Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • 8 Gejala Penyakit Saraf yang Dikeluhkan Penderita
Asifah
Rabu, 24 September 2025 / Published in Artikel Kesehatan

8 Gejala Penyakit Saraf yang Dikeluhkan Penderita

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Gejala penyakit saraf dapat berupa nyeri, kesemutan, mati rasa, gangguan indra, perubahan perilaku, hingga gangguan tidur. Pengobatan gangguan saraf tergantung penyebabnya dan dapat meliputi terapi medis, bedah, hingga psikoterapi.

Gejala penyakit saraf

Nyeri di leher bisa menjadi salah satu tanda penyakit saraf.

Penyakit saraf adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf, baik secara langsung maupun sebagai akibat dari kondisi lain. Gangguan pada sistem ini bisa bersifat kronis atau muncul akibat faktor pemicu tertentu, seperti cedera, infeksi, atau penyakit autoimun.

Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, serta sistem saraf tepi yang meliputi seluruh elemen saraf lainnya. Selain otak dan sumsum tulang belakang, sistem saraf juga mencakup organ-organ penting seperti mata, telinga, organ pengecap, organ penciuman, serta reseptor sensorik yang tersebar di kulit, otot, sendi, dan bagian tubuh lainnya.

Daftar Isi

Toggle
  • Gejala Penyakit Saraf Paling Umum
    • 1. Nyeri
    • 2. Kerusakan Otot
    • 3. Perubahan Sensasi
    • 4. Perubahan pada Indra Khusus
    • 5. Masalah Tidur
    • 6. Perubahan dalam Kesadaran
    • 7. Perubahan Kognisi (Kemampuan Mental)
    • 8. Gejala Lainnya
  • Jenis Penyakit Sistem Saraf
  • Cara Mendiagnosa Gejala pada Gangguan Sistem Saraf
  • Kapan Harus ke Dokter?

Gejala Penyakit Saraf Paling Umum

Penyakit sistem saraf bisa berdampak pada hampir seluruh fungsi tubuh, karena saraf mengontrol gerakan, indra, kognisi, dan kesadaran. Gejala penyakit saraf otak biasanya terlihat dari gangguan berbicara, hilang ingatan, hingga perubahan perilaku, sementara gejala penyakit saraf tepi sering muncul sebagai mati rasa, atau kesemutan pada tangan dan kaki.

Mengenali gejalanya sejak dini sangat penting untuk menentukan apa yang terjadi jika saraf kita mengalami gangguan sebelum komplikasi berkembang lebih jauh. Berikut gejala penyakit saraf yang paling umum terjadi:

1. Nyeri

Nyeri adalah salah satu keluhan paling umum pada penyakit sistem saraf. Ini bisa muncul sebagai sakit kepala berat, nyeri punggung, atau nyeri menjalar yang merupakan ciri-ciri syaraf kejepit. Gejala penyakit saraf kejepit sering kali terasa seperti rasa panas atau tertusuk di area punggung bawah atau leher.

Nyeri kronis yang tidak membaik bisa menandakan adanya gangguan saraf yang perlu segera tenaga medis tangani.

2. Kerusakan Otot

Gangguan saraf dapat memicu kelemahan otot, tremor, kejang otot, atau bahkan kelumpuhan. Ciri-ciri syaraf kejepit di tulang belakang bisa menyebabkan otot menjadi kaku dan sulit Anda gerakkan.

Kondisi ini dapat membuat seseorang kesulitan berdiri lama, mengangkat beban, atau menjaga postur tubuh. Jika tidak segera Anda tangani, gejala ini dapat memperburuk kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Macam-Macam Gangguan Saraf Mata dan Gejalanya

3. Perubahan Sensasi

Perubahan sensasi sering muncul dalam bentuk kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar. Gejala penyakit saraf tepi paling sering memengaruhi tangan dan kaki, terutama pada malam hari.

Sensasi abnormal ini terjadi karena jalur saraf terganggu, baik akibat tekanan, peradangan, atau kerusakan. Cara mengobati penyakit saraf ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.

4. Perubahan pada Indra Khusus

Gejala penyakit saraf otak dapat mempengaruhi kemampuan melihat, mendengar, atau mencium bau. Misalnya, penglihatan ganda, gangguan pendengaran, hingga hilangnya penciuman bisa terjadi jika area otak sensorik terganggu.

Hal ini sering menjadi ciri-ciri gangguan saraf otak yang perlu didiagnosa dengan segera. Pemeriksaan lebih lanjut seperti MRI atau EEG bisa digunakan sebagai cara menyembuhkan penyakit saraf otak secara tepat.

5. Masalah Tidur

Beberapa gangguan saraf mempengaruhi pola tidur, seperti insomnia atau rasa kantuk berlebihan. Gejala ini mungkin disebabkan oleh kerusakan pada otak bagian dalam yang mengatur siklus tidur.

Dalam kasus lain, kejang saat tidur atau sleep paralysis juga bisa menjadi pertanda gangguan sistem saraf. Penanganan dini bisa membantu mengembalikan kualitas tidur yang sehat.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sakit Pinggang dan Saraf Kejepit

6. Perubahan dalam Kesadaran

Gangguan sistem saraf pusat bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, pingsan, hingga koma. Gejala penyakit saraf otak yang berat bisa terlihat dari respons tubuh yang melambat atau tidak menyadari lingkungan sekitar.

Kondisi ini biasanya bersifat darurat dan membutuhkan penanganan medis segera. Salah satu cara menyembuhkan penyakit saraf otak berat adalah dengan pemantauan intensif di rumah sakit.

7. Perubahan Kognisi (Kemampuan Mental)

Masalah pada otak dapat menurunkan fungsi berpikir, mengingat, atau memahami bahasa. Ciri-ciri gangguan saraf otak dalam hal ini bisa mencakup kebingungan, disorientasi, hingga kesulitan mengenali wajah orang terdekat.

Kondisi ini umum terjadi pada penderita Alzheimer atau stroke. Deteksi dini dan terapi kognitif dapat menjadi bagian dari cara mengobati penyakit saraf yang menyerang otak.

8. Gejala Lainnya

Beberapa gejala lain yang sering muncul meliputi pusing, hilang keseimbangan, sulit menelan, dan disartria (kesulitan berbicara jelas). Gejala-gejala tersebut bisa menjadi pertanda awal adanya penyakit sistem saraf.

Bahkan gejala ringan seperti sering tersandung atau berbicara cadel dapat berkembang menjadi kondisi yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab penyakit saraf sejak dini agar pengobatan bisa dilakukan secara tepat.

Baca Juga: Ketahui 15 Cara Mengobati Neuropati Perifer

Jenis Penyakit Sistem Saraf

Sistem saraf manusia sangat kompleks dan rentan terhadap berbagai jenis gangguan, mulai dari gangguan ringan hingga kondisi kronis yang mengancam jiwa. Penyakit ini dapat berasal dari kelainan pembuluh darah, infeksi, cedera, hingga faktor autoimun dan degeneratif.

Masing-masing jenis gangguan bisa memengaruhi cara tubuh merespons, berpikir, hingga bergerak. Berikut ini beberapa jenis penyakit sistem saraf yang umum Anda jumpai:

  • Gangguan Pembuluh Darah Otak. Meliputi stroke, TIA (stroke ringan), dan perdarahan otak, yang dapat menyebabkan kelumpuhan hingga hilang kesadaran.
  • Infeksi Sistem Saraf. Seperti meningitis, ensefalitis, atau abses di tulang belakang yang dapat menyebabkan peradangan hebat dan kerusakan saraf.
  • Kelainan Struktural. Cedera otak, tumor, atau kondisi seperti carpal tunnel syndrome bisa mengganggu fungsi saraf dan motorik tubuh.
  • Penyakit Kejang. Termasuk epilepsi, yaitu kondisi yang menyebabkan aktivitas listrik abnormal di otak dan berujung pada kejang berulang.
  • Penyakit Degeneratif Saraf. Contohnya Alzheimer, Parkinson, ALS, dan Huntington, yang menyebabkan penurunan fungsi saraf secara bertahap.
  • Gangguan Autoimun dan Peradangan. Seperti Bell’s palsy, multiple sclerosis, dan Guillain-Barré syndrome, yang disebabkan oleh sistem imun menyerang saraf sendiri.
  • Gangguan Kesehatan Mental. Termasuk depresi, gangguan mood, hingga skizofrenia yang memengaruhi cara berpikir, emosi, dan perilaku.

Cara Mendiagnosa Gejala pada Gangguan Sistem Saraf

Mendiagnosa gangguan pada sistem saraf tidak bisa Anda lakukan sembarangan, karena melibatkan bagian tubuh yang sangat kompleks seperti otak, saraf tulang belakang, hingga sistem sensorik. Oleh karena itu, dokter biasanya menggunakan berbagai pemeriksaan dan teknologi canggih untuk memastikan diagnosis yang tepat.

Berikut ini adalah beberapa metode yang umum digunakan dalam menegakkan diagnosis gangguan saraf:

  • 3D Brain Imaging. Pemeriksaan otak dengan teknologi 3 dimensi untuk melihat kondisi otak secara menyeluruh dari berbagai sudut.
  • Modifikasi Perilaku. Digunakan sebagai pendekatan terapi untuk membantu mengubah pola perilaku yang berkaitan dengan gangguan neurologis.
  • Brain Scan (CT/MRI). Teknik pencitraan otak untuk mengevaluasi struktur dan fungsi otak secara detail.
  • Ultrasonografi Otak. Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran otak, umumnya bayi lakukan.
  • EEG (Elektroensefalogram). Pemeriksaan aktivitas listrik otak untuk mendeteksi kelainan seperti epilepsi.
  • Evoked Potentials. Tes yang mengukur respon sistem saraf terhadap rangsangan tertentu, seperti cahaya atau suara.
  • MRI Resolusi Tinggi. Pencitraan otak tanpa radiasi yang menghasilkan gambar otak yang sangat detail.
  • Intraoperative Brain Mapping. Prosedur pembedahan otak saat pasien sadar untuk memetakan area otak yang penting.
  • Language Mapping. Serangkaian tes untuk mengetahui area otak yang terlibat dalam fungsi bahasa, terutama sebelum operasi epilepsi.
  • MR-Guided Focused Ultrasound. Teknologi non-invasif yang memanfaatkan gelombang ultrasound untuk menghancurkan jaringan otak yang bermasalah.
  • Tes Diagnostik Neurologis. Kumpulan berbagai pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan pada otak dan sistem saraf.
  • Tes Neuropsikologis. Evaluasi fungsi otak yang berfokus pada hubungan antara kondisi neurologis dan perilaku.
  • Psikoterapi. Terapi berbicara yang diberikan oleh profesional kesehatan mental untuk membantu pasien dengan gangguan mental yang berkaitan dengan sistem saraf.
  • SPECT (Single Photon Emission CT). Pencitraan nuklir untuk mengukur aliran darah di otak dan mendeteksi gangguan fungsi organ.
  • MRI Tulang Belakang. Pencitraan tulang belakang menggunakan medan magnet dan gelombang radio tanpa radiasi untuk mendeteksi kelainan saraf tulang belakang.

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala gangguan saraf bisa sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Namun, jika Anda mengalami sakit kepala yang terus-menerus, nyeri kronis, mati rasa atau kesemutan yang tidak kunjung hilang, kelemahan otot yang berlangsung lama, sering pusing, atau kesulitan bergerak seperti tremor, kaku, atau otot yang sering berkedut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala penyakit saraf, Kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.

Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.

Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS

Source:

  • Boston Children’s Hospital. Nervous System Disorders. September 2025.
  • Niclaus Children’s Hospital. Neurological Diagnostics and Treatments. September 2025.
  • healthline. What Are Nervous System (Neurological) Diseases?. September 2025.

Diperbarui pada 24 September 2025

Artikel Terkait

  • penyakit yang ditangani oleh dokter bedah saraf
    Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Bedah Saraf, Apa Saja?
  • Obat kram otot di apotek
    Bisa Redakan Nyeri, Pilihan 11 Obat Kram Otot di Apotek
  • Fisioterapi Otot Paha
    Fisioterapi Otot Paha
  • Penyebab kram otot
    Ketahui 8 Penyebab Utama Kram Otot yang Perlu Diwaspadai
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • penyakit yang ditangani oleh dokter bedah saraf
    Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Bedah Saraf, Apa Saja?
  • Obat kram otot di apotek
    Bisa Redakan Nyeri, Pilihan 11 Obat Kram Otot di Apotek
  • Fisioterapi Otot Paha
    Fisioterapi Otot Paha
  • Penyebab kram otot
    Ketahui 8 Penyebab Utama Kram Otot yang Perlu Diwaspadai

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP