Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker limpa ditandai dengan gejala seperti perut terasa penuh, mudah lelah, penurunan berat badan, dan pembengkakan di area perut kiri atas. Penyakit ini bisa diobati dengan kemoterapi, radioterapi, atau operasi pengangkatan limpa, tergantung pada tingkat keparahannya.

Kanker limpa adalah salah satu jenis kanker yang jarang terjadi, namun tetap berbahaya karena dapat memengaruhi fungsi penting tubuh. Limpa berperan dalam menyaring darah serta menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal.
Meskipun kasusnya tidak sebanyak jenis kanker lain, kanker limpa sering kali muncul akibat penyebaran sel kanker dari organ lain. Oleh karena itu, mengenali gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Apa Itu Kanker Limpa?
Kanker limpa adalah kondisi ketika terdapat tumor ganas yang berkembang pada limpa, yaitu organ kecil seukuran kepalan tangan yang menjadi bagian dari sistem limfatik. Organ ini berperan penting dalam menyaring darah dan melawan infeksi.
Namun, kanker limpa termasuk jarang terjadi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Pada banyak kasus, penyakit ini muncul karena penyebaran sel kanker dari organ lain di tubuh. Kondisi ini disebut metastasis.
Meski begitu, dalam beberapa keadaan, kanker juga bisa bermula langsung di limpa. Karena fungsinya yang penting, gangguan pada limpa dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh serta kesehatan secara menyeluruh.
Baca Juga: Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
Jenis Kanker Limpa
Kanker limpa dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu primer yang berasal langsung dari limpa, dan sekunder yang muncul akibat penyebaran dari organ lain. Berikut penjelasan dari masing-masing jenisnya:
- Kanker Limpa Primer. Jenis ini sangat jarang terjadi karena ini bermula langsung dari jaringan limpa. Contohnya adalah splenic marginal zone lymphoma, splenic diffuse large B-cell lymphoma, hingga yang sangat jarang yaitu primary splenic angiosarcoma.
- Kanker Limpa Sekunder. Terjadi ketika sel kanker dari bagian tubuh lain menyebar ke limpa. Kondisi ini lebih umum, misalnya akibat kanker darah seperti leukemia atau limfoma, serta dapat berasal dari kanker payudara, kanker paru-paru, atau kanker ovarium.
Penyebab Kanker Limpa
Untuk memahami penyebab kanker limpa, penting untuk melihat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit limfoma. Beberapa kondisi tertentu, kebiasaan, hingga paparan lingkungan dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami gangguan pada sel-sel limfatik yang akhirnya memicu kanker di limpa.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko atau menjadi penyebab penyakit ini antara lain:
- Usia yang lebih tua, karena sistem kekebalan tubuh cenderung melemah seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin laki-laki, yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan.
- Riwayat keluarga dengan penyakit limfoma, yang dapat menambah kecenderungan genetik terhadap kanker ini.
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh, baik akibat penyakit maupun penggunaan obat tertentu.
- Paparan terhadap infeksi kronis, seperti infeksi virus hepatitis C yang dapat memicu limfoma jenis B-cell non-Hodgkin.
Faktor Risiko Penyebab Kanker Limpa
Faktor risiko adalah kondisi atau kebiasaan tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit, termasuk kanker limpa. Dalam banyak kasus, risiko ini muncul ketika sel kanker dari bagian tubuh lain menyebar ke limpa dan mulai memengaruhi fungsinya.
Selain itu, risikonya juga dapat meningkat pada individu yang memiliki penyakit hepatitis C atau gangguan autoimun. Kedua kondisi tersebut dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan perubahan pada sel-sel limfatik yang berpotensi berkembang menjadi kanker limpa.
Gajala Kanker Limpa
Ciri-ciri kanker limpa sering kali baru terasa saat organ ini mulai membesar atau terganggu fungsinya. Kondisi ini bisa menimbulkan keluhan yang berhubungan dengan pencernaan, daya tahan tubuh, hingga pernapasan.
Mengenali gejala kanker limpa sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut beberapa gejala kanker limpa yang perlu diwaspadai:
- Merasa cepat kenyang meskipun hanya makan sedikit.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian kiri atas.
- Mudah terkena infeksi.
- Pendarahan yang lebih sering atau mudah terjadi.
- Anemia atau kekurangan sel darah merah.
- Mudah lelah atau lemas.
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Demam yang tidak jelas penyebabnya.
- Berkeringat berlebihan atau sering menggigil.
- Penurunan berat badan tanpa alasan.
- Perut tampak membesar atau bengkak.
- Nyeri dada, rasa tertekan, batuk, atau sesak napas.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Kanker Darah dan Gejalanya
Diagnosis Penyakit Kanker Limpa
Untuk memastikan seseorang mengalami kanker limpa, diperlukan serangkaian pemeriksaan medis. Diagnosis ini penting agar dokter dapat mengetahui seberapa jauh kondisi sudah berkembang dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Pemeriksaan biasanya mencakup tes laboratorium hingga pencitraan organ secara detail. Berikut beberapa metode diagnosis kanker limpa yang dapat dilakukan:
- Biopsi. Pengambilan sampel jaringan dari limpa untuk diperiksa lebih lanjut.
- Tes apusan darah tepi. Memeriksa kondisi sel darah untuk melihat adanya kelainan.
- CT Scan. Menampilkan gambaran detail organ dalam tubuh, termasuk limpa.
- MRI Scan. Membantu mendeteksi perubahan jaringan dan kondisi limpa lebih jelas.
- PET Scan. Melihat aktivitas sel kanker serta penyebarannya ke organ lain.
- USG (Ultrasonografi). Digunakan untuk mengetahui ukuran dan bentuk limpa.
Komplikasi Kanker Limpa
Jika tidak segera Anda tangani, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius yang membahayakan nyawa. Salah satu kondisi paling berisiko adalah pecah dan pembengkakan limpa akibat pembesaran atau tekanan dari sel-sel kanker yang berkembang di dalamnya.
Ketika limpa pecah, dapat terjadi perdarahan internal yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, nyeri hebat di perut, hingga mengancam keselamatan jiwa jika tidak segera ditangani.
Mengenai harapan hidup, penderita penyakit ini bisa bertahan dalam jangka waktu berbeda, mulai dari beberapa tahun hingga lebih lama, bergantung pada respons tubuh terhadap pengobatan serta tahap perkembangan kanker.
Cara Mengatasi Kanker Limpa
Penanganan penyakit ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Salah satu metode utama adalah operasi pengangkatan limpa, namun terapi lain seperti kemoterapi, radioterapi, hingga transplantasi sel punca juga bisa dilakukan sesuai kondisi pasien.
Berikut beberapa cara mengatasi kanker limpa:
- Splenektomi Laparoskopi. Operasi dengan membuat sayatan kecil di perut dan menggunakan kamera untuk mengangkat limpa. Prosedur ini biasanya lebih cepat pemulihannya dari pada operasi terbuka.
- Splenektomi Terbuka. Operasi dengan sayatan lebih besar di bagian tengah perut untuk mengangkat limpa. Pemulihan membutuhkan waktu lebih lama, namun dilakukan jika kondisi tidak memungkinkan dengan metode laparoskopi.
- Kemoterapi. Menggunakan obat khusus untuk menghentikan pertumbuhan atau membunuh sel kanker. Efek sampingnya bisa berupa kelelahan, mual, hingga rambut rontok.
- Radioterapi. Terapi sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker pada area tertentu. Biasanya berguna sebagai pendamping kemoterapi atau setelah operasi.
- Terapi Target dan Biologis. Obat-obatan khusus yang bekerja langsung menyerang sel kanker tanpa banyak merusak sel sehat. Metode ini membantu memperlambat perkembangan kanker.
- Transplantasi Sel Punca. Mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat. Prosedur ini biasanya dokter lakukan pada kasus kanker darah yang memengaruhi limpa.
Cara Mencegah Kanker Limpa
Mencegah kanker limpa memang tidak selalu bisa Anda lakukan sepenuhnya, apalagi jika penyakit ini muncul akibat penyebaran kanker dari organ lain. Namun, menjaga kesehatan tubuh dengan deteksi dini serta penanganan cepat terhadap kanker lain dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kanker sekunder pada limpa.
Selain itu, pencegahan juga bisa Anda lakukan dengan menghindari faktor yang meningkatkan risiko, seperti infeksi hepatitis C. Hal ini dapat Anda lakukan dengan tidak berbagi jarum suntik, menjaga kebersihan, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca Juga: Macam-Macam Kanker Paling Banyak Ditemukan di Indonesia
Pengobatan Kanker Limpa ke Dokter
Apabila gejala yang Anda rasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp. Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- healthline. Speen Cancer. November 2025.
- Medical News Today. What are the symptoms of cancer of the spleen?. November 2025.
- Cleveland Clinic. Spleen Cancer. November 2025.





