Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit demam kuning (yellow fever) disebabkan oleh infeksi virus yang disebabkan oleh jenis nyamuk tertentu. Dalam kasus ringan (yellow fever) dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, mual, dan muntah. Namun, dengan kondisi yang lebih serius, (yellow fever) dapat menyebabkan masalah pada jantung, hati dan ginjal. Pahami dengan lengkap cara mengatasi (yellow fever) di artikel ini.
Virus demam kuning adalah arbovirus dari genus flavivirus dan ditularkan oleh nyamuk.
Demam kuning adalah
Sebelum mengetahui lebih lanjut bagaimana cara mengatasi demam kuning. Kenali dahulu penjelasan seputar demam kuning. Demam kuning adalah jenis penyakit serius yang dapat berpotensi mematikan penderitanya. Penyebab demam kuning adalah nyamuk Aedes aegypti, nyamuk sama yang juga menularkan virus dengue dan Zika.
Yellow fever ditandai dengan demam tinggi dan penyakit kuning. Penyakit kuning adalah menguningnya kulit dan mata, itulah sebabnya penyakit ini disebut demam kuning. (Yellow fever) paling umum terjadi di wilayah Afrika dan Amerika Selatan. Penyakit ini saat ini tidak ada obat antivirus khusus untuk demam kuning. Namun, Anda dapat mencegahnya dengan menggunakan obat nyamuk, memakai baju dan celana lengan panjang, serta vaksinasi untuk (yellow fever).
Virus demam kuning
Dikutip dari laman WHO, virus (yellow fever) adalah arbovirus dari genus flavivirus dan ditularkan oleh nyamuk, termasuk spesies Aedes dan Haemogous. Nyamuk-nyamuk ini dapat berkembang biak di tiga sektor sekaligus, termasuk rumah (domestik), hutan (liar), dan kedua habitat sekaligus (semi-domestik).
Ada tiga jenis siklus penyebaran virus:
- Yellow fever yang berkembang dari hutan: Di hutan hujan tropis, monyet merupakan reservoir utama demam kuning. Monyet ini kemudian digigit oleh nyamuk liar dari spesies Aedes dan Haemagogus, dan kemudian menularkan ke monyet lain. Manusia yang bekerja atau bepergian ke hutan biasanya rentan digigit nyamuk yang telah terinfeksi dan mengalami yellow fever setelahnya.
- Yellow fever menengah / intermediate: Dalam jenis penularan ini, nyamuk yang berkembang biak di dua habitat sekaligus (alam liar dan rumah) menginfeksi monyet dan manusia. Peningkatan kontak antara manusia dan nyamuk yang terinfeksi menyebabkan peningkatan penularan dan wabah di suatu daerah. Ini adalah jenis penularan yang paling umum di Afrika.
- Yellow fever perkotaan: Epidemi besar terjadi ketika orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke daerah berpenduduk padat yang juga memiliki kepadatan nyamuk Aedes aegypti yang tinggi. Peningkatan ini dibarengi dengan sedikitnya kekebalan atau kurangnya vaksinasi demam kuning.
Baca Juga: Demam Berdarah: Gejala, Pengobatan Hingga Pencegahan
Gejala demam kuning
1. Fase awal
Yellow fever dapat berkembang dengan cepat. Gejala pertama yellow fever biasanya berkembang antara 3 sampai 6 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya hampir serupa dengan influenza.
Gejala tersebut antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Panas dingin
- Demam
2. Fase akut
Fase ini berlangsung 3 sampai 4 hari. Gejalanya sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Demam
- Sakit punggung
- Kehilangan nafsu makan
Setelah fase akut berakhir, gejala akan mulai menghilang. Banyak orang biasanya sembuh di tahap ini, meskipun beberapa yang lainnya mengembangkan kondisi yang lebih serius dari kondisi ini.
3. Fase beracun/toksik
Gejala yang Anda alami pada fase akut dapat hilang hingga 24 jam lamanya. Kemudian, gejala tersebut kembali dan muncul bersamaan dengan gejala baru yang lebih serius. Berikut contoh gejalanya:
- Kuantitas buang air kencing berkurang
- Sakit perut
- Muntah (kadang disertai darah)
- Masalah pada detak jantung
- Kejang
- Mengigau
- Pendarahan dari hidung, mulut, dan mata
Pada fase beracun/ toksik ini yellow fever biasanya akan berakibat fatal namun, hanya 15 persen orang dengan yellow fever yang sampai masuk fase ini.
Jika akan mengunjungi negara terjangkit pastikan untuk melindungi tubuh dengan vaksin.
Baca Juga: Cara Hindari Demam Berdarah
Bahaya demam kuning
Siapapun dapat terinfeksi virus yellow fever namun, orang tua memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit parah.
Bahaya penyakit ini jika tidak segera diatasi adalah dapat menyebabkan kematian pada 20-50% dari mereka yang mengembangkan penyakit parah. Komplikasi kemungkinan besar dapat terjadi. Komplikasi selama fase toksik dari infeksi demam kuning termasuk gagal ginjal dan hati, penyakit kuning, delirium, dan koma.
Orang yang selamat dari infeksi, akan pulih secara bertahap selama beberapa minggu hingga bulan. Selama waktu ini penderita mungkin mengalami kelelahan dan penyakit kuning. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah infeksi bakteri sekunder, seperti pneumonia atau infeksi darah.
Cara mengatasi demam kuning
Penyakit yellow fever sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Kebanyakan orang biasanya sembuh dalam waktu 3 atau 4 hari. Lalu, bagaimana cara mengatasi yellow fever? Cara mengatasi yellow fever, Anda dapat mencoba jenis perawatan yang melibatkan pengelolaan gejala dan membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Caranya adalah sebagai berikut:
- Minum obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan nyeri
- Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi
- Menjaga tekanan darah dalam kadar yang sehat
- Mendapatkan transfusi darah jika dibutuhkan
- Menjalani cuci darah jika Anda mengalami gagal ginjal
- Mendapatkan pengobatan untuk infeksi lain yang mungkin berkembang
Jika Anda memiliki gejala yang lebih serius, Anda perlu pergi ke rumah sakit untuk pemantauan ketat dan pengobatan gejala Anda sampai Anda merasa lebih baik. Nah sekarang Anda sudah mengetahui mengenai cara mengatasi yellow fever. Walaupun di Indonesia Belum pernah dilaporkan keberadaan kasus Yellow fever, keberadaan vektor nyamuk Haemagogus dan Sabethes di Indonesia.
Risiko importasi sedang bagi Indonesia karena Indonesia menyaratkan pelaku perjalanan yang menuju dan datang dari negara terjangkit harus memiliki sertivikasi vaksinasi yang masih valid. yellow fever mungkin belum ditemukan obatnya namun, Anda dapat melengkapi perlindungan tubuh Anda dengan vaksin terlebih jika akan mengunjungi negara terjangkit. Informasi ini semoga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh Anda dan keluarga. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa.
Telah direview oleh dr. Febriani K . H
Source: