Ditulis oleh Tim Konten Medis
Banyak orang bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil makan kikil? Tentu, jawabannya adalah boleh asalkan tidak berlebihan. Kikil mengandung tinggi protein dan kolagen yang membantu menjaga kesehatan tulang, otot, dan kulit selama kehamilan.
Kikil adalah bagian kulit sapi dalam yang sering dinikmati oleh banyak orang.
Tunjang atau kikil menjadi salah satu makanan populer yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jenis makanan ini sering ditemukan di rumah makan Padang dalam bentuk masakan gulai.
Kikil berasal dari bagian kulit kaki sapi yang mengandung berbagai nutrisi penting, mulai dari vitamin hingga mineral. Berkat kandungannya, jenis makanan ini mampu menjaga tubuh tetap sehat.
Kandungan Gizi Kikil
Kandungan nutrisi kikil per 100 gram terdiri dari berbagai zat gizi penting, yaitu:
- Air 75,3 gram
- Energi 122 kalori
- Protein 13,8 gram
- Lemak 5,7 gram
- Karbohidrat 3,9 gram
- Kalsium 154 miligram
- Fosfor 59 miligram
- Zat besi 3,4 milligram
- Natrium 519 miligram
- Retinol atau vitamin A 36 mikrogram
- Karoten total 1.440 mikrogram
- Thiamin atau vitamin B1 0,38 mikrogram
Baca juga: Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil dan Janin
Ibu Hamil Makan Kikil, Boleh atau Tidak?
Ibu hamil boleh makan kikil, namun jangan berlebihan. Sebab, kikil mengandung tinggi lemak yang bisa mengganggu perkembangan janin dalam kandungan.
Manfaat kulit sapi untuk ibu hamil cukup banyak. Jenis makanan ini kaya akan kolagen yang berperan penting untuk menjaga kesehatan serviks dan mencegah risiko kelahiran prematur.
Berikut manfaat kikil untuk kesehatan ibu hamil:
- Menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku karena tinggi kandungan kolagen.
- Membuat kulit tetap kenyal dan elastis saat hamil
- Mengurangi munculnya stretch mark saat hamil
- Menjaga kesehatan otot dan karena tinggi kandungan protein atau asam amino
- Menurunkan risiko komplikasi seperti bibir sumbing, berat badan bayi lahir rendah, hingga bayi lahir mati
- Meningkatkan suplai darah selama kehamilan
Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi protein 75 hingga 100 gram per hari. Nutrisi ini tidak hanya diperoleh dari makan kikil saja, tetapi juga jenis makanan lainnya. Misalnya, daging ayam, ikan, dan telur.
Sementara itu, manfaat kikil untuk ibu menyusui berperan penting untuk mendukung proses produksi ASI secara optimal. Jenis makanan ini mengandung tinggi kalsium yang mampu melindungi kekuatan tulang.
Wanita hamil dan menyusui harus mendapatkan 1.000 mg kalsium per hari. Anda bisa mendapatkan sumber kalsium terbaik dari kikil, produk susu rendah lemak, sereal, dan kangkung.
Meskipun bermanfaat dan kaya akan nutrisi penting, ada dampak negatif makan kikil untuk ibu hamil yang perlu diperhatikan. Jenis makanan ini memiliki kandungan tinggi kolesterol sehingga perlu dibatasi.
Makan kikil berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti nyeri saat berjalan, sesak napas, dan leher terasa pegal. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi serius selama kehamilan, mulai dari diabetes gestasional, preeklamsia, hingga kelahiran prematur.
Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Makan Nasi Goreng? Cek Faktanya
Cara Mengolah Kikil yang Benar
Anda perlu memahami cara mengolah kikil yang tepat agar memiliki tekstur empuk dan tidak berbau amis. Berikut ini adalah caranya:
- Rendam kikil dalam wadah air mendidih selama beberapa menit untuk menghilangkan bulu yang masih menempel
- Cuci bersih kikil dengan air mengalir, lalu rebus sekitar 2-3 jam agar empuk
- Anda bisa menambahkan sejumlah rempah, seperti jahe, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk agar kikil tidak berbau amis
- Angkat kikil yang sudah direbus, lalu bisa kembali dengan air bersih
- Selanjutnya, Anda bisa memotong kikil dan mengolahnya menjadi berbagai menu masakan sehari-hari
Cara membuat resep makanan kikil cukup mudah. Jika Anda menyukai makanan pedas, cobalah untuk membuat kikil balado dengan mencampurkan bumbu halus. Jenis bumbu ini terdiri dari campuran bawang merah, tomat, cabe rawit, dan cabe merah keriting.
Selain itu, kikil juga bisa diolah menjadi sate ala angkringan dengan menambahkan beberapa bahan masakan tertentu. Misalnya, kecap manis, bumbu aromatik (daun salam, daun jeruk, lengkuas), dan bumbu halus (bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, dan jinten).
Baca juga: Berhubungan Intim Saat Hamil Muda, Berbahayakah?
Pantangan Makanan untuk Ibu Hamil
Terdapat beberapa makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil karena bisa mengganggu kesehatan janin di dalam kandungan. Jenis makanan ini dapat berupa:
- Ikan dengan kandungan merkuri tinggi, seperti hiu, ikan tenggiri raja, dan ikan tuna mata besar
- Ikan mentah atau setengah matang, terutama kerang
- Daging mentah, setengah matang, dan olahan, seperti sosis
- Telur mentah
- Konsumsi jeroan dalam jumlah banyak
- Kecambah mentah, termasuk alfalfa, semanggi, dan lobak
- Buah dan sayur yang tidak dicuci
- Produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Keju lunak
- Makanan olahan dengan tinggi kalori, gula, dan lemak tambahan
- Minuman beralkohol
- Kafein berlebihan
- Air minum yang terkontaminasi
Jika Anda merasa khawatir dan gelisah terhadap efek samping makan kikil seperti tekanan darah tinggi, migrain, dan sakit kepala, sebaiknya berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Pregnancy Association. Pregnancy Nutrition. September 2024.
- Healthline. 15 Foods and Drinks to Avoid During Pregnancy – What Not to Eat. September 2024.
- National Library of Medicine. Cholesterol in Pregnancy: A Review of Knowns and Unknowns. September 2024.