hingga MR atau MMR. Jika jadwal imunisasi dasar lengkap anak terlewat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memberikan imunisasi susulan.
Anak-anak perlu melengkapi dosis vaksin yang diperlukan sesuai jadwal sejak mereka lahir.
Vaksin anak sangat penting untuk dilakukan dalam membentuk antibodi dan sebagai cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara optimal. Dengan memberikan vaksin, anak dapat terhindar dari berbagai infeksi penyakit yang menyerang tubuh, seperti hepatitis, penyakit polio, dan pneumonia.
Manfaat imunisasi atau vaksin juga mampu melindungi tubuh anak dari paparan bakteri dan virus serta melindungi tubuh di masa mendatang. Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui jadwal imunisasi dasar lengkap anak untuk membentuk antibodi supaya kebal terhadap penyakit tertentu.
Apa Itu Imunisasi Dasar?
Imunisasi adalah proses yang digunakan untuk membuat tubuh lebih kebal terhadap infeksi penyakit. Proses ini mampu memberantas penyakit menular yang mampu menghasilkan respons imun yang lebih baik.
Imunisasi dasar dapat diberikan saat bayi baru lahir untuk mencapai tingkat perlindungan yang lebih tinggi. Biasanya, proses ini memerlukan waktu sekitar 1-3 minggu, tergantung dari jenis vaksin, usia, dan kondisi kesehatan seseorang.
Efek perlindungan imunisasi juga tidak berlangsung seumur hidup sehingga Anda memerlukan vaksin booster untuk memulihkan kekebalan tubuh secara optimal. Sebagai contoh, vaksin influenza yang memerlukan imunisasi setiap tahun karena adanya perubahan jenis virus flu yang menyebar luas di masyarakat dari tahun ke tahun.
Mengapa Perlu Melakukan Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak?
Pada dasarnya, anak-anak mudah terpapar ribuan kuman setiap harinya melalui makanan, udara, dan benda yang dimasukkan ke dalam mulut. Bahkan, bayi baru lahir rentan mengalami penyakit serius dan mematikan akibat memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Anda dapat mencegah infeksi penyakit pada anak dengan pemberian imunisasi dasar lengkap untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Imunisasi sangat penting untuk membentuk antibodi pada tubuh bayi yang belum berkembang sepenuhnya. Dengan begitu, anak tidak mudah jatuh sakit dan memiliki tingkat kesehatan yang tinggi.
Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap Anak
Adapun sejumlah jadwal imunisasi dasar lengkap anak, sebagai berikut:
1. Bayi Usia 0-6 Bulan
Berikut ini adalah urutan imunisasi bayi usia 0-6 bulan:
- Vaksin hepatitis B: Sebaiknya, pemberiannya vaksin setelah bayi lahir.
- Imunisasi polio: Pemberiannya bisa pada bayi setelah lahir secara oral dalam bentuk tetes cairan.
- Vaksin BCG: Segera berikan vaksin ini pada bayi baru lahir atau sebelum berusia 1 bulan.
- Imunisasi DPT: Pemberiannya dalam bentuk kombo berupa DTaP (terdapat DPT vaksin impor) dan DTwP (terdapat DPT vaksin produksi dalam negeri). Vaksin DPT sangat penting untuk bayi usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.
- Imunisasi pneumokokus: Dokter dapat memberikan vaksin pada bayi usia 2, 4, 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.
- Vaksin rotavirus monovalen: Pemberiannya 2 kali dengan dosis pertama di usia 6 minggu. Kemudian, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu dan harus selesai pada usia 24 minggu.
- Vaksin rotavirus pentavalen: Pemberiannya sebanyak 3 kali dengan dosis pertama 6-12 minggu. Kemudian, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4-10 minggu serta harus selesai pada usia 24 minggu.
2. Anak Usia 6-12 Bulan
Anak usia 6-12 bulan dapat menjalani vaksin, sebagai berikut:
- Vaksin influenza: Pemberiannya mulai pada anak usia 6 bulan dan pengulangan dosis setiap tahun.
- Imunisasi MR atau MMR: Pemberiannya mulai umur 9 bulan untuk membentuk antibodi dan melawan virus.
- Vaksin Japanese Encephalitis (JE): Pemberiannya mulai pada anak usia 9 bulan di daerah endemis atau akan bepergian ke daerah endemis.
3. Anak Usia 12-24 Bulan
Selain itu, anak usia 12-24 bulan dapat menjalani vaksin, sebagai berikut:
- Vaksin hepatitis A: Mulai pemberiannya pada umur 1 tahun sebanyak 2 dosis, lalu dosis kedua 6-12 bulan kemudian.
- Vaksin varisela: Mulai pemberiannya pada anak usia 12-18 bulan. Kemudian, anak 1-12 tahun dapat menjalani vaksin dengan dosis interval 6 minggu sampai 3 bulan.
Baca juga: Vaksin Hepatitis B: Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping
4. Anak Usia 2-18 Tahun
Berikut ini adalah beberapa jenis vaksin yang penting untuk anak usia 2-18 tahun:
- Vaksin tifoid polisakarida: Dokter atau tim medis dapat memberikan vaksin ini pada anak usia 2 tahun dan dosis selanjutnya setiap 3 tahun.
- Imunisasi human papillomavirus (HPV): Pemberiannya bisa pada anak perempuan usia 9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan.
- Imunisasi dengue: Pemberiannya pada anak usia 9-16 tahun apabila pernah terinfeksi virus dengue.
Jenis Imunisasi dasar dan Manfaatnya
Berikut ini adalah beberapa jenis imunisasi dasar lengkap dan manfaatnya yang perlu Anda ketahui:
- Vaksin hepatitis B (HBV): Penyakit hepatitis B menjadi salah satu penyakit serius yang terjadi akibat virus dan menyerang organ hati. Anda bisa mencegah penyakit ini dengan vaksin HBV untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit.
- Vaksin polio: Polio dapat terjadi akibat virus yang menyerang saraf di sumsum tulang belakang atau batang otak. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan vaksin polio pada anak dan orang dewasa.
- Vaksin BCG: Jenis vaksin ini bisa melindungi tubuh dari infeksi tuberkulosis (TB). Infeksi ini dapat menyerang paru-paru dan menjadi sangat serius apabila mendapatkan penanganan segera mungkin.
- Vaksin DPT: Jenis vaksin ini mampu menurunkan risiko terjadinya penyakit difteria. Penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jantung dan sistem saraf.
- Vaksin pneumokokus: Jenis vaksin ini bermanfaat untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau kuman pneumokokus.
- Vaksin rotavirus: Rotavirus mudah menyebar di antara bayi dan anak kecil sehingga perlu Anda waspadai. Pencegahannya bisa dengan pemberian vaksin.
- Imunisasi influenza: Jenis vaksin ini cenderung paling umum dan sangat efektif untuk melindungi tubuh dari penyakit influenza.
- Vaksin MR atau MMR: Jenis vaksin ini mampu mencegah risiko terjadinya penyakit campak, gondongan, dan rubella.
- Vaksin Japanese Encephalitis (JE): Gejala penyakit JE dapat berupa peradangan pada otak akibat infeksi virus dan menimbulkan gejala berat. Pencegahannya bisa dengan pemberian vaksin JE sesuai anjuran dokter.
- Vaksin hepatitis A: Biasanya, pemberian vaksin ini sebanyak 2 dosis suntikan untuk membentuk antibodi dan melindungi tubuh dari hepatitis A.
- Vaksin varisela: Cara terbaik untuk melindungi diri dari cacar air adalah dengan pemberian vaksin varicella. Jenis vaksin ini mampu meningkatkan sistem kekebalan secara optimal dan menurunkan risiko komplikasi serius dari cacar air.
- Vaksin tifoid polisakarida: Jenis vaksin ini dapat melindungi tubuh dari infeksi demam tifoid dan bisa diberikan pada anak-anak serta orang dewasa.
- Imunisasi human papillomavirus (HPV): Jenis vaksin ini mampu bekerja dengan sangat baik. Vaksin HPV dapat mencegah lebih dari 90 persen kanker yang terjadi akibat virus HPV.
- Imunisasi dengue: Jenis vaksin ini dapat mencegah timbulnya gejala demam berdarah. Pemberian vaksin dengue dapat sesuai dengan anjuran dokter.
Baca Juga: Vaksin Pneumonia untuk Anak dan Dewasa
Efek Samping Setelah Imunisasi
Efek samping imunisasi yang paling umum, yaitu:
- Mengalami demam tinggi dengan suhu di atas 38,5 derajat celcius
- Kemerahan, bengkak, dan terasa nyeri di area kulit yang disuntik
- Merasa gelisah dan mudah mengantuk pada bayi
- Terkadang, muncul benjolan kecil dan keras (nodul) di area kulit yang disuntik
Imunisasi di Ciputra Hospital
Ciputra Hospital menyediakan layanan imunisasi atau vaksin untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi penyakit dan menghasilkan antibodi pada tubuh. Layanan ini mampu menurunkan angka risiko terjadinya penyakit kronis, seperti hepatitis, polio, dan demam berdarah.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Better Health Channel. Immunisation – Side Effects. Agustus 2024.
- Biofarma. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2020. Agustus 2024.
- Healthdirect. Immunisation or Vaccination – What’s The Difference?. Agustus 2024.