Ditulis oleh Tim Konten Medis
Seperti kita ketahui, kasus hepatitis misterius muncul di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Penyakit hepatitis misterius ini belum diketahui penyebabnya. Namun, beberapa kasus hepatitis misterius ini menyebabkan gangguan pada hati yang cukup parah. Lantas, apa saja bahaya penyakit hepatitis akut yang tidak dikethui penyebabnya ini? Selengkapnya cek pada ulasan berikut!
Adenovirus tipe 41 hadir sebagai diare, muntah, dan demam, sering disertai dengan gejala pernapasan.
Baca Juga: Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya pada Anak
Penjelasan Umum Wabah Hepatitis Misterius
Setidaknya 169 kasus hepatitis misterius yang belum diketahui asalnya dilaporkan dari 11 negara pada 21 April 2022. Sementara 17 anak (sekitar 10%) membutuhkan transplantasi hati dan satu kasus dilaprkan meninggal. Adanya temuan peradangan hati di mana terjadi peningkatan kadar enzim hati Aspartate transaminase (AST) atau Alanine aminotransaminase (ALT) lebih besar 500 IU/L dan penyakit kuning.
Selain itu, dilaporkan juga gejala gastrointestinal, seperti sakit perut, diare, dan muntah. Sebagian besar kasus hepatitis misterius ini tidak menyebabkan demam. Virus umum yang biasa menyebabkan heaptitis akut, seperti virus A, B, C, D, dan E tidak terdeteksi dalam salah satu kasus ini.
Saat ini perjalanan international ke negara lain belum dididentifikasi apakah menjadi faktor penyebab wabah penyakit ini. Namun, ada kemungkinan penderita terinfeksi andenovirus setidaknya 74 kasus terdeteksi. Berdasarkan pengujian molekuler terlapor 18 telah diidentifikasi sebagai F tipe 41. Sars-CoV-2 diidentifikasi dalam 20 kasus yang diuji. 19 terdeteksi dengan Sars-CoV-2 dan infeksi adenovirus.
Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung di negara-negara yang telah mengidentifikasi kasus dan mencangkup sejarah klinis hingga paparan yang lebih rinci. Badan Kesehatan Dunia juga menghimbau negara-negara anggota perlu menyelidiki dan melakukan pemeriksaan terhadap kasus-kasus infeksi yang masuk. Pemeriksaan darah, serum, tinja, urine, sampel dari saluran pernapasan hingga biopsi hati (bila tersedia) perlu dilakukan.
Baca Juga: Hepatitis C Menular
Laporan Kasus dari Berbagai Negara
15 April 2022 World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia mengonfirmasikan Kejadian Luar Biasa Kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang menyerang anak-anak di wilayah Inggris Raya dan Irlandia. Kemudian, dilaporkan setidaknya 169 kasus hepatitis akut pada 21 April 2022 dari 11 negara wilayah Eropa dan satu negara Amerika.
Laporan Kasus di Indonesia
Lantas, bagaimana kondisi di Indonesia? Terdapat 3-4 kasus pasien yang diduga mengalami hepatitis akut misterius . Laporan kasus ini masuk dalam proses verifikasi. yang tidak diketahui penyebabnya. Ketiganya meninggal dunia. Berdasarkan identifikasi ketiga anak yang meninggal dunia akibat penyakit misterius ini datang ke RS sudah dalam keadaan stadium lanjut.
Dalam laporan, anak usia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis. Sementara usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi sebanyak 1 kali dan anak usia 11 tahun sudah mendaptkan vaksinasi lengkap. Ketiganya juga negatif COVID-19. Bahkan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki riwayat hepatitis.
Kementerian Kesehatan juga meminta dinas kesehatan kabupaten, kota, dan provinsi untuk memantau dan melaporkan kasus penyakit kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Adapun gejala yang masyarakat waspadai, seperti urin berwarna gelap timbul secara mendadak, kulit dan sklera (bagaian berwarna putih pada bola mata) menjadi berwarna kuning.
Baca Juga: Penyebab Hepatitis B
Sebagian besar kasus hepatitis misterius ini tidak menyebabkan demam.
Berbagai Risiko dari Kasus Hepatitis Akut
Dalam kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini memiliki berbagai risiko. Awalnya anak-anak yang umumnya sehat mengalami peningkatan kasus hepatitis yang tidak terduga. Penyelidikan terkait penyebab penyakit sedang berlangsung. Sementara adenovirus diduaga sebagai penyebab yang mendasarinya.
Adenovirus merupakan patogen umum yang menyebabkan infeksi terbatas pada diri sendiri. Mereka menyebar dari satu orang ke orang lain dan paling sering menyebabkan penyakit pernapasan tetapi tergantung pada jenisnya. Adenovirus juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti gastroenteritis (radang lambung atau usus), konjungtivitis (mata merah muda), dan sistitis (infeksi kandung kemih).
Ada lebih dari 50 jenis adenovirus secara imunologis yang berbeda yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Adenovirus tipe 41 biasanya hadir sebagai diare, muntah, dan demam, sering disertai dengan gejala pernapasan. Meskipun ada laporan kasus hepatitis pada anak-anak immunocompromised dengan infeksi adenovirus, adenovirus tipe 41 tidak diketahui menjadi penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat. Potensi munculnya adenovirus baru serta keterkaitan infeksi COVID-19 masih pelu diselidiki lebih lanjut. Hipotesis dari efek samping vaksin COVID-19 tidak didukung karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis akut tidak menerima vaksin COVID-19.
Baca Juga: Penyakit Hepatitis: Kenali Pecegahan dan Pengobatannya!
Apa yang Orang Tua Perlu Lakukan?
Mendengar kasus hepatitis akut pada anak ini tentu sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan bahaya penyakit hepatitis akut ini. Adapun langkah awal yang perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Jagalah kebersihan dimulai dari diri sendiri, mencuci tangan dengan sabun. Pastikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi matang dan tidak menggunakan alat makan secara bersama. Selain itu, pastikan orang tua menjaga anak agar tidak berinteraksi dengan orang yang kurang sehat. Adapun hal-hal lain yang dapat Anda lakukan di antaranya waspadai gejala peradangan hati, yang meliputi:
- Demam
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Urin gelap
- Tinja berwarna terang (kotoran)
- Nyeri sendi
- Penyakit kuning (menguningnya kulit)
Meskipun belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut pada anak ini. Investigasi lebih lanjut dan pemantauan kasus hepatitis akut terus dilakukan. Jika anak mengalami gejala-gejala seperti yang diuraikan di atas segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan demikian perlu kerja sama antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan setempat guna mengetahui gejala penyakit sedini mungkin agar anak mendapatkan pertolongan medis. Yuk, cegah bahaya penyakit hepatitis akut dan jaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitar kita dengan gaya hidup sehat.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Hartanto
Source:
- Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Saluran Pernapasan begini Cara Mencegahnya
- Multi-Negara – Hepatitis Akut dan Parah yang Tidak Diketahui Asalnya pada Anak-Anak
- Bentuk Misterius Hepatitis Telah Muncul di Lebih dari 100 Anak-Anak