Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pilek umumnya sembuh dalam hitungan 7-10 hari. Kebanyakan pilek tidak berlangsung lama. Namun, ada beberapa kasus yang menyebabkan seseorang mengalami pilek berkepanjangan. Ketahui lebih jelas penyebab pilek berkepanjangan di artikel berikut.
Pilek umumnya sembuh dalam hitungan 7-10 hari.
Baca Juga: Infeksi Pilek atau Sinus? Ini Cara Membedakannya
Pilek
Pilek adalah jenis umum dari infeksi virus yang menyerang saluran udara bagian atas. Setiap orang mungkin untuk terkena pilek selama masa hidupnya. Pilek biasanya menyebabkan gejala yang familiar di area hidung, sinus, dan tenggorokan.
Banyak orang mampu mengatasi pilek bahkan tanpa perawatan. Namun, beberapa yang lain justru memiliki pilek yang berkepanjangan sampai 2 minggu lamanya.
Berikut hal-hal yang menjadi penyebab pilek berkepanjangan:
- Kualitas tidur dan istirahat yang buruk
Anda mungkin memiliki banyak kesibukan, sehingga pilek tidak dapat dijadikan alasan untuk menghentikan Anda terus bergerak. Sayangnya aktif bekerja dan hanya memberikan sedikit waktu untuk tubuh beristirahat adalah hal yang kurang tepat. Dengan istirahat dan tidur, sistem kekebalan tubuh akan bekerja keras dalam melawan virus penyebab penyakit.
Anda dapat mengambil waktu istirahat atau setidaknya beraktivitas dengan santai selama 3 hari lamanya. Kurang tidur dapat membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena flu. Orang yang tidur kurang dari 8 jam setiap harinya dan itu terus berulang, lebih mungkin terkena sakit daripada orang yang tidur selama 8 jam atau lebih. - Tubuh kekurangan cairan
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin tipe orang yang tidak terlalu suka atau terbiasa minum banyak air. Sayangnya kondisi tersebut akan sangat berbahaya jika Anda pertahankan, terlebih ketika Anda sedang sakit. Saat sakit, Anda lebih mudah mengalami dehidrasi. Demam mengeluarkan kelembaban dari tubuh Anda, dan juga membuat cairan tubuh semakin berkurang melalui keluarnya lendir.
Oleh karena itu, coba untuk minum banyak cairan, seperti air putih, jus atau bahkan sup. Semua cairan ini akan mencegah Anda terkena dehidrasi. Selain itu, dengan memperbanyak konsumsi cairan, tubuh Anda akan terbantu untuk melonggarkan lendir di hidung dan kepala Anda. Juga ingat, selama sakit hindari minuman keras, kopi, dan kafein, ini akan memperburuk kondisi Anda. - Banyak pikiran atau stres
Stres adalah hal yang normal. Setiap orang tentu pernah merasakannya. Namun, ketika Anda memiliki banyak hal untuk dipikirkan, dan membuat Anda stres berlebihan, ini akan berakibat buruk pada sistem kekebalan tubuh. Mereka tidak akan mampu melawan virus seoptimal biasanya. Hal ini tentu membuat Anda lebih rentan terkena virus, dan sakit pilek.
Oleh karena itu, mulai kelola pikiran Anda agar ketika sakit, gejala justru tidak semakin memburuk. Stres yang berkelanjutan membuah tubuh kehilangan kemampuan untuk merespons kortisol, sebuah hormon yang mengontrol respon tubuh Anda terhadap ancaman zat asing seperti virus yang menyebabkan flu atau pilek. - Salah mengobati penyakit
Hal ini mungkin terjadi, ketika Anda tidak dapat membedakan penyakit apa yang sebenarnya sedang Anda alami. Mengingat pilek, bisa jadi gejala dari penyakit lain. Mengobati pilek secara terus menerus, tapi tidak mendapatkan hasil apapun, bisa jadi karena bukan pilek yang menjadi sumber utama penyakit Anda. Contohnya ketika Anda terkena alergi, gejala yang muncul hampir serupa.
Lantas, bagaimana cara membedakannya? Gejala pilek biasanya butuh beberapa hari sampai muncul dengan sepenuhnya. Sedangkan alergi bisa datang dengan cepat, dan berlangsung selama Anda bersentuhan dengan alergen (zat penyebab alergi). Keduanya menyebabkan batuk, pilek, bersin. Namun, pilek lebih cenderung membuat Anda sakit nyeri atau demam. - Mengambil obat yang salah
Sama seperti poin di atas, kesalahan dalam pengobatan dapat berakibat pada penyakit yang tidak kunjung sembuh. Seperti misalnya, anggapan bila antibiotik dapat menyembuhkan pilek. Padahal antibiotik tidak akan bekerja pada virus, hal yang menjadi penyebab penyakit pilek. Contoh lainnya adalah konsumsi vitamin C berbentuk permen akan mempercepat kesembuhan. Tapi sayangnya, sampai saat ini masih sangat minum bukti yang menyebutkan bila pilek dapat sembuh dalam waktu singkat karena konsumsi permen tersebut.
Cara terbaik dalam mengatasi pilek adalah dengan mengelola gejalanya. Hindari konsumsi obat-obatan atau makanan yang diklaim mampu mengobati pilek, namun belum memiliki klaim yang benar, atau hanya sebatas anggapan umum saja. Simpan obat-obatan seperti antibiotik untuk radang tenggorokan atau infeksi sinus. - Anda terus aktif berolahraga
Aktif bergerak apalagi berolahraga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Tubuh akan terasa lebih fit. Sayangnya, kegiatan berolahraga tidak terlalu direkomendasikan ketika Anda sakit. Pertimbangkan untuk mengubah jenis aktivitas gerak Anda dari lari menjadi jalan-jalan santai.
Baca Juga: Perbedaan Flu dan Pilek
Kurang tidur dapat membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena flu.
Baca Juga: Cara Menghindari Pilek dan Influenza?
Tidak masalah untuk tetap aktif berolahraga, jika gejala flu Anda berada di bagian leher ke atas, seperti pilek, hidung tersumbat, bersin atau sakit tenggorokan. Namun, jika gejala berada di bawah leher, seperti dada sesak, batuk, sakit perut, demam, nyeri otot, atau kelelahan yang berlebihan, izinkan diri Anda untuk mengambil jeda sejenak dan beristirahat dengan cukup. Memiliki istirahat yang cukup dapat membantu sistem kekebalan tubuh Anda untuk mengisi ulang dayanya secara optimal.
Ternyata ada berbagai faktor risiko penyebab pilek berkepanjangan. Salah satu penyebab mungkin pernah Anda lakukan, sehingga sulit bagi Anda untuk menyembuhkan pilek. Semoga informasi di atas dapat Anda pahami dengan baik. Tetap jaga kesehatan, jangan lupa bagikan artikel ini ke orang-orang terdekat Anda. Dan sampai jumpa kembali di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr. Pusparina Oeniasih
Source:
- 6 Alasan Kenapa Pilek Tidak Kunjung Pergi
- Berapa Lama Pilek Hilang?
- Berapa Lama Dibutuhkan Sebelum Anda Kedinginan