Ditulis oleh Tim Konten Medis
Hepatitis C adalah peradangan hati yang terjadi akibat infeksi virus hepatitis C (HCV). Gejalanya bisa beragam, mulai dari sering mengalami kelelahan, nafsu makan menurun, berat badan mengalami penurunan, hingga mengalami perubahan warna kuning pada kulit dan mata.

Hepatitis C merupakan penyakit menular.
Hepatitis C bisa sembuh dengan penanganan yang tepat dan terdeteksi pada kondisi awal. Pengobatannya bisa dengan penggunaan obat antivirus.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang bisa penderita konsumsi secara oral. Satu-satunya cara untuk mencegah infeksi virus adalah dengan menghindari kontak darah dengan orang yang terinfeksi. Misalnya, menghindari pemakaian jarum suntik tidak steril dan berhubungan seks dengan pengaman.
Apa Itu Hepatitis C?
Hepatitis C adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati. Virus ini mudah menular melalui kontak darah ke darah penderita.
Meskipun hepatitis C termasuk penyakit menular, kondisi ini tidak mudah menyebar melalui sentuhan fisik, berbagai makanan atau minuman, dan terkena gigitan nyamuk atau serangga lainnya. Jenis virus ini bisa bertahan hidup di dalam tubuh manusia dalam jangka waktu lama.
Jenis Hepatitis C
Berdasarkan tahapannya, jenis hepatitis ini terbagi atas dua jenis utama yaitu:
1. Kondisi Akut
Sebelum mengalami kondisi akut, Anda dapat mengalami masa inkubasi terlebih dahulu. Masa ini merupakan waktu antara pertama kali terkena paparan virus dan gejala yang muncul.
Selama masa inkubasi, virus akan terus tumbuh dan berkembang di sel-sel tubuh. Masa ini dapat berlangsung selama 2 minggu hingga 6 bulan.
Setelah itu, Anda dapat mengalami gejala hepatitis C . Hanya ada sekitar 20 persen orang yang bisa merasakan gejala yang muncuk.
Pada kondisi hepatitis akut, sebagian penderita mampu melawan virus tanpa memerlukan perawatan medis apa pun. Namun, Anda tidak boleh mengabaikan kondisi ini sehingga perlu memeriksakan diri ke dokter.
2. Kondisi Kronis
Sebagian besar penderita hepatitis C akut dapat mengalami kondisi kronis apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada hati hingga akhirnya memicu kerusakan dan jaringan parut permanen (sirosis).
Sirosis hati merupakan kondisi medis serius yang bisa memburuk seiring waktu. Dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan beberapa perawatan medis tertentu.
Penyebab Hepatitis C
Penyebab hepatitis C disebabkan oleh virus HCV. Infeksi akan menyebar ke tubuh ketika darah terkontaminasi virus. Metode penyebaran hepatitis C antara lain:
- Terlahir dari Ibu yang menderita hepatitis C
- Kontaminasi alat hemodialisis atau cuci darah akibat teknik sterilisasi yang tidak sesuai protocol.
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Menggunakan jarum suntik bekas. Terutama jarum suntik yang telah digunakan oleh penderita hepatitis C
- Mendapat transfusi darah dari orang yang menderita hepatitis C
- Berbagi peralatan yang mempunyai risiko kontak darah melalui luka kecil (mikro-trauma) dengan penderita hepatitis C, seperti pisau cukur, sikat gigi atau gunting kuku.
- Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan penderita
Baca Juga: Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya pada Anak
Gejala Hepatitis C
Gejalanya akan muncul dalam waktu 6 bulan. Kebanyakan pengidap hepatitis tidak menyadari atau biasanya terjadi tanpa gejala hingga hati mengalami gejala yang parah atau disebut sebagai hepatitis C kronis.
Ciri-ciri hepatitis C yang dapat diamati antara lain:
- Mudah mengalami memar di seluruh tubuh
- Sering mengalami kelelahan
- Nafsu makan menurun
- Mengalami perubahan warna kuning pada kulit dan mata
- Urine berwarna gelap
- Mengalami pembengkakan di kaki
- Berat badan mengalami penurunan
- Mengalami demam beberapa kali
- Nyeri pada sendi dan perut
- Merasa gatal di beberapa area kulit
- Penurunan fungsi kognitif
Hepatitis C selalu dimulai dari tahap akut. Pada kondisi akut, biasanya tidak terdiagnosis karena jarang sekali muncul gejala. Oleh karena itu, jika muncul ciri-ciri hepatitis C yang mencurigakan. Segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapat penanganan.
Diagnosis Penyakit Hepatitis C
Penderita dapat menjalani serangkaian tes untuk mendiagnosis adanya virus. Tes ini meliputi:
- Tes antibodi: Ini merupakan protein yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus. Antibodi biasanya muncul sekitar 12 minggu setelah Anda terinfeksi.
- Tes fungsi hati: Pemeriksaan ini mampu mengukur kadar protein dan enzim hati yang meningkatkan 7-8 minggu setelah terpapar virus. Enzim juga dapat bocor ke aliran darah sehingga memicu kerusakan hati.
- Elastografi transien: Merupakan pemeriksaan USG atau MRI hati untuk mengetahui seberapa banyak jaringan parut di dalam hati.
- Biopsi hati: Meskipun jarang, pemeriksaan ini penting untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat. Biopsi hati melibatkan penggunaan jarum suntik dan jarum untuk mengambil sampel jaringan hati.
- Tes PCR: Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya virus dalam tubuh. Hasil tes positif menunjukkan bahwa Anda telah terinfeksi dan tubuh belum melawan virus tersebut.
Komplikasi Hepatitis C
Kebanyakan orang datang memeriksakan diri ke rumah sakit setelah hepatitis berada pada tahap kronis. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasinya meliputi:
- Kanker hati
- Gagal hati
- Sirosis hati
- Gagal ginjal
- Meninggal dunia
Penyakit ini dapat menular dari gaya hidup tertentu. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup Anda sedini mungkin akan mengurangi risiko Anda terinfeksi virus hepatitis.
Cara Mengatasi Hepatitis C
Dokter dapat mengobati hepatitis C dengan berbagai penanganan, mulai dari obat-obatan antivirus hingga transplantasi hati. Jika hepatitis berada pada tahap akut, maka dokter tidak akan menyarankan pengobatan.
Kondisi akut dapat sembuh jika penderita memiliki kekebalan tubuh yang baik. Namun, jika hepatitis telah berkembang menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan pada fungsi hati. Perawatan hepatitis yang sudah kronis adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi Obat Antivirus
Obat antivirus untuk melawan virus hepatitis C yang menginfeksi. Pengobatan ini akan memberikan efek kurang lebih 12-24 minggu setelah konsumsi obat.
Keampuhan obat ini dalam melawan virus hepatitis C berkisar antara 90-97 persen. Obat antivirus tersedia dalam bentuk tablet yang bisa penderita konsumsi secara oral.
2. Transplantasi Hati
Transplantasi hati sangat penting jika hepatitis telah berkembang menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi. Misalnya, sirosis atau kanker hati yang merusak jaringan di dalam hati.
Selama transplantasi hati, dokter akan mengangkat organ hati yang rusak dan menggantinya dengan organ hati baru. Meski demikian, melakukan transplantasi hati saja tidak dapat menyembuhkan hepatitis.
Infeksi virus dapat kambuh lagi. Oleh karena itu, konsumsi obat antivirus dan vaksin tetap harus dilakukan setelah transplantasi hati dilakukan.
3. Vaksin
Vaksinasi hepatitis direkomendasikan oleh dokter untuk membantu melawan virus hepatitis yang menginfeksi organ hati. Meski demikian, vaksin tidak sepenuhnya mencegah dari serangan virus.
Baca Juga: Penyebab Hepatitis B dan Gejalanya
Cara Mencegah Hepatitis C
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, sebelum terinfeksi virus hepatitis, ada baiknya melakukan pencegahan. Peningkatan orang berisiko tinggi mengidap hepatitis juga berkaitan dengan pola hidup seseorang termasuk:
- Menghindari perilaku seks bebas
- Bila berhubungan intim dengan orang selain pasangan Anda, gunakan kondom.
- Menjaga jumlah Anda mengkonsumsi minuman beralkohol
- Hindari penggunaan jarum suntik secara komunal (beramai-ramai)
- Hindari untuk berbagi alat gunting kuku atau pisau cukur
- Melakukan skrining Hepatitis pada ibu hamil
- Bila Anda menjalani terapi Hemodialisa/Transfusi, pastikan institusi kesehatan Anda mengikuti protokol medis sesuai ketentuan Menteri Kesehatan.
Apabila muncul tanda-tanda hepatitis, seperti demam, mual, muntah, dan mengalami penyakit kuning, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Better Health Channel. Hepatitis C. Mei 2025.
- Cleveland Clinic. Hepatitis C. Mei 2025.
- NHS. Overview: Hepatitis C. Mei 2025.
- WebMD. Hepatitis C and the Hep C Virus. Mei 2025.