Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab kram otot bisa terjadi karena kompresi saraf dan terhambatnya aliran darah, Selain itu, kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan kalsium dapat memicu terjadinya kram yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda bisa menangani kondisi ini dengan teknik memijat, mencukupi asupan vitamin dan mineral.
![Penyebab kram otot](https://ciputrahospital.com/wp-content/uploads/2024/12/penyebab-kram-otot-1024x682.jpeg)
Kram otot bisa terjadi karena kompresi saraf.
Kejang atau kram otot adalah kondisi ketika tubuh mengalami kontraksi dan ketegangan otot yang terasa menyakitkan. Kondisi ini sering kali terjadi secara tiba-tiba dan tidak terkendali.
Kram otot biasanya melibatkan seluruh atau bagian tubuh tertentu, seperti punggung, lengan, dada, leher, perut, dan tulang rusuk. Siapa pun bisa mengalami kram otot, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, kondisi ini paling umum terjadi pada atlet, ibu hamil, lansia, dan pengidap obesitas.
Penyebab Nyeri Kram Otot
Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya kram otot:
1. Kompresi Saraf
Tekanan pada saraf tulang belakang bisa memicu terjadinya kram di bagian kaki. Gejalanya bisa bertambah parah saat berjalan.
Selain kram, kompresi saraf menimbulkan gejala lainnya, seperti ketidakmampuan untuk menggerakkan anggota tubuh dan kelemahan otot. Anda dapat meredakan gejalanya dengan terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas.
Baca Juga: Bisa Redakan Nyeri, Pilihan 11 Obat Kram Otot di Apotek
2. Kekurangan Asupan Mineral
Kekurangan asupan mineral menjadi salah satu penyebab nyeri kram saat tidur. Tubuh membutuhkan berbagai nutrisi penting, seperti kalium, kalsium, dan magnesium untuk mencegah risiko kram pada kaki.
Kaki kram akibat kekurangan mineral biasanya terjadi pada penderita hipertensi. Sebab, obat-obatan yang sering diresepkan untuk menurunkan tekanan darah dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Akibatnya, tubuh kehilangan banyak asupan mineral yang membuat tubuh sering kram.
3. Terhambatnya Aliran Darah
Betis sakit bisa terjadi karena penyempitan arteri yang membawa darah ke bagian kaki. Kondisi ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran darah dan memicu terjadinya kram.
Umumnya, penyempitan arteri terjadi saat sedang berolahraga. Pada kasus ringan, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya setelah berhenti melakukan aktivitas berat.
4. Dehidrasi
Badan sering kram menjadi salah satu gejala penyakit dehidrasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang kehilangan banyak cairan.
Gejala dehidrasi lainnya dapat berupa kebingungan, urine berwarna gelap, jarang buang air kecil, dan pusing. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat memicu terjadinya komplikasi serius, termasuk kejang atau kontraksi otot.
5. Ketidakseimbangan Elektrolit
Ketidakseimbangan elektrolit terjadi ketika tubuh memiliki kadar mineral terlalu tinggi atau rendah. Gejalanya cenderung bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis elektrolit.
Namun, sebagian besar orang dapat mengalami kelemahan dan kejang otot yang mengganggu fungsi tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang mengancam nyawa, seperti koma, kejang, dan henti jantung mendadak.
Selain itu, hindari makanan penyebab kram otot, termasuk makanan olahan, kemasan, dan cepat saji. Anda bisa mengganti jenis makanan ini dengan rutin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya.
Baca Juga: Penyebab Nyeri Leher Bagian Belakang dan Cara Mengatasinya
6. Kekurangan Vitamin B
Vitamin B terdiri dari 8 nutrisi yang berperan penting untuk menjaga organ dan fungsi tubuh, mulai dari vitamin B1 hingga B12. Secara keseluruhan, vitamin ini dikenal dengan sebutan vitamin B kompleks.
Jika tubuh kekurangan asupan vitamin B, khususnya vitamin B12, hal ini bisa mengakibatkan kram otot yang cukup mengganggu. Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi vitamin B12, seperti daging, ikan, dan produk susu untuk mencegah gejala kram otot.
7. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kram otot. Contoh obat ini meliputi:
- Beta-blocker
- Diuretik
- Bronkodilator
- Pil KB atau kontrasepsi oral
- Stimulan, seperti kokain, nikotin, atau kafein
- Penghambat reseptor angiotensin 2
8. Masalah Kesehatan Tertentu
Selain obat, Anda bisa mengalami nyeri kram otot akibat kondisi medis tertentu, sebagai berikut:
- Efek dialisis, yaitu perawatan yang membuang kelebihan cairan dari darah ketika ginjal gagal berfungsi
- Kekurangan hormon tiroid
- Gangguan saraf yang memengaruhi otot, seperti penyakit neuron motorik
- Kerusakan saraf perifer, saraf di luar sumsum tulang belakang, dan otak
- Miopati atau gangguan otot
- Kelainan sendi lutut yang menekuk ke belakang
- Gangguan penggunaan alkohol
Cara Mengatasi Kram Otot
Adapun beberapa cara mengatasi kram otot yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
1. Teknik Memijat
Jika mengalami kram, Anda bisa meregangkan otot dan memijatnya dengan lembut. Perawatan ini mampu meredakan kram betis yang sering terjadi.
Teknik memijat kram betis bisa dengan menjaga kaki agar tetap lurus sambil menarik bagian atas kaki ke arah wajah. Cobalah untuk berdiri dengan memberi beban pada kaki yang terasa kram dan tekan dengan kuat. Hal ini juga mampu mengatasi kram di bagian belakang paha.
Pada kram pada depan, Anda bisa menarik kaki pada tungkai ke arah bokong. Pastikan untuk berpegangan pada kursi agar menjaga keseimbangan tubuh.
2. Kompres Panas atau Dingin
Salah satu cara mengatasi kram otot, yaitu dengan menggunakan kompres panas atau dingin. Anda bisa meletakkan handuk hangat atau bantal pemanas pada otot yang terasa tegang.
Bukan hanya itu saja, mandi air hangat atau mengarahkan aliran air hangat ke otot yang kram bisa meredakan gejalanya. Jika kram terasa sakit, cobalah untuk menggunakan kompres dingin agar mengurangi rasa nyeri.
3. Konsumsi Vitamin B Kompleks
Vitamin untuk kram otot dapat berupa vitamin B kompleks. Jenis vitamin mampu mencegah dan mengurangi risiko terjadinya nyeri kram otot.
Sebelum minum vitamin, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk menentukan dosis vitamin yang tepat.
Baca Juga: Kenali Penyebab Leher Kecetit dan Cara Mengatasinya
4. Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Selain vitamin, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau asetaminofen. Meskipun beberapa obat terjual bebas di apotek, Anda tetap perlu berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum minum obat.
Hindari konsumsi obat sembarangan karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Pastikan untuk tidak minum obat melebihi batas dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
5. Menjaga Pola Makan Sehat
Ada berbagai makanan dan minuman yang mengandung tinggi elektrolit dan mineral yang mampu mengurangi terjadinya kram otot. Jenis makanan dan minuman ini meliputi:
- Susu dan produk olahannya
- Berbagai sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kangkung, lobak swiss, dan sawi hijau
- Kaldu tulang
- Biji dan kacang-kacangan, seperti biji labu, kacang almond, dan biji chia
- Buah-buahan, termasuk melon, pisang, dan alpukat
- Ikan salmon
- Air kelapa
- Tomat
- Buah zaitun
Itulah pembahasan mengenai penyebab kram otot dan cara mengatasinya. Jika gejala kram otot, seperti rasa tidak nyaman, otot melemah, dan pembengkakan pada kaki tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Muscle Spasms (Muscle Cramps). November 2024.
- Health. Eating These Foods Can Help Prevent Muscle Cramps. November 2024.
- Mayo Clinic. Muscle Cramp. November 2024.
- Very Well Health. 3 Vitamin Deficiencies That Can Cause Muscle Cramps. November 2024.