Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab jantung berdebar bisa terjadi bukan hanya sebagai tanda penyakit jantung seperti aritmia atau gagal jantung saja. Jantung yang berdetak kencang juga bisa terjadi karena konsumsi kafein berlebih, efek samping obat-obatan tertentu, olahraga berat, hingga anemia. Anda perlu mewaspadai kondisi ini apabila disertai dengan gejala penyakit jantung lainnya, seperti sesak napas, pusing, hingga kehilangan kesadaran.

Jantung berdebar atau palpitasi adalah gangguan jantung yang terjadi ketika detak jantung berjalan cepat, kuat, atau tidak teratur seperti biasanya. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
Penyebab jantung berdebar bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti olahraga berat hingga jadi tanda penyakit jantung. Apabila Anda sering mengalami kondisi ini, sebaiknya berkonsultasi pada dokter.
Penyebab Jantung Berdebar
Jantung berdebar bisa terjadi dalam berbagai situasi, termasuk dalam situasi yang normal seperti saat Anda berolahraga atau merasa cemas. Namun, jantung berdebar juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan.
Berikut penyebab jantung berdebar yang perlu diwaspadai.
1. Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat dapat memengaruhi detak jantung seseorang. Beberapa faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan jantung berdebar meliputi:
- Konsumsi Kafein Berlebihan: Kafein yang terdapat dalam minuman, seperti kopi, teh, dan minuman energi adalah stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung secara sementara.
- Merokok: Zat-zat kimia dalam rokok dapat memicu pelepasan hormon adrenalin dan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat.
- Konsumsi Alkohol Berlebihan: Minum alkohol dalam jumlah besar dapat memengaruhi irama jantung dan menyebabkan penyakit ini.
- Insomnia: Insomnia yang menyebabkan kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, salah satunya hormon yang mengatur detak jantung.
Baca juga: Tanda Sakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
2. Masalah Psikologis
Kondisi emosional dan psikologis seperti kecemasan, stres, dan panik dapat memicu respon dalam tubuh, yang melibatkan pelepasan hormon adrenalin. Hormon ini dapat membuat jantung berdebar dan meningkatkan denyut jantung.
Ketika seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan atau stres kronis, respon ini dapat berlangsung lebih lama dan berkontribusi pada penyakit ini secara berulang.
3. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan dapat memengaruhi irama dan detak jantung. Contohnya meliputi:
- Stimulan: Obat-obatan stimulan, seperti amfetamin atau kokain dapat merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan detak jantung.
- Dekongestan: Beberapa dekongestan yang digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat juga memiliki efek stimulan pada jantung dan dapat meningkatkan detak jantung.
- Obat-obatan Resep Tertentu: Beberapa obat-obatan resep, seperti beberapa jenis obat antidepresan atau obat-obatan untuk masalah pernapasan, dapat memengaruhi irama jantung.
4. Olahraga Berat
Ketika Anda melakukan olahraga intens atau berat, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen dan nutrisi. Sebagai respon terhadap aktivitas tersebut, jantung akan berusaha memompa lebih cepat untuk memastikan suplai oksigen dan nutrisi terpenuhi oleh seluruh tubuh, termasuk otot yang sedang bekerja. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung sementara selama dan setelah olahraga.
Baca juga: Waspadai Gejala Jantung Bengkak
5. Perubahan Hormon
Perubahan hormon dalam tubuh dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, termasuk detak jantung normal. Contohnya, selama masa pubertas, perubahan hormonal dapat memicu peningkatan detak jantung. Selain itu, wanita juga dapat mengalami perubahan detak jantung selama kehamilan, menstruasi, atau menopause akibat fluktuasi hormon dalam tubuh.
6. Anemia
Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah menjadi rendah. Hemoglobin sendiri merupakan protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jika kadar oksigen dalam darah rendah karena anemia, jantung akan berusaha untuk memompa lebih cepat agar lebih banyak oksigen yang dapat dikirim ke jaringan tubuh.
Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang lebih tinggi karena kurangnya sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen.
7. Demam
Ketika tubuh mengalami demam, suhu tubuh biasanya naik di atas suhu normal. Ini merupakan respon alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Saat tubuh mencoba untuk melawan infeksi, metabolisme menjadi meningkat sehingga dapat memengaruhi detak jantung.
Detak jantung yang lebih cepat adalah cara tubuh untuk meningkatkan aliran darah dan mengangkut lebih banyak oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dalam upaya melawan infeksi.
8. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang berlebihan. Hormon tiroid yang berlebihan dalam darah dapat memengaruhi banyak fungsi tubuh, termasuk detak jantung.
Salah satu gejala hipertiroidisme adalah detak jantung yang lebih cepat dari biasanya, yang bisa berkontribusi pada sensasi jantung berdebar atau dengan irama jantung yang tidak teratur.
Baca Juga: Penyebab Detak Jantung Lambat
9. Penyakit Jantung
Berbagai jenis penyakit jantung dapat menyebabkan penyakit ini atau irama jantung yang tidak normal. Contohnya adalah:
- Aritmia: Aritmia adalah gangguan irama jantung, dimana jantung berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau dalam pola yang tidak teratur. Aritmia bisa menjadi salah satu gejala dari masalah jantung yang lebih serius.
- Gagal Jantung: Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien seperti jantung yang normal. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit ini, terutama saat tubuh mencoba untuk melakukan kompensasi terhadap penurunan fungsi pompa jantung.
- Penyakit Katup Jantung: Kerusakan atau kelainan pada katup jantung, seperti mpenyempitan (stenosis) atau kebocoran (regurgitasi), dapat memengaruhi aliran darah dan menyebabkan penyakit ini.
- Serangan Jantung: Serangan jantung terjadi ketika alirann darah ke bagian jantung terhambat. Ini bisa memengaruhi irama jantung dan menyebabkan penyakit ini atau aritmia.
Penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami jantung berdebar secara teratur, berlebihan, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, atau pingsan, sebaiknya mencari bantuan medis.
Anda bisa langsung mengunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan segera. Yuk, jaga kesehatan Anda dan keluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr. Gerry Dermawan
Source:
- Mayo Clinic. Heart palpitations. Juli 2025
- Medline Plus. What Is Heart Palpitations. Juli 2025
- Hopkins Medicine. When to Evaluate Heart Palpitations. Juli 2025
- National Library of Medicine. Heart Failure (Congestive Heart Failure). Juli 2025