Ditulis oleh Tim Konten Medis
Makanan pantangan endometriosis yang perlu dihindari adalah jenis makanan tinggi lemak trans, seperti makanan olahan dan makanan cepat saji. Penderita endometriosis juga perlu mengurangi asupan daging merah, makanan tinggi gula, hingga olahan kacang kedelai seperti tahu dan tempe karena mengandung tinggi estrogen.
Salah satu makanan yang perlu dihindari pada penderita endometriosis adalah makanan cepat saji.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar organ intim. Dalam istilah medis, jaringan ini dikenal dengan sebutan endometrium.
Endometriosis menimbulkan gejala berupa rasa sakit di area panggul, terutama saat periode menstruasi. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari pada Endometriosis
Penyakit endometriosis sering kali menyerang ovarium, saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul. Rasa sakit akibat penyakit ini biasanya terjadi saat berhubungan seksual, buang air kecil atau besar.
Anda dapat mengurangi rasa sakit dengan menghindari makanan pantangan endometriosis. Berikut makanan untuk penderita kista endometriosis yang sebaiknya dihindari:
1. Daging Merah
Daging merah tidak sehat bagi penderita endometriosis karena dapat memperburuk peradangan dan gejala. Sebaiknya mengonsumsi makanan tinggi serat dan nutrisi lain yang dapat membantu mengelola kondisi endometriosis.
Daging merah sebenarnya mengandung berbagai nutrisi penting untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Misalnya, sumber protein, vitamin B, dan zat besi.
Namun, mengonsumsi daging merah secara berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu, termasuk endometriosis. Penelitian membuktikan wanita yang mengonsumsi daging merah sebanyak 7 kali dalam seminggu rentan mengalami endometriosis dibandingkan dengan makan daging merah 3 kali seminggu atau kurang.
Daging merah non organik mengandung xenohormon dan antibiotik yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Bahkan, kandungan ini bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kardiovaskular.
Selain itu, daging merah juga mengandung banyak lemak jenuh sehingga memicu kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh. Kondisi ini mampu meningkatkan risiko terjadinya penumpukan plak di arteri dan serangan jantung.
Anda dapat mengonsumsi jenis makanan alternatif lainnya agar terhindar dari masalah kesehatan. Penderita endometriosis boleh mengonsumsi protein tanpa lemak, seperti ayam, daging, dan ikan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Jenis makanan ini bisa alternatif pengganti daging merah yang dapat dikonsumsi sehari-hari.
Baca Juga: 10 Pilihan Makanan Penurun Gula Darah yang Enak dan Sehat
2. Makanan Cepat Saji
Penderita endometriosis sebaiknya tidak mengonsumsi makanan cepat saji. Jenis makanan ini memiliki kandungan berupa lemak trans atau asam lemak tak jenuh yang bisa mengganggu kesehatan tubuh.
Contoh makanan cepat saji yang sebaiknya Anda hindari adalah gorengan atau makanan berpengawet. Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi lemak trans tak jenuh bisa meningkatkan risiko endometriosis sebesar 48 persen di kemudian hari.
Bahkan, mengonsumsi makanan cepat saji berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, memicu perut kembung, dan gangguan pencernaan. Meskipun terasa lezat, jenis makanan ini tidak cocok dijadikan sebagai menu makanan sehari-hari.
Penderita endometriosis dapat mengonsumsi makanan alternatif lainnya, seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi gejala penyakit yang terjadi.
3. Kacang Kedelai dan Produk Olahannya
Penderita endometriosis sebaiknya mengurangi makanan dari olahan kacang kedelai, termasuk tahu dan tempe. Kacang kedelai dan produk olahannya mengandung tinggi estrogen. Kandungan ini dapat meningkatkan risiko gejala endometriosis yang semakin parah.
Dalam sebuah penelitian membuktikan bahwa wanita yang mengonsumsi susu kedelai memiliki risiko 2 kali lipat terkena endometriosis daripada orang yang tidak pernah konsumsi susu formula atau kedelai sama sekali.
Selain itu, konsumsi kacang kedelai secara berlebihan berpotensi lebih besar mengalami penyakit kardiovaskular, kanker payudara, dan gangguan kesuburan.
Baca juga: Pantangan Makanan dan Minuman Penderita GERD
4. Makanan Olahan
Pantangan makanan untuk penderita kista endometriosis salah satunya adalah makanan olahan. Sebagian besar makanan olahan mengandung kadar garam, gula, dan lemak yang tinggi. Jenis makanan ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi penderita endometriosis.
Makanan olahan sering ditemukan di pasaran dalam bentuk beku, kaleng, dan kering. Contoh makanan ini dapat berupa keripik kentang, sereal sarapan, sayur kalengan, dan sosis beku.
5. Makanan yang Mengandung Tinggi Gluten
Makanan yang mengandung gluten sebaiknya tidak dikonsumsi oleh wanita yang menderita endometriosis. Jenis makanan ini umumnya terdapat pada gandum, roti, dan makanan panggang.
Gluten merupakan protein alami yang ditemukan dalam banyak biji-bijian. Namun, kandungan ini berisiko tinggi untuk penderita intoleran gluten, penyakit gangguan pencernaan, dan endometriosis.
Mengonsumsi makanan tinggi gluten bisa menyebabkan perut kembung, rasa tidak nyaman, dan kelelahan. Sebaiknya, pilih makanan bebas gluten, seperti telur, kacang polong, buah, dan sayuran segar. Penderita endometriosis boleh mengonsumsi telur secukupnya untuk meningkatkan energi pada tubuh.
6. Makanan Tinggi Gula
Penderita endometriosis sebisa mungkin perlu menghindari makanan manis yang mengandung tinggi gula. Jenis makanan ini biasanya terdapat pada kue kering dan es krim.
Makanan tinggi gula bisa membahayakan kesehatan tubuh, seperti obesitas, diabetes, dan kesehatan mulut. Bahkan, jenis makanan ini juga bisa memicu gejala endometriosis yang semakin parah.
Baca Juga: 10 Pantangan Asam Urat, dari Makanan dan Minuman
Tips Pola Diet untuk Penderita Endometriosis
Belum ada obat yang bisa mengatasi endometriosis secara total. Namun, ada beberapa tips pola diet yang bisa Anda lakukan untuk meredakan gejala.
Berikut pola diet untuk penderita endometriosis:
- Mengonsumsi suplemen vitamin C dan E secara rutin
- Konsumsi produk susu dan olahannya
- Mengonsumsi kurkumin atau kunyit sebagai antiinflamasi
- Rajin berolahraga untuk mengurangi kadar estrogen di dalam tubuh
- Menjalani teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, akupunktur, dan pijat
Selain itu, Anda juga bisa mendukung pola diet untuk penderita endometriosis dengan mengonsumsi makanan nutrisi seimbang. Jenis makanan ini mampu mengatasi peradangan dan nyeri akibat endometriosis.
Adapun sejumlah makanan yang dianjurkan, antara lain:
- Makanan berserat, seperti buah, sayur, kacang, dan biji-bijian
- Asupan tinggi zat besi, seperti sayuran berdaun hijau gelap (bayam dan brokoli)
- Makanan kaya akan asam lemak, seperti salmon, sarden, dan biji rami
- Makanan kaya antioksidan, seperti jeruk, buah beri, dan coklat hitam
Jika Anda mengalami gejala endometriosis, seperti nyeri panggul, siklus haid tidak teratur, dan pendarahan dari kandung kemih atau usus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Pavita
Source:
- Cleveland Clinic. The Best and Worst Foods for an Anti-Inflammatory Endometriosis Diet. Juni 2024.
- Healthline. What to Eat and What to Avoid If You Have Endometriosis. Juni 2024.
- Medical News Today. What Should You Eat if You Have Endometriosis?. Juni 2024.