Ditulis oleh Tim Konten Medis
Banyak orang bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil makan keong sawah? Jawabannya, boleh. Jenis makanan ini kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang dapat mendukung kesehatan ibu dan janin, seperti menjaga kesehatan jantung secara optimal.
Salah satu manfaat keong sawah saat hamil adalah mencegah terjadinya gejala anemia.
Anda mungkin sering menemukan olahan keong sawah atau tutut di sepanjang pinggir jalan. Banyak orang menyukai jenis makanan ini karena rasanya yang lezat yang hampir mirip seperti daging kerang.
Bahkan, keong sawah mengandung tinggi nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh, terutama saat kehamilan. Meskipun bermanfaat, Anda perlu memperhatikan asupan makan keong sawah agar tidak berlebihan sehingga tidak memicu efek samping yang terjadi.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Keong Sawah?
Ibu hamil boleh-boleh saja makan keong sawah, asalnya tidak terlalu banyak. Dalam 1 porsi atau sekitar 4 ons, keong sawah mentah mengandung beberapa nutrisi, seperti:
- 102 kkal kalori
- 2 gram lemak
- 57 miligram kolesterol
- 79 miligram natrium
- 2 gram karbohidrat
- 18 gram protein
Kandungan protein pada keong sawah hampir serupa dengan protein yang tersedia pada daging sapi. Namun, keong sawah cenderung memiliki kadar lemak yang rendah dan tinggi sumber zat besi, kalsium, vitamin A, serta berbagai mineral lainnya.
Manfaat Makan Keong Sawah Saat Hamil
Berikut ini adalah manfaat keong sawah untuk ibu hamil:
1. Mencegah Risiko Anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh tidak memproduksi sel darah yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti sesak napas, kepala pusing, dan badan lemas.
Pada sebagian besar kasus anemia selama kehamilan, Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan perubahan pola makan. Cobalah untuk mengonsumsi keong sawah yang mengandung zat besi dan protein yang baik untuk kesehatan tubuh ibu dan janin di dalam kandungan.
Dalam 1 porsi makan tutut atau keong sawah terdapat 22 persen asupan zat besi yang direkomendasikan. Jenis makanan ini juga mampu meringankan gejala anemia yang sering kali menyerang ibu hamil.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Kikil? Cek Efek Samping dan Manfaatnya
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Ada banyak makanan seafood yang aman untuk ibu hamil, seperti ikan salmon, udang, dan ikan nila. Selain mengonsumsi jenis makanan ini, Anda bisa mencoba keong sawah yang tersedia di pasaran dan memiliki harga terjangkau daripada makanan laut.
Konsumsi keong sawah dapat menjaga kesehatan jantung secara optimal. Jenis makanan ini mengandung asam lemak omega-3 yang mampu mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung.
Namun, ibu hamil sebaiknya menghindari makan keong sawah terlalu banyak karena bisa memicu efek samping. Hal ini juga dapat mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan kondisi medis tertentu.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat mengonsumsi sate keong adalah mampu menurunkan tekanan darah. Jenis makanan ini memiliki kadar lemak dan kolesterol yang rendah sehingga menjadi cara ampuh untuk mencegah penyakit pembuluh darah.
Selama kehamilan, beberapa wanita rentan mengalami tekanan darah tinggi akibat kadar kolesterol tinggi, usia di atas 35 tahun, dan hamil untuk pertama kalinya. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius berupa bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian janin.
Anda bisa mengendalikan tekanan darah dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang, seperti keong sawah atau tutut. Selain rendah kolesterol, jenis makanan ini rendah kalori dan kaya akan asam lemak tak jenuh ganda.
Pastikan untuk memasak keong sawah hingga matang sempurna untuk membunuh semua kuman. Jika tidak, bakteri atau parasit berbahaya dapat tumbuh dan berkembang sehingga memicu keracunan makanan.
4. Meningkatkan Kesehatan Otak
Konsumsi asam lemak omega-3 sangat penting untuk meningkatkan perkembangan otak pada janin. Anda dapat mengoptimalkan kesehatan janin dan mendukung kehamilan dengan mengonsumsi setidaknya 200 miligram DHA per hari atau 1-2 porsi makanan laut.
Namun, makanan laut mengandung merkuri organik dan racun berbahaya lainnya sehingga tidak aman bagi ibu hamil. Anda bisa mengonsumsi makanan alternatif berupa keong sawah yang dapat memenuhi asupan zat besi dan asam lemak omega-3.
Kandungan asam lemak omega-3, termasuk EPA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi secara optimal. Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara asupan ikan dengan peningkatan fungsi otak di masa kanak-kanak.
Oleh sebab itu, para ahli menganjurkan ibu hamil untuk mendapatkan cukup asam lemak omega-3 untuk menghindari gangguan fungsi dan perkembangan otak. Anda bisa mengombinasikan keong sawah dengan jenis makanan lainnya, seperti telur untuk mendapatkan manfaat secara menyeluruh.
5. Mengurangi Risiko Kerusakan Tulang
Kalsium sangat penting untuk mendukung kesehatan selama kehamilan dan menyusui. Sebab, kandungan ini mampu menjaga pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.
Saat hamil, banyak wanita mengalami penurunan kepadatan tulang sehingga memerlukan asupan kalsium setiap harinya. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil dan menyusui dapat mengalami osteoporosis yang memicu tulang menjadi lemah dan rapuh, serta meningkatkan risiko patah tulang.
Anda bisa menjaga kesehatan tulang dengan mengonsumsi keong sawah. Jenis makanan ini memiliki kandungan kalsium yang dapat membuat tulang tetap kuat dan mengurangi risiko terjadinya osteoporosis.
Baca Juga: Manfaat Ikan Mujair untuk Ibu Hamil: Gizi dan Cara Mengolah
Cara Mengolah Tutut atau Keong Sawah untuk Ibu Hamil
Terdapat beberapa cara mengolah tutut atau keong sawah untuk memperoleh manfaat dengan maksimal. Anda bisa mengolah jenis makanan ini menjadi sate, tumisan, atau dioseng.
Berikut ini adalah beberapa cara mengolah keong sawah yang tepat:
- Bersihkan keong sawah dengan cara disikat agar tidak ada kotoran atau lendir yang menempel
- Bersihkan keong sawah dengan air mengalir sebanyak 3-4 kali pengulangan
- Rendam keong selama 1 hari 1 malam agar menghilangkan kotoran secara menyeluruh
- Anda bisa mengolah keong sawah agar tidak amis dengan menambahkan rempah atau bahan alami, seperti bawang putih, jahe, dan daun salam
- Pastikan untuk merebusnya hingga matang sempurna
Ibu hamil dapat mengonsumsi keong sawah sebanyak 1 porsi dalam sehari untuk mendapatkan khasiatnya. Hindari mengolahnya menjadi makanan terlalu pedas karena bisa mengganggu sistem pencernaan.
Adakah Efek Samping Makan Keong Sawah Saat Hamil?
Tentu ada efek samping dan bahaya bekicot untuk ibu hamil. Efek samping ini bisa terjadi karena mengonsumsinya secara berlebihan dan tidak mengolah dengan cara yang tepat.
Bahaya keong sawah dapat menyebabkan penyakit cacing paru tikus akibat mengonsumsinya dalam keadaan mentah. Penyakit ini termasuk infeksi parasit yang dapat masuk ke tubuh keong apabila terkena feses tikus.
Tanda-tanda infeksinya meliputi sakit kepala, demam, mual, dan muntah. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengolahnya hingga matang sempurna agar terhindar dari masalah kesehatan serius.
Jika Anda mengalami efek samping akibat makan terlalu banyak keong sawah, seperti mual, muntah, dan sakit perut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- National Library of Medicine. Nutritional Composition, Fatty Acids Profile, Mineral Content, Antioxidant Activity and Acute Toxicity of the Flesh of Helix aspesra Müller. Oktober 2024.
- National Library of Medicine. Omega-3 Fatty Acids and Pregnancy. Oktober 2024.
- WebMD. Snails: Are There Health Benefits?. Oktober 2024.