Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apakah lupus bisa sembuh? Ini mungkin pertanyaan yang sering dikhawatirkan oleh para penderita lupus. Lupus merupakan penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan normal. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh. Lantas apakah penyakit ini bisa disembuhkan? Simak jawaban lengkapnya hanya di artikel berikut.
Lupus adalah penyakit kronis seumur hidup yang belum ditemukan obatnya.
Baca Juga: Berapa Lama Penderita Lupus Bisa Bertahan Hidup?
Apakah Lupus Bisa Sembuh?
Jawabannya adalah tidak. Lupus adalah penyakit kronis seumur hidup yang belum ditemukan obatnya. Artinya, sekali Anda terkena lupus, Anda akan hidup bersama penyakit tersebut seumur hidup Anda. Namun, jangan khawatir Anda tetap dapat memperoleh pengobatan dan perawatan, guna mengelola gejala yang dimiliki.
Perawatan dapat dilakukan agar gejala Anda berkurang, mencegah potensi flare muncul serta masalah kesehatan lain yang dipicu oleh lupus. Jenis perawatan akan sangat tergantung pada gejala dan kebutuhan tubuh Anda. Lantas jenis perawatan apa yang dapat dilakukan oleh penderita lupus, simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Jenis Penyakit Lupus dan Penjelasannya
Pengobatan untuk Mengelola Gejala Lupus
Meskipun merupakan penyakit seumur hidup yang dapat mempengaruhi banyak bagian hidup Anda. Banyak penderita lupus yang berumur panjang dan hidup sehat. Anda dapat mengambil langkah-langkah pengendalian gejala, guna mencegah kambuhnya lupus dan mengatasi tantangan penyakit lupus. Berikut beberapa perawatan yang dapat Anda coba.
1. Hydroxychloroquine dan Obat Antimalaria Lainnya
Perlu diketahui, hydroxychloroquine adalah salah satu jenis obat antimalaria. Antimalaria bekerja dengan mengurangi antibodi (protein dalam darah yang menyerang sel dan jaringan sehat). Obat ini mungkin umum digunakan untuk mengobati malaria namun, hydroxychloroquine juga dapat dipakai untuk mengatasi penyakit lupus. Apa saja khasiat yang dimiliki obat ini untuk pengobatan lupus?
- Mengurangi rasa sakit dan peradangan yang dialami pasien
- Mencegah flare dan membantu masalah kulit akibat lupus
- Membantu mencegah pembekuan darah dan kerusakan organ
Kebanyakan orang dengan lupus menggunakan obat ini sepanjang hidup mereka. Hal ini dikarenakan hydroxychloroquine dapat membantu mengendalikan gejala lupus dengan efek samping yang minim. Meskipun efek sampingnya sedikit, Anda tetap perlu waspada.
Obat antimalaria terkadang dapat menyebabkan sakit perut dan masalah pencernaan seperti, mual atau diare. Efek samping mungkin akan hilang setelah tubuh melakukan penyesuaian diri dengan obatnya. Selain hydroxychloroquine, dokter mungkin juga merekomendasikan chloroquine. Kedua obat ini dapat dikonsumsi dalam bentuk pil atau cairan.
Baca Juga: Bagaimana Penyakit Lupus Terjadi?
2. Steroid
Anda mungkin sering mendengar istilah steroid yang digunakan untuk meningkatkan kinerja atlet. Berbeda dengan mereka, steroid yang Anda konsumsi adalah khusus untuk pengobatan lupus. Hampir sama dengan obat antimalaria, steroid dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat lupus. Mereka bekerja dengan mengurangi aktivitas sel darah putih yang terlalu aktif.
Adapun jenis steroid yang paling umum digunakan dokter dalam mengobati lupus adalah Prednison. Jika Anda memiliki masalah hati, dokter mungkin akan merekomendasikan steroid berbeda yang disebut prednison atau metilprednisolon. Steroid dapat dikonsumsi dengan beberapa cara. Pertama dengan pil, kedua melalui suntikan, dan ketiga melalui krim atau gel kulit.
Cara-cara ini dapat disesuaikan menurut kebutuhan dan kemampuan tubuh Anda. Seperti jenis obat yang lain, steroid juga memiliki beberapa efek samping seperti pembengkakan, penambahan berat badan, dan masalah tidur. Jika Anda menggunakan steroid dalam jangka panjang, mereka juga dapat meningkatkan masalah kesehatan lain seperti, infeksi, osteoporosis (masalah tulang), dan diabetes. Pelajari efek samping steroid dan cara mengelolanya.
3. Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
NSAID juga dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan. Mereka bekerja dengan mengurangi bahan kimia dalam tubuh yang menjadi penyebab peradangan. NSAID merupakan pengobatan yang paling umum untuk gejala lupus yang khas seperti demam dan nyeri sendi. Jenis NSAID yang umum ditemukan untuk mengobati lupus adalah Ibuprofen, Naproxen, Indometasin, Nabumetone, Celecoxib, dan Aspirin.
Selain mengobati rasa sakit dan peradangan, aspirin juga dapat dipakai untuk mencegah pembekuan darah. Banyak orang dengan lupus mengonsumsi aspirin dosis rendah setiap hari untuk menurunkan risiko pembekuan darah.
Untuk efek sampingnya sendiri, penggunaan NSAID dapat menyebabkan masalah sistem pencernaan seperti sakit perut dan bisul. Efek samping bisa diredakan dengan makan sebelum mengonsumsinya, dan mengonsumsi obat yang diresepkan dokter seperti Omeprazole, Lansoprazole, dan juga Antasida yang dijual bebas.
Efek samping dari obat-obatan penderita lupus di antaranya adalah menyebabkan mual dan diare hingga sulit tidur.
4. Imunosupresi
Obat ini dapat membantu menghentikan sistem kekebalan tubuh agar tidak menyerang jaringan yang sehat. Dokter biasa merekomendasikan obat ini ketika Anda mengalami gejala lupus serius yang mempengaruhi organ Anda seperti, otak, ginjal, jantung, dan paru-paru. Jenis imunosupresif yang umum untuk mengobati lupus adalah Metotreksat, Mycophenolate mofetil, Azathioprine, Siklofosfamid, dan Voclosporin. Masing-masing obat bekerja secara berbeda dalam mengatasi gejala lupus Anda.
Sedangkan efek samping dari imunosupresif sendiri adalah tubuh mungkin akan sulit untuk melawan infeksi. Jika Anda menggunakan imunosupresif, gunakan beberapa tips berikut untuk melindungi dari infeksi yakni, sering cuci tangan, bersihkan dan lindungi luka di tubuh, hindari orang yang sedang pilek atau batuk, serta cegah virus dengan vaksin.
5. Pengencer Darah
Pengencer darah atau disebut juga antikoagulan, dapat membantu mencegah pembekuan darah. Jika Anda memiliki masalah pembekuan darah, atau memiliki antibodi antifosfolipid, dokter mungkin akan merekomendasikan pengencer darah untuk mengatasi hal tersebut. Pengencer darah yang umum untuk lupus adalah suntikan heparin, Pil warfarin, dan Aspirin dosis rendah.
Efek samping dari pengencer darah adalah dapat menyebabkan pendarahan yang sulit dikendalikan. Segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami hal-hal berikut ini, pendarahan yang tidak umum dari biasanya, urin berwarna merah atau coklat, darah di toilet setelah buang air, muntah atau batuk darah, dan merasa pusing atau lemah.
6. Antibodi Monoklonal
Ini merupakan obat sejenis protein yang dibuat di laboratorium dan dikembangkan untuk menemukan dan menempel hanya pada satu jenis zat dalam tubuh. Meskipun jenis antibodi monoklonal ada banyak namun, hanya ada dua yang disetujui untuk mengobati lupus yaitu, Belimumab dan Anifrolumab. Efek samping dari obat ini dapat berbeda, beberapa di antaranya adalah menyebabkan mual dan diare, dema, sulit tidur, nyeri di lengan dan kaki, sakit kepala, depresi, peningkatan risiko infeksi, dan peningkatan risiko infeksi herpes zoster.
Pastikan Anda terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obat yang disebutkan di atas. Nah sekarang Anda sudah membaca informasi tentang apakah penyakit lupus bisa sembuh. Meskipun tidak dapat sembuh total, gejala lupus tetap dapat dikelola. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source: