Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pengobatan sifilis raja singa umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik. Namun, ada beberapa pengobatan alami yang diketahui bisa menyembuhkan penyakit ini, seperti konsumsi probiotik, vitamin B12, dan jahe.
Penyakit sifilis dapat diobati dengan menggunakan obat antibiotik.
Pengobatan penyakit sifilis dilakukan dengan memberikan antibiotik yang dapat melawan bakteri penyebab sifilis. Umumnya, antibiotik yang digunakan adalah penisilin. Namun, tidak semua orang dapat mengunakannya karena memiliki alergi terhadap penisilin. Simak ulasan lengkap mengenai pengobatan penyakit sifilis raja singa di bawah ini.
Apa Itu Penyakin Sifilis atau Raja Singa?
Sifilis atau yang sering disebut sebagai raja singa adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri T. pallidum. Gejalanya sering dimulai dengan munculnya luka di area alat kelamin, dubur, atau mulut, yang biasanya tidak menyebabkan rasa sakit atau nyeri.
Jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, sifilis dapat menyerang dan merusak organ tubuh lainnya, seperti jantung atau organ dalam lainnya. Pada wanita hamil, sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang belum lahir dan menyebabkan komplikasi serius pada kehamilan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melakukan pengobatan sifilis begitu gejalanya muncul. Hal ini dapat mencegah penyebaran penyakit dan mencegah kondisi menjadi lebih parah serta melindungi organ tubuh dari kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga: Penyakit Sifilis Akibat Infeksi Bakteri Treponema Pallidum
Pengobatan Penyakit Sifilis (Raja Singa) dengan Antibiotik
Penyakit sifilis dapat diobati dengan menggunakan obat antibiotik. Meski demikian, pengobatan penyakit sifilis tidak dapat memperbaiki kerusakan organ yang disebabkan oleh infeksi bakteri sifilis.
Pengobatan akan lebih mudah dilakukan jika infeksi yang terjadi masih berada pada tahap awal dan belum menyebabkan kerusakan organ. Untuk jangka waktunya sendiri, efektivitas pengobatan penyakit sifilis ditentukan berdasarkan tahapan penyakit serta tanda dan gejala yang dialami.
Berikut adalah bagaimana cara pengobatan penyakit sifilis menggunakan antibiotik yang direkomendasikan dokter.
1. Antibiotik Penisilin
Antibiotik penisilin digunakan sebagai obat sifilis jika diagnosis dokter menunjukkan bahwa sifilis terjadi selama kurang dari setahun. Dokter akan merekomendasikan pengobatan penyakit sifilis menggunakan penisilin dengan suntikan dosis tunggal.
Namun, jika penyakit sifilis sudah bertahan di tubuh Anda lebih dari satu tahun. Dokter pasti akan memberikan dosis tambahan. Proses pemberian suntikan dilakukan dengan menyuntikan antibiotik jenis penisilin ke bokong.
Selain itu, obat antibiotik jenis penisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit sifilis pada ibu hamil. Sebab, antibiotik jenis ini dianggap aman jika diberikan pada ibu yang sedang hamil. Sedangkan, jika Anda menderita neurosifilis, Anda akan mendapatkan penisilin dengan dosis harian secara intravena.
Sayangnya, penggunaan antibiotik penisislin tidak dapat memperbaiki kerusakan yang diakibatkan penyakit sifilis. Penisilin akan bermanfaat untuk membunuh bakteri dan fokus untuk mengurangi rasa sakit dan efek tidak nyaman yang dirasakan.
Penggunaan penisilin hanya bisa berdasarkan resep dari dokter. Sebab, penisilin dianggap sebagai obat keras dan bisa berdampak buruk jika dikonsumsi melebihi dosis yang diberikan. Antibiotik penisilin dapat memberikan efek samping ringan setelah Anda mengkonsumsinya. Efek samping tersebut antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi.
Antibiotik jenis penisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit sifilis pada ibu hamil.
2. Doxycycline
Dilansir dari Healthline, mereka yang alergi terhadap penisilin dan mengidap penyakit sifilis tahap awal dapat mengonsumsi obat antibiotik jenis lain, seperti doxycycline.
Penggunaan antibiotik doxycycline dapat Anda konsumsi sebanyak 100 mg secara oral dua kali sehari selama 14 hari untuk sifilis tahap awal. Sedangkan, mereka yang berada di tahap sifilis laten harus mengonsumsi obat antibiotik jenis doxycycline selama 28 hari.
3. Tetracycline
Untuk antibiotik jenis tetracycline, pada penderita sifilis tahap awal dapat mengonsumsi sebanyak 50 mg secara oral setiap 6 jam sekali atau empat kali sehari selama 2 minggu. Sedangkan, sifilis yang sudah berada pada tahap laten dan seterusnya harus mengonsumsi antibiotik jenis ini hingga 30 hari atau 1 bulan penuh.
4. Ceftriaxone
Antibiotik ceftriaxone diberikan sebanyak 1 gram dan diberikan secara intravena, yaitu pemberian obat melalui injeksi atau infus ke otot atau pembuluh darah. Pemberian antibiotik jenis ini diberikan sekali sehari dengan rentang waktu 10 sampai 14 hari.
Baca Juga: Bagaimana Cara Pencegahan Terhadap Penyakit Sifilis
Obat Alami yang Dipercaya Bisa Mengatasi Sifilis
Pengobatan utama sifilis adalah antibiotik. Namun, ada beberapa obat alami yang dipercaya dapat mengatasi penyakit ini. Di antaranya:
1. Probiotik
Selain dari mengonsumsi antibiotik, penting juga untuk menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh. Probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan tersebut.
Antibiotik cenderung tidak membedakan bakteri baik dan jahat sehingga bisa mengganggu flora usus yang penting bagi kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengonsumsi probiotik, kita dapat membantu memulihkan bakteri baik dalam usus dan mencegah gangguan pencernaan. Selain itu, bagi wanita, probiotik juga dapat membantu mencegah infeksi jamur pada area vagina.
2. Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan oleh tubuh untuk melawan infeksi termasuk sifilis. Kekurangan vitamin B12 dapat memperburuk gejala yang dirasakan saat terserang sifilis, seperti kelemahan, kelelahan, kurang motivasi, dan perubahan suasana hati.
Penting untuk memastikan asupan vitamin B12 yang cukup, terutama bagi orang-orang yang menjalani pola makan vegan atau vegetarian yang memiliki risiko kekurangan nutrisi ini.
Asupan harian yang direkomendasikan adalah 2,4 mikrogram untuk orang dewasa di atas 14 tahun. Makanan yang kaya akan vitamin B12 antara lain tuna, hati sapi dan ayam, yogurt organik, serta salmon.
3. Jahe
Sifilis juga dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan seperti mual. Manfaat jahe telah terbukti memiliki efek yang efektif dalam mengatasi mual dan gangguan pencernaan. Salah satu cara menyajikannya yang nikmat adalah dengan mencampurkannya dengan teh.
Potong jahe sekitar 8 sentimeter dan kupas kulitnya. Kemudian, hancurkan jahe tersebut dengan lembut untuk melepaskan minyak alaminya. Rebus jahe dalam beberapa liter air selama kurang lebih 15 menit. Tambahkan sedikit madu untuk menambah cita rasa saat menyajikannya.
Berapa Lama Proses Penyembuhan Sifilis?
Biasanya, proses penyembuhan sifilis memerlukan waktu sekitar 14 hari, meskipun pada kasus yang lebih parah, waktu penyembuhan bisa memakan waktu lebih lama.
Pada tahap sifilis tersier, yang merupakan tahap akhir penyakit, pengobatan akan berlangsung lebih lama dan obat akan diberikan melalui infus untuk memastikan efektivitasnya. Tahapan ini memerlukan perawatan yang lebih intensif untuk mengatasi dampak yang lebih serius dari infeksi sifilis pada tubuh.
Selama pengobatan penyakit sifilis, pastikan untuk menghindari kontak seksual sampai semua luka di tubuh sembuh dan dokter telah mengijinkan Anda untuk melakukan hubungan seksual.
Sebab, jika tetap melakukan hubungan seksual selama perawatan, terdapat kemungkinan luka akan semakin lama sembuh atau pasangan akan tertular penyakit sifilis.
Baca Juga: Akibat Penyakit Sifilis yang Harus Anda Ketahui
Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda menyelesaikan terlebih dahulu proses pengobatan penyakit sifilis hingga tuntas. Bila Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke Ciputra Hospital terdekat. Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Telah direview oleh dr. Stephanie Esperansa
Source:
- Healthline. Syphilis: Symptoms, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Juni 2024.