Ditulis oleh Tim Konten Medis
Anoreksi nervosa adalah gangguan makan yang membuat penderitanya mengalami ketakutan berlebihan akan kenaikan berat badan atau menjadi gemuk. Penyebab kondisi ini bisa karena faktor keturunan atau psikologis.
Orang dengan gangguan makan anoreksia nervosa memiliki berat badan rendah dan takut terhadap kenaikan berat badan.
Anoreksia nervosa dapat diketahui dengan adanya penurunan asupan kalori, berat badan rendah, dan distorsi citra tubuh. Gangguan ini biasanya sering dialami oleh wanita usia remaja.
Penderita anoreksia nervosa juga cenderung berolahraga secara berlebihan dan melakukan perilaku berbahaya untuk menurunkan berat badan. Misalnya, muntah setelah makan atau menyalahgunakan obat pencahar.
Apa Itu Anoreksia Nervosa?
Anoreksia nervosa adalah kelainan makan yang menyebabkan berat badan turun drastis. Kelainan ini ditandai dengan rasa takut seseorang terhadap kenaikan berat badan.
Biasanya, penderita anoreksia cenderung melakukan diet ketat dan olahraga secara berlebihan untuk mencegah berat badan naik. Selain itu, anoreksia nervosa juga sering kali dialami oleh penderita yang menganggap dirinya gemuk atau besar.
Jenis Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa terbagi atas 2 jenis, yaitu:
1. Anoreksia Nervosa Restricting
Tipe restricting adalah kondisi seseorang yang menurunkan berat badan dengan cara berpuasa, diet, dan olahraga secara berlebihan. Kondisi ini juga membatasi perilaku makan berlebihan dan buang air besar.
Biasanya, penderita anoreksia nervosa tipe restricting mengalami beberapa gejala, seperti:
- Melakukan berbagai upaya untuk menjadi kurus
- Takut berat badan bertambah
- Ketergantungan pada persepsi bentuk tubuh dan berat badan
2. Anoreksia Nervosa Binge Eating (BED)
Berbeda dengan tipe restricting, gangguan makan BED ditandai dengan pola makan berlebihan secara kronis dan kompulsif. Gangguan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk psikologis, keturunan, dan kebiasaan pola makan tidak sehat.
Gangguan BED memiliki beberapa gejala yang mudah dikenali, yaitu:
- Makan terlalu cepat
- Mengonsumsi makanan dalam porsi banyak
- Makan sebagai respons terhadap stres emosional
- Cenderung makan sendirian
- Menimbun dan menyimpan makanan di tempat tersembunyi
- Sering merasa bersalah, menyesal, dan malu
Baca juga: Jenis Gangguaan Makan Anoreksia dan Cara Mengatasinya
Penyebab Anoreksia Nervosa
Sampat saat ini, penyebab utama anoreksia nervosa belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar gangguan ini terjadi karena adanya kombinasi antara faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Perubahan Genetik
Anoreksia nervosa bisa disebabkan oleh perubahan genetik yang berisiko tinggi dialami oleh beberapa orang. Kondisi ini memiliki kecenderungan genetik terhadap perfeksionisme, kepekaan, dan ketekunan.
Meskipun begitu, peneliti belum mengetahui jenis gen yang terlibat dalam perubahan genetik akibat anoreksia nervosa. Jika Anda mengalami gangguan makan, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Mengalami Gangguan Psikologis
Penyebab gangguan makan dapat terjadi karena penderita mengalami gangguan psikologis, seperti kepribadian obsesif kompulsif (OCD). Gangguan ini ditandai dengan rasa cemas berlebihan, perilaku berulang, dan cenderung perfeksionis.
Penderita yang mengalami OCD juga menjalani diet ketat dan mampu tidak makan walaupun merasa lapar. Kondisi ini dapat terjadi karena dorongan ekstrem untuk menjadi perfeksionis.
3. Obsesi Terhadap Tubuh Kurus
Gangguan makan bisa terjadi karena penderita sangat terobsesi dengan tubuh kurus. Penyebabnya bisa karena faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi pikiran penderita. Misalnya, mengaitkan kecantikan atau ketampanan seseorang dengan tubuh kurus.
Selain itu, tekanan dari teman dekat juga memicu keinginan untuk menjadi kurus, termasuk di kalangan remaja muda. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi ini mengakibatkan penyakit serius.
Baca juga: Perbedaan Anoreksia Nervosa dan Bulimia
Faktor Risiko Penyebab Anoreksia Nervosa
Gangguan makan seperti anoreksia nervosa lebih umum terjadi pada kelompok orang tertentu. Gangguan ini berisiko tinggi pada seseorang yang mengalami kondisi tertentu, antara lain:
- Lebih sering terjadi pada wanita
- Adanya tekanan sosial di lingkup sosial
- Kesulitan dalam mengungkapkan perasaan
- Pernah mendapatkan hinaan karena berat badan atau ukuran tubuh
- Memiliki riwayat kekerasan seksual atau fisik
- Kurangnya rasa percaya diri terhadap citra tubuh
- Kurangnya dukungan sosial atau keluarga
- Mengalami gangguan kecemasan
- Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
- Menderita diabetes
Gejala Anoreksia Nervosa
Gejala yang berhubungan dengan gangguan makan ini dapat meliputi beberapa hal, antara lain:
- Perubahan bentuk tubuh
- Berat badan rendah
- Takut untuk menjadi gemuk
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Menolak rasa lapar
- Mengalami perilaku makan yang tidak normal dan cenderung obsesif
- Mengalami dehidrasi
- Sakit perut atau kembung
- Sembelit
- Mudah lelah
- Sering merasa kedinginan
- Kulit kering atau kekuningan
Baca Juga: Tips Pola Makan Sehat untuk Diet Menurunkan Berat Badan
Diagnosis Penyakit Anoreksia Nervosa
Dokter dapat mendiagnosis penyakit anoreksia nervosa dengan beberapa tes dan pemeriksaan tertentu. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit secara tepat dan memeriksa adanya komplikasi terkait.
Berikut beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan:
- Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, denyut jantung, dan tekanan darah.
- Tes laboratorium: Tes ini ini mencakup cek hitung darah lengkap dan tes darah untuk memeriksa elektrolit dan protein di dalam tubuh.
- Evaluasi psikologis: Dokter dapat menanyakan tentang pikiran, perasaan, dan kebiasaan penderita. Evaluasi ini juga dilakukan dengan cara pengisian kuesioner penilaian psikologis diri.
- Pemeriksaan sinar-X: Pemeriksaan ini dapat memeriksa kepadatan tulang, patah tulang, atau masalah jantung.
Komplikasi Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa bisa berakibat fatal apabila tidak segera mendapatkan penanganan. Gangguan ini memiliki angka kasus kematian tertinggi daripada masalah kesehatan mental lainnya.
Anoreksia nervosa bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dalam jangka panjang. Berikut ini beberapa komplikasi anoreksi yang perlu Anda waspadai:
- Mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah
- Masalah jantung, seperti aritmia, denyut jantung lambat, dan gagal jantung
- Tekanan darah rendah
- Masalah ginjal
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Wanita tidak mengalami siklus menstruasi
- Hormon testeron rendah pada pria
- Kerusakan otak dan tulang
- Disfungsi organ tubuh
- Kematian
Cara Mengatasi Anoreksia Nervosa
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi gangguan makan:
1. Menerapkan Pola Makan Sehat
Anda dapat berfokus pada pola makan yang terdiri dari buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Jenis makanan ini berperan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ketika sudah merasa kenyang, pastikan Anda berhenti makan agar gejala kambuh gangguan makan tidak terjadi. Konsultasikan juga ke dokter terkait suplemen gizi yang perlu dikonsumsi.
2. Mengenakan Pakaian yang Disukai
Jika mengalami anoreksia, Anda mungkin tidak mengetahui cara untuk sembuh. Gangguan ini dapat menyebabkan komplikasi apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Cobalah untuk mengenakan pakaian yang Anda sukai untuk mengatasi gangguan makan yang sering terjadi sewaktu-waktu. Hal ini dapat meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri.
3. Meminta Dukungan Emosional
Anda perlu memberi tahu orang terdekat, seperti orang tua, saudara, atau teman sebaya apabila mengalami gangguan makan. Hal ini penting agar Anda memperoleh dukungan emosional dari lingkungan sekitar.
Mulai sekarang, cobalah untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga dan teman. Biasanya, orang lain dapat memberikan nasihat agar menguatkan akal atau pikiran.
Baca juga: Cara Aman Menurunkan Berat Badan Saat Hamil
Cara Mencegah Anoreksia Nervosa
Tidak ada cara yang terbukti ampuh untuk mencegah gangguan makan ini. Namun, ada sejumlah upaya yang keluarga dan masyarakat lakukan untuk mengurangi risiko gangguan makan ini kepada orang lain, sebagai berikut:
- Hindari mengomentari kebiasaan makan orang lain
- Bekerja sama dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan, pola makan, dan olahraga
- Ajari anak-anak dan remaja untuk berfokus pada aktivitas yang meningkatkan rasa bahagia dan merasa puas, seperti hobi atau kegiatan sukarelawan.
Pengobatan Anoreksia Nervosa ke Dokter
Ada sejumlah pengobatan gangguan makan ini yang bisa Anda lakukan, sebagai berikut:
1. Psikoterapi
Psikoterapi atau terapi bicara adalah prosedur terapi yang berfokus pada perubahan pola pikir dan perilaku. Terapi ini melibatkan beberapa teknik praktis, seperti strategi positif, mengembangkan sikap sehat, mengubah pola pikir terhadap berat badan.
Biasanya, psikoterapi berlangsung selama 30-50 menit per sesi dan bertahap. Terapi ini juga mampu mengatasi trauma sehingga penderita mampu melakukan aktualisasi diri dalam kehidupan.
2. Konsumsi Obat Medis
Dokter dapat meresepkan obat antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Obat ini mampu mengendalikan rasa cemas dan depresi yang terkait dengan gangguan makan.
Beberapa obat antidepresan juga membantu untuk tidur dan meningkatkan nafsu makan. Anda dapat mengonsumsi obat ini sesuai dengan anjuran dokter.
Apabila gejala gangguan makan tidak kunjung membaik setelah perawatan rumahan dan medis, serta semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Better Health Channel. Anorexia Nervosa. Juli 2024.
- Johns Hopkins Medicine. Anorexia Nervosa. Juli 2024.
- Mayo Clinic. Anorexia Nervosa. Juli 2024.