Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit kuning atau dikenal jaundice merupakan suatu kondisi yang sering diabaikan. Padahal, penyakit ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada organ vital, seperti hati dan kandung empedu. Yuk, kenali lebih dalam penyakit kuning! Mulai dari pengertian, gejala, hingga pengobatannya.
Bayi prematur rentan terkena kuning karena organ hatinya belum sempurna untuk memecah bilirubin.
Apa Itu Penyakit Kuning?
Penyakit kuning adalah suatu kondisi medis yang ditandai perubahan warna kuning pada kulit, selaput lendir, dan bagian putih mata. Warna kuning ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin yang menjadi komponen utama sel darah merah yang rusak.
Normalnya, bilirubin akan diproses oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui tinja. Namun, bila proses ini terganggung, bilirubin dapat menumpuk dan menyebabkan perubahan warna pada jaringan tubuh.
Baca Juga: Penyakit Sirosis Hati
Gejala Penyakit Kuning
Umumnya, penyakit kuning dapat terdeteksi dari kulit, mata, lapisan mulut, dan hidung yang menguning. Namun, seiring bertambah umur mungkin penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Berikut beberapa gejala penyakit kuning adalah:
- Urin berwarna gelap
- Kotoran berwarna putih pucat
- Rasa lelah yang berlebihan
- Kehilangan selera makan
- Nyeri perut bagian kanan atas
- Kulit yang gatal
- Mudah berdarah atau memar tanpa sebab yang jelas
- Perubahan warna kuku menjadi kuning
Penyebab Penyakit Kuning
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi produksi, pemecahan, atau pengeluaran bilirubin dalam tubuh. Berikut penyebab penyakit kuning berdasarkan jenisnya:
1. Penyakit Kuning Pre-hepatic
Penyakit jenis ini disebabkan oleh peningkatan pemecahan sel darah merah yang melebihi kapasitas normal hati untuk memprosesnya. Sel darah merah yang rusak lebih cepat dari biasanya menghasilkan lebih banyak bilirubin yang kemudian menumpuk di dalam sel darah. Contoh yang termasuk kondisi ini, seperti anemia hemolitik. Di mana sel darah merah terurai lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantikannya.
2. Penyakit Kuning Post-hepatic
Jenis ini terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran empedu yang keluar dari hatI. Penyumbatan pada saluran empedu dapat menghalangi aliran empedu yang seharusnya membawa bilirubin keluar dari hati untuk dikeluarkan. Akibatnya, bilirubin menumpuk di dalam darah sehingga menyebabkan kulit dan mata menjadi kuning.
Kondisi ini bisa berkembang akibat masalah seperti batu empedu, kanker saluran empedu, atau infeksi yang menyebabkan pembengkakan saluran empedu.
3. Penyakit Kuning Intra-hepatic
Kondisi ini disebabkan oleh masalah langsung pada hati yang mengganggu kemampuannya memproses bilirubin. Contoh kondisi ini termasuk infeksi hati (hepatitis), sirosis, atau kerusakan hati lainnya. Pada kondisi ini, hati tidak dapat mengubah bilirubin menjadi bentuk yang dapat dikeluarkan melalui empedu secara efisien.
Akibatnya, bilirubin menumpuk di dalam darah dan menimbulka gejala penyakit kuning. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan obat-obatan tertentu, atau paparan bahan kimia yang merusak hati.
Faktor Risiko Penyakit Kuning
Adapun beberapa faktor risiko seseorang rentan terkena penyakit ini, di antaranya:
1. Hepatitis
Seiring berjalannya waktu, individu yang menderita hepatitis akan mengalami kerusakan pada organ hati yang akhirnya menyebabkan jaundice.
2. Golongan Darah
Jika golongan darah ibu berbeda dengan bayinya, bayi mungkin telah menerima antibodi melalui plasenta yang dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah secara cepat.
3. Penyakit Hati Terkait Konsumsi Alkohol
Penggunaan alkohol dalam jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Tanpa perawatan yang tepat, penyakit hati terkait alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya jaundice.
Baca Juga: Penyebab Kanker Hati: Kenali Gejala dan Pengobatan
4. Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 38 minggu mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memproses bilirubin secepat bayi yang lahir pada waktu yang tepat. Bayi prematur juga mungkin mengonsumsi jumlah ASI yang lebih sedikit dan mengeluarkan tinja dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga bilirubin yang dikeluarkan melalui tinja juga lebih sedikit.
Bila penyakit ini disebabkan oleh batu empedu, umumnya dokter akan melakukan operasi.
5. Saluran Empedu yang Tersumbat
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh adanya sumbatan, seperti batu empedu, kanker, atau penyakit hati yang jarang terjadi, yang dapat menghambat aliran empedu dan menyebabkan jaundice.
6. Kanker Pankreas
Jaringan abnormal pada kanker pankreas dapat menyumbat saluran empedu dan mengakibatkan terjadinya jaundice.
7. Obat-obatan Tertentu
Mengonsumsi acetaminophen, penisilin, pil KB, dan steroid dapat meningkatkan risiko penyakit hati yang berujung pada jaundice.
Diagnosis Penyakit Kuning
Ketika seseorang mengalami ciri atau gejala penyakit ini, dokter pelu mencari tahu penyebab untuk menentukan pengobatan yang tepat. Namun, sebelum pengobatan dokter juga melakukan berbagai tes agar mengetahui secara pasti apakah seseorang tersebut mengalami penyakit kuning.
Berikut diagnosis penyakit kuning yang umum dilakukan:
1. Tes Darah
Tes darah digunakan untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah. Peningkatan bilirubin dapat menjadi indikasi adanya masalah pada hati atau sumbatan pada saluran empedu. Selain itu, tes darah juga dapat memeriksa fungsi hati secara umum dengan mengukur enzim dan protein hati.
2. Tes Urin
Tes urin dapat memberikan informasi mengenai kadar bilirubin yang dikeluarkan melalui urin. Peningkatan bilirubin dalam urin mungkin menunjukkan bahwa hati tidak memprosesnya secara efisien sehingga bilirubin dikeluarkan melalui ginjal.
3. Tes Pemindaian, seperti USG atau MRI
Tes, seperti USG atau MRI dapat membantu melihat kondisi hati, kandung empedu, dan saluran empedu. Pemindaian ini membantu mengidentifikasi apakah terdapat penyumbatan, peradangan, atau kerusakan pada organ terkait.
4. Biopsi Hati
Biopsi hati adalah prosedur di mana sejumlah kecil jaringan hati diambil untuk analisis mikroskopis. Hal ini membantu menentukan penyebab pasti dan tingkat keparahan penyakit hati. Biopsi hati biasanya dilakukan jika hasil tes lain tidak memberikan gambaran yang jelas atau memastikan diagnosis tertentu
Cara Mengobati Penyakit Kuning
Pengobatan penyakit kuning tergantung dari jenis yang dialami seseorang. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Pengobatan Pre-Hepatic
Untuk mengatasi jaundice, pendekatan pertama yang dapat diambil adalah pengobatan pre-hepatic. Fokus utama dari pengobatan ini adalah mencegah pemecahan sel darah merah yang berlebihan atau terlalu cepat sehingga penumpukan bilirubin, yang merupakan akar masalah utama penyakit ini, dapat diminimalkan.
Sebagai contoh, jika pre-hepatic disebabkan oleh malaria, dokter mungkin akan meresepkan obat antimalaria seperti chloroquine atau doxycycline untuk menghentikan infeksi malaria yang menyebabkan kerusakan sel darah merah.
2. Pengobatan Intra-Hepatic
Pengobatan intra-hepatic bertujuan untuk memulihkan kesehatan hati dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada organ tersebut. Misalnya, jika kerusakan hati disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, pasien akan diminta untuk membatasi konsumsi alkohol.
Jika penyakit hati disebabkan oleh infeksi, seperti hepatitis B atau hepatitis C, dokter dapat meresepkan obat antivirus. Pada kondisi sirosis hati yang tidak dapat diperbaiki, transplantasi hati mungkin diusulkan sebagai solusi.
3. Pengobatan Post-Hepatic
Pengobatan jaundice melalui pendekatan post-hepatic ditujukan untuk mengatasi sumbatan dalam saluran empedu dan pankreas. Jika sumbatan disebabkan oleh batu empedu, dokter mungkin akan melakukan operasi pengangkatan batu tersebut.
4. Pengobatan Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit kuning tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga dapat menyerang bayi dan anak kecil. Sistem kekebalan bayi yang masih lemah dapat membuatnya rentan terhadap infeksi. Terapi di rumah sakit mungkin diperlukan, antara lain fototerapi, suntikan immunoglobulin, dan transfusi tukar jika kondisi bayi tidak membaik dengan terapi lainnya.
Penyakit ini bisa dicegah dengan menghindari penyebab. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, yaitu vaksin secara lengkap dan pola hidup sehat.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Penyakit Kuning
- Penyakit Kuning pada Orang Dewasa
- Memahami Penyakit Kuning: Yang Perlu Anda Ketahui
- Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Penyakit Kuning