Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Exellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
Monday, 17 February 2020 / Published in Artikel Kesehatan, Citra Raya Tangerang

Penjelasan Medis Tentang Ketindihan

penjelasan medis tentang ketindihan

Penjelasan Medis Tentang Ketindihan 

Apakah Ketindihan merupakan Gejala dari Masalah Serius?

Para peneliti menyimpulkan bahwa, dalam kebanyakan kasus, sleep paralysis (kelumpuhan tidur) atau yang biasa disebut ketindihan hanyalah tanda bahwa tidak terjadi perpindahan yang mulus dalam melewati fase-fase tidur. Ketindihan jarang terkait dengan masalah kejiwaan.

Selama berabad-abad, gejala ketindihan telah dideskripsikan dalam banyak cara dan sering dikaitkan dengan kehadiran “roh jahat”. Hampir setiap budaya sepanjang sejarah memiliki kisah-kisah tentang roh jahat yang menakutkan manusia yang tak berdaya di malam hari. Orang-orang telah lama mencari penjelasan untuk kelumpuhan waktu tidur yang misterius ini dan perasaan teror yang menyertainya.

Apa Itu Ketindihan / Kelumpuhan Tidur?
Ketindihan atau kelumpuhan tidur adalah perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak. Hal ini terjadi ketika seseorang melewati antara tahap terjaga dan tidur. Selama transisi ini, Anda mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit. Beberapa orang mungkin juga merasakan tekanan atau rasa tersedak. Ketindihan dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi. Narkolepsi adalah kebutuhan tidur yang sangat kuat yang disebabkan oleh ketidakmampuan otak untuk mengatur tidur.

Baca juga: 5 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia

Kapan Ketindihan Biasanya Terjadi?
Ketindihan dapat terjadi sewaktu-waktu . Jika itu terjadi ketika tertidur, disebut kelumpuhan tidur hipnagogik atau predormital. Jika itu terjadi ketika bangun, disebut kelumpuhan tidur hipnopompik atau postdormital.

Apa yang Terjadi dengan Kelumpuhan Tidur Hipnagogis ?
Saat Anda tertidur, tubuh perlahan-lahan masuk ke tahap rileks. Biasanya Anda menjadi kurang sadar, sehingga tidak menyadari adanya perubahan. Namun, jika tersadar saat tertidur, Anda mungkin memperhatikan bahwa Anda tidak dapat bergerak atau berbicara.

Apa yang Terjadi dengan Kelumpuhan Tidur Hipnopompik?
Selama tidur, tubuh Anda mengalami pergantian antara tidur REM / Rapid Eye Movement (pergerakan mata cepat) dan NREM / Non Rapid Eye Movement (gerakan mata tidak cepat). Satu siklus tidur REM dan NREM berlangsung sekitar 90 menit. Tidur NREM terjadi pertama dan memakan waktu hingga 75% dari keseluruhan waktu tidur Anda. Selama tidur NREM, tubuh Anda rileks dan memulihkan diri. Di akhir NREM, tidur Anda berubah menjadi REM. Mata Anda bergerak cepat dan mimpi terjadi, tetapi bagian tubuh Anda lainnya tetap sangat rileks. Otot Anda “dimatikan” selama tidur REM. Jika Anda tersadar sebelum siklus REM selesai, Anda dapat menyadari bahwa Anda tidak dapat bergerak atau berbicara.

Siapa yang Mengalami Ketindihan / Kelumpuhan Tidur?
Empat dari setiap 10 orang pernah mengalami ketindihan. Umumnya ketindihan terjadi pertama kali pada masa remaja. Namun, pria dan wanita dari segala golongan usia dapat mengalaminya. Kelumpuhan tidur dapat terjadi pada satu keluarga. Faktor-faktor lain yang mungkin terkait dengan kelumpuhan tidur meliputi:

  • Kurang tidur
  • Perubahan jadwal tidur
  • Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar
  • Tidur telentang
  • Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau kram malam hari
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk ADHD
  • Penyalahgunaan zat

Bagaimana Ketindihan Didiagnosis?
Jika Anda mengalami tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik atau menit ketika tertidur atau terbangun, maka kemungkinan Anda mengalami kelumpuhan tidur berulang. Tidak diperlukan pengobatan untuk kondisi ini.

Akan tetapi, periksakan diri ke dokter jika memiliki masalah ini:

  • Anda merasa cemas tentang gejala Anda
  • Gejala ketindihan membuat Anda sangat lelah di siang hari
  • Gejala ketindihan membuat Anda terjaga di malam hari

Dokter mungkin ingin mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kesehatan tidur Anda dengan cara:

  • Meminta Anda untuk menggambarkan gejalanya dan membuat buku harian tidur selama beberapa minggu
  • Diskusikan riwayat kesehatan Anda, termasuk gangguan tidur yang diketahui atau riwayat gangguan tidur pada keluarga
  • Merujuk Anda ke spesialis tidur untuk evaluasi lebih lanjut
  • Melakukan studi tidur semalam atau studi tidur siang hari untuk memastikan Anda tidak memiliki gangguan tidur lain

Baca juga: Kanker Paru-Paru: Memahami Diagnosis dan Tatalaksana

Bagaimana Ketindihan Diobati?
Kebanyakan orang tidak memerlukan perawatan untuk kelumpuhan tidur. Mengobati kondisi yang mendasari seperti narkolepsi dapat membantu jika Anda cemas atau tidak bisa tidur nyenyak. Perawatan ini mungkin termasuk yang berikut:

  • Memperbaiki kebiasaan tidur – seperti memastikan Anda tidur enam hingga delapan jam setiap malam
  • Menggunakan obat antidepresan untuk membantu mengatur siklus tidur
  • Mengobati masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur
  • Mengobati gangguan tidur lainnya, seperti narkolepsi atau kram kaki

Apa Yang Bisa Dilakukan?
Tidak perlu takut dengan setan atau alien. Jika mengalami gejala ketindihan sesekali, Anda dapat mengambil langkah-langkah di rumah untuk mengendalikan gangguan ini. Mulailah dengan memastikan Anda cukup tidur. Lakukan hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stres terutama sesaat sebelum tidur. Coba posisi tidur baru jika terbiasa untuk tidur telentang. Pastikan untuk mengunjungi dokter jika kelumpuhan tidur terjadi secara rutin.

Telah direview oleh: dr. Sylvani Gani

Source:

  • Kelumpuhan tidur
  • Gangguan Tidur
Tagged under: artikel kesehatan, ketindihan, mistis

Artikel Lainnya

Mengapa Saya Batuk
Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya di Sini
resolusi tahun baru
Resolusi Tahun Baru: Tubuh lebih Fit dan Sehat
Sunat bayi
Sunat Pada Bayi Kapan Sebaiknya Dilakukan?

Artikel Terbaru

  • Masa Inkubasi Hepatitis B

    Masa Inkubasi Hepatitis B

    Penyakit hepatitis B tidak secara langsung meni...
  • Bagaimana Cara Penularan Penyakit Sifilis

    Bagaimana Cara Penularan Penyakit Sifilis?

    Sifilis merupakan salah satu penyakit menular s...
  • Bagaimana ciri ciri penyakit daging tumbuh

    Bagaimana Ciri Ciri Penyakit Daging Tumbuh?

    Penyakit daging tumbuh atau biasa dikenal denga...
  • Penyebab Orang Depresi

    Penyebab Orang Depresi

    Depresi atau gangguan depresi mayor merupakan p...
  • Gangguan Panik dan Depresi

    Gangguan Panik dan Depresi

    Pria dan wanita yang didiagnosis dengan ganggua...

Artikel Pilihan

  • Apa Itu Perbedaan Rapid Test Antigen vs Rapid Test Antibody?

    Apa itu rapid test? Rapid test antibody atau...
  • Perbedaan Swab Test (PCR) dan Rapid Test

    Sudah kenalkah Anda dengan perbedaan swab test (PCR) atau...
  • Tanya Jawab Vaksin Covid-19

    Tanya jawab vaksin COVID-19 dibuat untuk memberikan...
  • 5 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia

    Sahabat healthcare, sebagai penduduk yang tinggal...
  • Apa itu Asma? Ciri – Ciri, Gejala, Penyebab

    Apa itu Asma? Asma adalah penyakit pada saluran udara...

Unit Rumah Sakit:

  • Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
  • Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
  • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin

Klinik:

  • Ciputra Medical Center
  • Ciputra SMG Eye Clinic
  • C Derma
Visi Misi
Karir


Instagram Ciputra Hospital

© 2022 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP