Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apakah hepatitis B bisa sembuh? Hepatitis B dapat sembuh, terutama jika terdeteksi dan diobati pada tahap awal. Namun, dalam beberapa kasus, infeksi ini bisa menjadi kronis dan memerlukan perawatan jangka panjang.
Penyebaran virus hepatitis B dapat menular melalui darah, luka terbuka atau cairan tubuh penderita.
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan bisa menimbulkan kekhawatiran serius tentang kesehatan jangka panjang. Banyak orang bertanya-tanya, “Apakah hepatitis B bisa sembuh?”
Meskipun hepatitis B dapat menjadi kondisi kronis dan menantang, berita baiknya adalah ada kemungkinan untuk sembuh, terutama jika terdeteksi dan diobati secara dini. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Penyebab Hepatitis B
Penyebab utama penyakit hepatitis B adalah virus hepatitis B (HBV) yang menginfeksi tubuh. Virus ini dapat menyebar melalui darah, air mani, atau cairan dalam tubuh lainnya. Jika tidak segera diatasi, virus dapat menyebabkan jaringan parut pada organ, gagal hati, kanker, bahkan meninggal dunia.
Berikut cara penyebaran hepatitis B yang umum terjadi:
1. Kontak Seksual
Virus hepatitis B dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan seseorang yang terinfeksi. Virus ini bisa masuk ke tubuh Anda melalui darah, air liur, air mani, atau cairan vagina dari orang yang terinfeksi.
Baca Juga: 5 Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?
2. Penggunaan Jarum Bersama
Virus hepatitis B (HBV) dapat dengan mudah menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi. Berbagi alat suntik, terutama untuk penggunaan narkoba intravena sangat meningkatkan risiko terkena hepatitis B.
3. Tertusuk Jarum secara Tidak Sengaja
Hepatitis B adalah risiko utama bagi pekerja kesehatan dan orang-orang yang sering berhubungan dengan darah manusia. Tertusuk jarum yang terkontaminasi darah yang terinfeksi bisa menularkan virus.
4. Penularan dari Ibu ke Bayi
Ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini kepada bayinya saat proses persalinan. Namun, hampir semua kasus penularan dapat dicegah dengan memberikan vaksin kepada bayi yang baru lahir. Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, penting untuk melakukan tes hepatitis B dan berkonsultasi dengan dokter.
Risiko terinfeksi hepatitis B meningkat jika Anda:
- Berhubungan seks tanpa perlindungan dengan banyak pasangan seks atau dengan seseorang yang terinfeksi HBV.
- Membagikan jarum suntik saat menggunakan obat terlarang.
- Seorang pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
- Tinggal dengan seseorang yang memiliki infeksi HBV kronis.
- Lahir dari ibu yang terinfeksi.
- Bekerja di bidang yang membuat Anda terpapar darah manusia.
- Bepergian ke daerah dengan tingkat infeksi HBV yang tinggi, seperti Asia, Kepulauan Pasifik, Afrika, dan Eropa Timur.
Ciri-Ciri Hepatitis B
Ciri-ciri orang terkena hepatitis B dapat bervariasi, tergantung usia dan tingkat keparahan yang dialami. Beberapa orang menunjukkan tanda hepatitis B setelah 1-4 bulan terinfeksi, sedangkan yang lain dapat melihat gejala hepatitis B di dua minggu pertama setelah infeksi. Untuk dapat memahaminya, berikut ciri-ciri hepatitis B yang umum terjadi:
- Perut terasa sakit
- Warna urin gelap
- Demam
- Nyeri sendi
- Penurunan selera makan
- Mual dan muntah
- Kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu
- Kotoran berwarna terang
- Kulit dan bagian putih mata menguning (penyakit kuning)
Jika Anda mengalami beberapa hal di atas selama kurang lebih satu bulan, bisa jadi Anda sedang mengalami hepatitis B. Segera hubungi dokter untuk dapat memperoleh perawatan terbaik.
Baca Juga: Ini Cara Penularan Hepatitis B ke Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Cara Penularan Hepatitis B
Hepatitis B dapat menular melalui beberapa cara. Berikut diantaranya:
- Kontak seksual: Seseorang dapat terkena hepatitis B jika melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan seseorang yang telah terinfkesi virus hepatitis B. Virus menular melalui air mani, atau cairan alat kelamin orang yang terinfeksi ke dalam tubuh Anda.
- Berbagi jarum: Virus hepatitis B dapat dengan mudah menyebar melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah penderita hepatitis B. Berbagi jarum suntik dapat membuat Anda rentan terkena penyakit hepatitis B.
- Ibu ke anak: Ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B dapat menularkan penyakit ke bayinya saat melahirkan. Untuk mengatasinya, bayi dapat diberikan vaksinasi saat baru lahir untuk menghindari infeksi.
- Peralatan kesehatan di rumah sakit: Hepatitis B merupakan masalah bagi mereka yang bekerja di bidang kesehatan dan siapapun yang bersentuhan langsung dengan darah manusia.
Sebagai catatan, hepatitis B tidak menular melalui ciuman, pelukan, sentuhan, makanan, atau air, batuk atau bersin, gigitan serangga. Virus hepatitis B dapat bertahan hidup di luar tubuh selama 7 hari.
Selama waktu tersebut, virus hepatitis B dapat menyebabkan infeksi, jika masuk ke tubuh orang yang belum mendapat vaksinasi.
Apakah Hepatitis B Bisa Sembuh?
Apakah hepatitis B bisa sembuh? Pengobatan untuk mengatasi virus hepatitis B hingga saat ini belum ada. Namun, Anda dapat melakukan vaksin secara rutin sebagai langkah pencegahan awal. Selain vaksin, Anda juga dapat mengonsumsi obat antivirus.
Jika virus hepatitis B kronis mulai menyebabkan kerusakan permanen di hati, melakukan transplantasi dapat membantu peningkatan kelangsungan hidup Anda dalam jangka panjang.
Infeksi hepatitis B akut berlangsung kurang dari 6 bulan. Sistem kekebalan tubuh Anda kemungkinan dapat membersihkan hepatitis B akut dari tubuh dan umumnya pulih sepenuhnya dalam beberapa bulan. Sebagian besar orang yang terkena hepatitis B mengalami infeksi akut, tetapi bisa berubah menjadi infeksi kronis.
Infeksi hepatitis B kronis berlangsung 6 bulan atau lebih. Ini bertahan karena sistem kekebalan tubuh Anda tidak dapat melawan infeksi tersebut. Infeksi hepatitis B kronis bisa berlangsung seumur hidup dan berpotensi menyebabkan penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati.
Beberapa orang dengan hepatitis B kronis mungkin tidak memiliki gejala sama sekali. Namun, dalam beberapa kasus mungkin mengalami kelelahan berkelanjutan dan gejala ringan hepatitis akut.
Semakin muda usia Anda saat terkena hepatitis B, terutama bayi baru lahir atau anak-anak di bawah usia 5 tahun, maka semakin tinggi risiko infeksi menjadi kronis. Infeksi kronis bisa tidak terdeteksi selama beberapa hari sampai seseorang jatuh sakit parah akibat penyakit hati.
Baca Juga: Masa Inkubasi Hepatitis B
Jika mengalami gejala hepatitis B, segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa mengunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi langsung dan mendapatkan penanganan yang tepat. Yuk, jaga kesehatan Anda dan keluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Mayo Clinic. Hepatitis B. Diakses 2024.
- Medical News Today. Everything You Need to Know About Hepatitis B. Diakses 2024.