Ditulis oleh Tim Konten Medis
Obat antibiotik gonore merupakan pilihan utama yang bisa digunakan untuk meredakan gejala penyakit, seperti nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan nanah, dan sakit perut. Pilihan antibiotik untuk kencing nanah ini termasuk Ceftriaxone, Amoxicillin, Cefixime, hingga Cefotaxime.
Anda dapat mengatasi gejala gonore dengan pengobatan medis sesuai anjuran dari dokter.
Penyakit gonore adalah infeksi menular seksual akibat penularan bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Infeksi ini dapat menular melalui hubungan intim atau cairan tubuh.
Ciri-ciri penyakit gonore meliputi seperti kencing nanah, nyeri perut, dan sakit saat buang air kecil. Anda dapat mengatasi penyakit ini dengan mengonsumsi beberapa jenis obat antibotik untuk meredakan gejala pada penderita.
Obat Antibiotik Gonore
Berikut ini adalah beberapa jenis obat antibiotik untuk gonore yang bisa Anda temukan di apotek:
1. Ceftriaxone
Ceftriaxone menjadi salah satu antibiotik untuk gonore yang bisa digunakan oleh penderita. Obat ini cukup efektif untuk mengatasi gejala gonore yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penelitian membuktikan bahwa dosis ceftriaxone sebanyak 125 mg atau 250 mg mampu menghasilkan penyembuhan mikrobiologis pada 99 persen infeksi urogenital dan anorektal tanpa adanya komplikasi.
Konsumsi obat dalam jumlah 250 hingga 500 mg, sesuai dengan kondisi kesehatan penderita. Anda juga bisa menggunakan Ceftriaxone bersama dengan tablet azitromisin 1 gram.
Baca Juga: Bagimana Cara Penularan Penyakit Gonore?
2. Cefixime
Pada kondisi tertentu, cefixime dapat digunakan sebagai obat antibiotik untuk gonore pada pria. Dosis cefixime untuk gonore sebanyak 800 mg dalam dosis tunggal secara oral.
Namun, cefixime tidak memberikan efek yang sama dengan antibiotik ceftriaxone. Oleh karena itu, obat ini tidak menjadi antibiotik utama untuk menyembuhkan gonore dan hanya sebagai pengobatan alternatif.
3. Cefotaxime
Obat kencing nanah atau gonore dapat berupa cefotaxime. Obat ini merupakan jenis antibiotik yang sangat efektif untuk meredakan gejala gonore secara optimal.
Penelitian membuktikan bahwa cefotaxime memiliki tingkat efektifitas yang sama dengan prokain pensilin dalam pengobatan gonore tanpa komplikasi.
Dokter atau ahli medis profesional dapat memberikan obat ini kepada pasien dalam bentuk injeksi IM sebanyak 500 mg atau cefoxitin dengan dosis tunggal sekitar 2 gram IM, serta menambahkan 1 gram per oral.
4. Amoxicillin
Obat gonore paling ampuh adalah amoxicillin. Meskipun bukan termasuk pengobatan utama, obat ini dapat meredakan gejala penyakit yang dialami oleh penderita secara optimal.
Aturan minum amoxicillin untuk gonore berkisar 500 mg setiap 3 kali dalam sehari selama seminggu. Setelah mulai mengonsumsi obat ini, kemungkinan besar penderita masih mengalami gejala gonore, seperti keluarnya cairan. Namun, gejala gonore biasanya akan sembuh dalam waktu kurang lebih 7 hari, tergantung kondisi kesehatan penderita.
5. Cefpodoxime
Cefpodoxime merupakan salah satu obat antibiotik yang dapat menyembuhkan penyakit gonore. Pemberian dosis obat sebanyak 200 mg untuk orang dewasa dan remaja usia 12 tahun secara oral dengan dosis tunggal.
Bagi anak usia di bawah 12 tahun, dokter dapat menentukan dosis obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan gejala yang terjadi pada penderita.
6. Ciprofloxacin
Penelitian membuktikan bahwa dosis tunggal ciprofloxacin 250 mg lebih efektif mengobati penyakit gonore tanpa komplikasi, terutama pada lokasi infeksi ekstragenital. Bahkan, obat ini dapat mempermudah terapi.
Konsumsi obat antibiotik Ciprofloxacin sebanyak 500 mg untuk dosis tunggal melalui oral. Selain itu, penderita juga bisa mengonsumsi ofloxacin 400 mg sebagai dosis tunggal apabila telah memberikan respons terhadap pengobatan antibiotik sebelumnya.
Baca Juga: Obat Infeksi Saluran Kencing untuk Pria dan Wanita
Apakah Gonore Bisa Sembuh Total?
Tentu bisa. Penyakit gonore bisa sembuh secara total apabila mendapatkan pengobatan yang tepat. Salah satunya adalah penggunaan antibiotik sesuai dengan anjuran dari dokter. Pemberian antibiotik dapat berupa kapsul, tablet, atau suntikan.
Berikut ini adalah beberapa saran yang bisa Anda lakukan ketika menjalani pengobatan gonore:
- Mengonsumsi obat sesuai saran dokter walaupun gejala sudah membaik
- Hindari mengonsumsi obat sembarangan tanpa berkonsultasi dengan dokter
- Fokus pada obat antibiotik yang sesuai anjuran resep
- Mencegah infeksi gonore dengan menggunakan alat kontrasepsi atau kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan
Selain itu, Anda juga bisa mencegah penyakit gonore dengan cara meliputi:
- Sebelum berhubungan seksual, Anda dan pasangan bisa melakukan pemeriksaan dan melihat hasilnya satu sama lain
- Melakukan skrining gonore setiap setahun sekali, terutama bagi wanita berusia di bawah 25 tahun dan lebih tua
- Menggunakan obat kumur antiseptik untuk mencegah infeksi gonore yang menular melalui seks oral
Meskipun dokter sudah menyatakan sembuh, Anda perlu menunggu sekitar 7 hari untuk melakukan aktivitas seksual seperti biasanya. Selain itu, dokter dapat menyarankan penderita untuk menjalani beberapa pemeriksaan lanjutan agar memastikan infeksi gonore sudah benar-benar hilang dari tubuh.
Efek setelah sembuh dari gonore bisa berupa tidak adanya rasa sakit saat buang air kecil. Pada kondisi ini, berhubungan seksual juga terasa nyaman tanpa nyeri.
Jika Anda mengalami gejala gonore yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Gonorrhea. Juli 2024.
- Mayo Clinic. Disease & Conditions Gonorrhea. Juli 2024.
- News Medical. Gonorrhea Treatments. Juli 2024.