Ditulis oleh Tim Konten Medis
Umumnya, rambut rontok dapat terjadi pada siapa saja. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus akan menimbulkan kebotakan. Kebotakan paling banyak dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat faktor lain yang memengaruhinya. Oleh karena itu, kenali apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi kebotakan di usia muda? Selengkapnya simak ulasan berikut ini!
Kebotakan di usia muda membuat orang yang mengalami merasa tidak nyaman.
Kebotakan
Kebotakan adalah kondisi yang ditandai dengan rontoknya rambut pada kulit kepala. Kebotakan secara medis dikenal sebagai alopesia. Alopesia bisa terjadi pada siapa pun, pria dan wanita. Namun, dari sisi medis menyatakan pria lebih rentan mengalami kebotakan. Umumnya, setiap orang akan kehilangan rambut rontok kurang lebih 100 helai perhari. Jika melebihi batas normal, kemungkinan mengalami alopesia. Kebotakan dikelompokkan menjadi 3 jenis meliputi:
1. Alopecia Areata
Kebotakan terjadi pada titik tertentu di kepala. Namun, kondisi ini bisa juga terjadi di area tubuh lainnya.
2. Alopecia Totalis
Alopecia totalis merupakan jenis kerontokan rambut yang membuat semua rambut di kulit kepala hilang.
3. Alopecia Universalis
Alopecia universalis merupakan kerontokan rambut yang kronis. Anda akan mengalami kerontokan rambut pada semua rambut di tubuh.
Kebotakan Genetik
Riwayat keluarga menjadi salah satu faktor yang dapat memicu kebotakan. Ketika salah satu anggota keluarga mengalami kebotakan, maka anggota keluarga lainnya juga memiliki risiko kebotakan. Meski demikian, kebotakan bukanlah penyakit. Namun, kondisi alami yang disebabkan oleh kromosom. Kebotakan genetik ditandai dengan menipisnya rambut dari batas rambut pada dahi. Selain itu, kebotakan genetik bisa terjadi sejak usia remaja dan bertahap seiring bertambahnya usia.
Botak Usia Muda
Botak usia muda terjadi karena faktor genetik. Kondisi ini banyak dialami oleh laki-laki ketimbang perempuan. Kebotakan di usia muda membuat orang yang mengalami merasa tidak nyaman. Apa saja penyebab botak di usia muda? Inilah beberapa faktor risiko penyebab botak di usia muda:
1. Hormon
Perubahan hormonal dapat menyebabkan rambut rontok. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka akan menyebabkan kebotakan. Perubahan hormonal biasanya terjadi karena kehamilan, persalinan, menopause, atau masalah tiroid. Pada remaja perempuan, perubahan hormonal terjadi karena sindrom ovarium polikistik. Kondisi ini menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, kerontokan rambut, dan berat badan berlebih. Pada remaja pria, terjadi karena hormon dihydrotestosterone mengikat testosterone di folikel rambut yang menyebabkan kebotakan.
2. Obat
Rambut rontok dapat terjadi karena efek samping dari obat yang dikonsumsi. Kandungan obat yang memicu rambut rontok terdapat pada obat kanker, arthritis, gangguan depresi, jantung, darah tinggi, dan asam urat.
3. Terapi Radiasi atau Kemoterapi
Terapi radiasi kepala dapat menyebabkan kerontokan rambut. Contohnya, terapi radiasi untuk kanker otak dan terapi radiasi lain yang dilakukan di kepala.
4. Kekurangan Nutrisi
Kurangnya mengonsumsi nutrisi juga menyebabkan kebotakan. Nutrisi yang terpenuhi dengan baik akan membantu pertumbuhan dan kekuatan rambut. Sebaliknya, jika tubuh kekurangan nutrisi, maka rambut tidak akan ternutrisi dengan baik. Nutrisi yang dibutuhkan oleh rambut salah satunya adalah zat besi, protein, dan vitamin D.
5. Gangguan Psikologis
Stres dan depresi dapat menyebabkan botak usia muda. Pasalnya, gangguan psikologis tersebut akan mengganggu hormon tubuh. Akibatnya, hormon tubuh menjadi tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan kebotakan. Gangguan psikologis hanya akan membuat rambut rontok secara sementara sampai kondisi psikologis membaik.
Cara Mencegah Kebotakan
Kebotakan umumnya memang disebabkan oleh faktor genetik. Namun, masih ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Cara mencegah kebotakan antara lain:
1. Menyisir Rambut dengan Lembut
Menyisir rambut dengan kasar dapat menyebabkan rambut rontok. Hal ini juga memicu kebotakan. Pastikan Anda selalu menyisir rambut dengan lembut. Gunakan sisir bergigi jarang untuk mencegah kerusakan. Selain itu, alat catok dapat merusak rambut dan menyebabkan rambut kering akibat suhu yang tinggi.
2. Berhenti Merokok
Beberapa ahli mengatakan, pria yang aktif merokok dapat memicu kerontokan rambut.
3. Minum Suplemen
Penggunaan suplemen atau obat-obatan bisa menjadi pilihan alternatif mencegah kebotakan. Beberapa obat akan membantu merangsang pertumbuhan rambut dan menguatkan rambut. Suplemen yang bisa membantu mencegah kerontokan meliputi:
Sebelum mengonsumsi suplemen sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan.
5. Rawat Rambut Anda
Rawatlah rambut dengan menggunakan vitamin rambut untuk mencegah kerusakan rambut. Gunakan juga produk alami, seperti lidah buaya atau biji kemiri untuk merangsang pertumbuhan rambut baru.
Gangguan psikologis hanya akan membuat rambut rontok secara sementara sampai kondisi psikologis membaik.
Mengobati Kebotakan
Kebotakan yang tidak diatasi akan mengganggu penampilan, menurunkan kepercayaan diri, mengganggu aktivitas serta produktivitas. Jika langkah pencegahan telah dilakukan dan tidak membuahkan hasil. Anda perlu melakukan pengobatan untuk mengatasi kebotakan. Cara mengatasi kebotakan yang dapat dilakukan di antaranya:
1. Mengonsumsi Obat
Beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati kebotakan, antara lain:
2. Minoxidil
Minoxidil adalah obat yang dalam bentuk cair, busa dan shampo Penggunaan obat ini dilakukan dengan mengoleskan minoxidil ke kulit kepala. Penggunaan obat yang dilakukan secara rutin akan membantu menumbuhkan kembali rambut rontok.
3. Obat Lain
Spironolactone (carospir, aldactone) dan dutasteride (avodart) bisa menjadi obat pilihan untuk mengatasi kebotakan. Obat memang bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kebotakan. Namun, perlu diperhatikan saat mengonsumsi obat dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Jadi, sebelum mengonsumsi obat konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
4. Transplantasi Rambut
Transplantasi rambut dilakukan dengan menanam rambut baru pada kulit kepala yang botak. Pengobatan dengan cara transplantasi rambut dapat dilakukan pada orang yang tidak mengalami kebotakan sepenuhnya. Pasalnya pengobatan ini menggunakan rambut yang masih ada untuk menutupi area yang botak. Jadi, pengobatan ini tidak berlaku untuk mereka yang mengalami kebotakan seluruhnya. Transplantasi rambut efektif dilakukan untuk mengatasi kebotakan, tapi membutuhkan banyak biaya. Efek samping yang ditimbulkan berupa nyeri yang tak tertahankan
5. Terapi Menggunakan Laser
Pilihan lain adalah dengan terapi menggunakan laser. Terapi laser diklaim dapat membantu mengobati kebotakan dengan efektif. Pasalnya, terapi laser dapat meningkatkan aliran darah di kulit kepala yang merangsang pertumbuhan rambut. Namun, ahli mengatakan bahwa terapi menggunakan laser masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Itulah beberapa cara mengatasi kebotakan
Pengobatan yang dilakukan lebih awal dapat mencegah kebotakan. Diskusikan dengan dokter untuk mengetahui metode perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Semoga artikel ini memudahkan Anda dalam mengatasi kebotakan.
Telah direview oleh dr. Febriani K . H
Source: