Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker kandung kemih adalah salah satu jenis penyakit kanker yang terjadi ketika sel abnormal berkembang di lapisan kandung kemih. Gejala awalnya biasanya ditandai dengan lebih sering buang air kecil, merasa anyang-anyangan, hingga warna urine yang berubah menjadi merah.
Gejala awal kanker kandung kemih adanya perubahan pada urine, biasanya berwarna oranye, merah muda, atau bahkan merah tua.
Kanker kandung kemih paling sering terjadi ketika sel kanker abnormal mulai tumbuh di lapisan kandung kemih dan membelah secara tidak terkendali. Dilansir dari Cancer Council, terdapat kurang lebih 3.100 orang terdiagnosis kanker kandung kemih pada tahun 2023. Penderita penyakit ini rata-rata berusia 75 tahun.
Apa Itu Kanker Kandung Kemih?
Kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang berkembang dalam lapisan dinding kandung kemih, organ yang menyimpan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh. Penyebaran kanker kandung kemih dapat beragam, dari lesi yang hanya terbatas pada lapisan permukaan hingga tumor yang menembus lapisan dinding kandung kemih.
Ada tiga jenis penyakit ini, yaitu karsinoma urothelial merupakan bentuk paling umum yang diderita dengan persentase sebesar 80-90 % persen dari keseluruhan kasus.
Kedua adalah karsinoma sel skuamosa (1-2%) dimulai pada sel tipis dan datar yang melapisi kandung kemih. Terakhir, jenis adenokarsinoma adalah bentuk paling langka (1%) yang dimulai pada sel penghasil lendir di kandung kemih dan bersifat invasif.
Baca Juga: Fakta Medis Kanker Ovarium: Kenali Penyebab dan Gejalanya
Gejala Kanker Kandung Kemih
Gejala awal kanker kandung kemih ditandai dengan adanya darah dalam urin penderita, biasa disebut hematuria. Warna urin cenderung berubah menjadi oranye, merah muda, atau bahkan merah tua.
Ciri-ciri kanker kandung kemih lainnya yang perlu diwaspadai adalah:
- Intensitas buang air kecil yang lebih sering.
- Nyeri atau muncul rasa terbakar saat buang air kecil.
- Kesulitan buang air kecil atau aliran urin lemah.
- Nyeri punggung bagian bawah di satu sisi.
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
- Tubuh merasa lelah atau lemah.
- Mengalami pembengkakan di area kaki.
Jika gejala sudah menyebar ke seluruh tubuh dan berlangsung dalam waktu lama, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Penting untuk memeriksakan kondisi penyakit kanker sejak dini agar tidak terlambat dan menimbulkan komplikasi.
Stadium Kanker Kandung Kemih
Stadium 0 adalah tahap awal munculnya kanker dan stadium 4 menunjukkan bahwa kanker sudah mencapai tahap lanjutan.
Berikut perkembangan dan gejala kanker pada setiap tahap stadiumnya:
- Stadium 0 adalah ketika sel abnormal berada di lapisan dalam kandung kemih atau tingkat tahap awal.
- Stadium I ketika sel abnormal sudah mulai tumbuh ke jaringan ikat di bawah lapisan kandung kemih.
- Stadium II ketika sel abnormal telah tumbuh ke dalam otot dinding kandung kemih.
- Stadium III ketika sel abnormal telah menyebar hingga ke prostat, rahim, atau vagina.
- Stadium IV adalah stadium akhir ketika kanker telah menyebar ke dinding perut, panggul, kelenjar getah bening dan bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Kemih
Penyebab Kanker Kandung Kemih
Setiap jenis kanker memiliki faktor penyebab masing-masing, seperti usia atau riwayat penyakit keluarga. Penting untuk mengenali faktor penyebab kanker kandung kemih sehingga Anda dapat melakukan upaya preventif sedini mungkin.
Faktor penyebab munculnya kanker ini adalah:
1. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko utama timbulnya penyakit kanker kandung kemih. Seseorang yang terbiasa merokok memiliki faktor risiko 3 kali lebih besar terkena kanker dibandingkan orang yang tidak merokok.
2. Paparan Bahan Kimia
Bahan kimia industri tertentu dapat menyebabkan kanker pada seseorang. Bahan kimia yang dimaksud adalah amina aromatik, seperti benzidine dan beta-naphthylamine. Pekerja di industri produsen karet, kulit, tekstil, produk cat, dan percetakan, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Orang merokok memiliki faktor risiko 3 kali lebih besar terkena kanker kandung kemih.
3. Ras dan Etnis
Orang kulit putih dua kali lebih mungkin terkena penyakit ini dibanding orang Amerika keturunan Afrika dan Hispanik. Orang Amerika keturunan Asia dan Indian Amerika memiliki tingkat kanker kandung kemih sedikit lebih rendah dengan alasan yang belum diketahui.
4. Usia dan Jenis Kelamin
Risiko terkena penyakit ini akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Sekitar 9 dari 10 penderita penyakit ini berusia di atas 55 tahun. Penyakit ini lebih sering menyerang pada pria dibandingkan wanita.
5. Genetika dan Riwayat Keluarga
Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang sama. Penularan mungkin saja terjadi akibat paparan bahan kimia, seperti asap tembakau. Paparan tersebut dapat membuat gen orang yang terpapar berubah dan sulit memecahkan racun tertentu sehingga mudah terkena penyakit ini.
Diagnosis Kanker Kandung Kemih
Ada banyak tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker kandung kemih. Namun, setiap orang melakukan tes yang berbeda.
Dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu sebelum memilih tes diagnostik, seperti jenis kanker yang dicurigai, gejala, usia, kesehatan secara umum, dan hasil tes kesehatan sebelumnya. Tes diagnosis yang digunakan untuk mengenali penyakit ini, meliputi:
1. Tes Urin
Jika ditemukan darah dalam urin, tes urin akan dilakukan. Tes urin dilakukan dengan menggunakan sampel urin acak dari urin normal dan urin penderita untuk mengetahui apakah urin mengandung sel tumor. Sampel diuji dengan berbagai cara, salah satunya adalah dilihat melalui mikroskop, biasa disebut sitologi urin.
2. Sistoskopi
Sistoskopi adalah prosedur diagnostic utama untuk mengenali adanya penyakit ini. Dokter akan melihat ke dalam tubuh menggunakan tabung tipis, ringan, dan fleksibel yang disebut cystoscope. Prosedur ini akan menggunakan anestesi guna menghalangi kesadaran akan nyeri dan cenderung tidak berlangsung lama.
Baca Juga: Kenali 7 Tanda Kanker Serviks Sudah Menyebar, Jangan Diabaikan!
3. Biopsi atau Reseksi Transurethral Tumor Kandung Kemih (TURBT)
Jika ditemukan jaringan abnormal saat sistoskopi, dokter akan melakukan biopsi. Biopsi adalah prosedur pengambilan sejumlah kecil jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop. Prosedur pembedahaan ini disebut reseksi tumor kandung kemih transurethral (TURBT).
4. Pengujian Biomarker Tumor
Dokter mungkin menyarankan beberapa penderita penyakit ini untuk melakukan tes laboratorium untuk mengindentifikasi gen spesifik, protein, dan faktor lainnya.
Tes laboratorium yang dilakukan dikenal sebagai pengujian biomarker tumor. Hasil tes ini dapat membantu menentukan pilihan pengobatan yang harus dijalani.
Pengobatan Kanker Kandung Kemih
Setiap pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi penderita kanker dan stadiumnya. Inilah empat pengobatan kanker kandungan kemih yang mungkin disarankan oleh dokter:
1. Operasi Kistektomi
Operasi kistektomi adalah operasi pengangkatan kandung kemih. Hal ini dilakukan ketika kanker telah menyebar ke dinding otot kandung kemih.
Kistektomi parsial adalah pengangkatan kandung kemih sebagian, namun hal ini jarang dilakukan. Persyaratan kistektomi parsial adalah tumor mudah dijangkau dan berukuran kecil serta tidak terdapat tumor di bagian kandung kemih lainnya.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi biasa digunakan untuk mengobati kanker dengan gelombang sinar-X yang tinggi. Pengobatan ini dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker atau mengubah kemampuan sel bereproduksi, sementara sel sehat disekitarnya hanya terkena dampak minimum.
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan bahan kimia untuk mengganggu replikasi dan fungsi normal sel lainnya dan menyebabkan penyusutan atau kematian sel kanker. Penggunaan dua atau lebih obat kemoterapi secara bersamaan terbukti lebih efektif dibandingkan hanya menggunakan satu obat.
4. Imunoterapi
Imunoterapi adalah pendekatan pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan dan vaksin serta memanfaatkan kemampuan alami sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker. Ada beberapa obat imunoterapi yang telah disetujui FDA untuk mengobati kanker kandung kemih stadium lanjut dan metastatic yang memburuk setelah kemoterapi.
Cara Mencegah Kanker Kandung Kemih
Cara mencegah kanker kandung kemih terdiri dari beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan dari rumah, seperti:
- Menghentikan kebiasaan merokok, hal ini dapat mengurangi risiko penyakit ini.
- Konsumsi makanan seimbang, seperti buah dan sayur.
- Perbanyak konsumsi air putih, dapat membantu mengeluarkan racun dan mencegah iritasi kandung kemih.
Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Kanker Hati Stadium Akhir yang Penting Diwaspadai!
Apakah Kanker Kandung Kemih Bisa Sembuh?
Kanker kandung kemih hampir selalu bisa disembuhkan dengan berbagai pengobatan. Dokter membuat tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun pada penderita penyakit ini.
Semakin menyebar penyakit ini maka tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun dengan pengobatan jangka panjang. Namun, bukan berarti tidak ada harapan sama sekali.
Jenis ini sama berbahayanya dengan jenis kanker lainnya. Penyakit ini dapat dikenali sejak dini sehingga penderita dapat langsung memeriksakan diri ke Ciputra Hospital terdekat. Di sana, Anda akan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sehingga meningkatkan tingkat kesembuhan penderita.
Telah direview oleh dr. Stella kartolo
Source:
- Cancer Council. Bladder Cancer. Diakses 2024.
- Johns Hopkins Medicine. Bladder Cancer Treatment. Diakses 2024.