Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pada umumnya, penyebab bisul di kepala tidak berbeda dengan jenis bisul di area kulit lainnya, yaitu akibat infeksi bakteri yang menyerang folikel atau kelenjar minyak pada rambut. Meski umumnya tidak berbahaya, bisul di kepala bisa jadi tanda kista pilar dan kista epidermoid.
Saat bisul tumbuh, bisul akan membesar dan bagian tengahnya terisi nanah.
Bisul merupakan kondisi ketika kulit mengalami kemerahan yang berisi nanah dan terasa sakit. Kondisi ini bisa terjadi pada bagian kulit tertentu, mulai dari wajah, leher, ketikak, bokong, selangkangan, hingga kepala.
Bisul di kepala bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah rambut yang tumbuh ke dalam. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu penanganan medis khusus.
Penyebab Bisul di Kepala
Gejala bisul adalah muncul benjolan kecil berwarna merah yang sakit dan gatal. Kondisi ini sering muncul di area garis-garis rambut dan bukan masalah kesehatan yang serius.
Meskipun begitu, bisul di kepala bisa terasa menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebab bisul atau bisulan terjadi karena adanya infeksi bakteri bernama Staphylococcus aureus. Selain itu, terdapat beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko terkena bisulan secara terus-menerus, antara lain:
1. Rambut yang Tumbuh ke Dalam
Bisul bisa disebabkan oleh rambut tumbuh ke dalam di bagian kepala. Biasanya bisul akan muncul setelah Anda mencukur rambut.
Rambut tumbuh ke dalam bisa menyebabkan infeksi hingga berubah menjadi benjolan berisi nanah. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya melalui pengobatan mandiri.
Jika benjolan semakin parah dan terasa menyakitkan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Penyebab Benjolan di Ketiak dan Pengobatannya
2. Peradangan pada Folikel Rambut
Peradangan pada folikel rambut atau dikenal dengan istilah folikulitis terjadi karena adanya bakteri dan infeksi jamur. Kondisi ini memiliki gejala berupa benjolan berwarna merah atau mirip seperti jerawat putih.
Penderita kerap mengalami rasa tidak nyaman dan gatal luar biasa saat mengalami infeksi ini. Jika tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat, folikulitis bisa berubah menjadi luka terbuka dan menyebabkan komplikasi serius.
Bahkan, penyebab bisul di kepala bayi bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri pada folikel rambut. Bakteri ini dapat bertahan hidup di dalam mulut, hidung, dan kulit manusia.
Sistem imun tubuh bayi masih cenderung lemah, sehingga Anda perlu menjaga kebersihan tempat tidur, makanan, dan tempat bermain bayi. Pastikan juga perlengkapan bayi dalam keadaan steril dari bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit.
3. Keratosis Seboroik
Penyebab bisulan di kepala bagian belakang bisa terjadi karena Anda mengalami keratosis seboroik, yaitu masalah kulit yang sering terjadi pada lansia. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti jaringan kulit yang berwarna coklat dan kehitaman.
Pada umumnya, keratosis seboroik muncul di bagian wajah, lipatan kulit, bahu, punggung, dan dada. Namun, kondisi ini bisa dialami di bagian kepala.
Keratosis seboroik cenderung mirip seperti kulit dan bukan penyakit yang berbahaya. Namun, Anda tetap harus mengobati masalah kulit ini untuk mencegah gejala penyakit yang semakin parah.
Keratosis seboroik juga dikenal sebagai perkembangan kulit non-kanker yang jinak. Masalah kulit ini tidak menular dan memiliki benjolan yang tidak disertai rasa gatal. Anda dapat mencegah pertumbuhan keratosis seboroik dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung.
4. Kista Epidermoid
Kista epidermoid merupakan benjolan kecil berwarna kuning dan memiliki tekstur keras. Benjolan ini tumbuh dengan lambat di bagian bawah kulit.
Pada umumnya, kista epidermoid sering terjadi di bagian kepala dan wajah. Hal ini disebabkan oleh adanya penumpukan keratin di bawah kulit.
Anda tidak perlu khawatir karena kista ini bisa sembuh dengan sendirinya. Kista epidermoid tidak memerlukan perawatan atau pengangkatan medis, kecuali benjolan sudah terasa menyakitkan. Benjolan ini bisa tiba-tiba pecah dan meningkatkan risiko terkena infeksi penyakit tertentu, seperti peradangan.
Perlu diketahui bahwa ukuran kista epidermoid cenderung tetap stabil, tetapi bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Hindari memencet benjolan untuk mencegah kista tumbuh kembali.
5. Kista Pilar
Penyebab bisulan di kepala juga bisa akibat kista. Kista pilar merupakan salah satu jenis kista yang jinak dan tumbuh secara perlahan-lahan di kulit kepala. Jenis kista ini memiliki tekstur halus, bentuk seperti kubah, dan berwarna mirip seperti kulit.
Saat disentuh, kista pilar tidak terasa menyakitkan. Meskipun begitu, kondisi ini dapat menyebabkan peradangan hingga bisul di kepala tidak kunjung sembuh apabila tidak diobati dengan tepat.
Baca Juga: Penyebab Muncul Benjolan di Belakang Telinga dan Pengobatannya
Cara Mengobati Bisul di Kepala
Pada umumnya, bisul di kepala bisa sembuh dalam waktu 2 minggu dengan pengobatan yang tepat. Anda juga perlu menghindari makanan penyebab bisul, seperti telur, kacang almond, susu, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula.
Terdapat beberapa cara mengobati bisul yang perlu diketahui. Berikut pembahasan selengkapnya:
1. Menjaga Kebersihan Kulit Kepala
Anda dapat mengobati bisul dengan cara menjaga kebersihan kulit kepala. Rutin keramas setidaknya 2-3 hari sekali untuk mencegah infeksi bisul semakin parah.
Pastikan Anda membilas kulit kepala sampai benar-benar bersih dam hindari menggosok kulit kepala terlalu keras. Bersihkan juga benda yang sering menempel di atas kepala, seperti helm, jilbab, atau topi.
2. Mengompres dengan Air Hangat
Kompres air hangat bisa mengobati bisul di kepala secara efektif. Anda dapat meletakkan kain yang sudah dibasuh air hangat ke kulit kepala.
Lakukan cara ini beberapa kali dalam satu hari untuk mengeluarkan nanah dan meredakan kemerahan pada kulit kepala. Jika luka bisul semakin menyebar dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera minta bantuan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Mengoleskan Krim
Obat bisul di kepala salah satunya adalah krim kortison yang berfungsi untuk meredakan peradangan dan benjolan berwarna merah. Krim kortison merupakan jenis obat topikal yang dapat mengatasi rasa gatal akibat folikulitis di kulit kepala.
Anda juga dapat mengoleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri yang semakin parah. Biasanya, bisul yang baru muncul lebih mudah diobati daripada bisul yang sudah membesar atau tumbuh selama beberapa hari.
Baca juga: Ciri-Ciri Penyakit Daging Tumbuh
Cara Mencegah Bisul di Kepala
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah bisul di kepala yang perlu diketahui:
- Mencuci tangan dan mandi teratur dengan sabun
- Jangan menggaruk di bagian yang terinfeksi atau meradang
- Bersihkan dan tutupi bagian luka
- Jangan berbagi barang pribadi seperti handuk dan pisau cukur
Nah, itulah penjelasan seputar penyebab bisul di kepala dan cara mengobatinya. Apabila Anda mengalami gejala bisul, mulai dari muncul ruam hingga rasa nyeri berkepanjangan, sebaiknya segera segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Nova
Source:
- Cleveland Clinic. Boils and Carbuncles. Agustus 2024
- Healthdirect. Boils. Agustus 2024
- Mayo Clinic. Boils and Carbuncles. Agustus 2024.