Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala menopause pada wanita cenderung bervariasi, mulai dari vagina terasa kering, mengalami hot flash, periode menstruasi tidak teratur, hingga sering berkeringat di malam hari. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan konsumsi obat medis sesuai anjuran dokter dan menjalani pola hidup sehat setiap harinya.
Insomnia sering dialami wanita saat menopause.
Menopause termasuk tahapan kehidupan seorang wanita saat periode menstruasinya berhenti secara permanen sehingga tidak dapat hamil kembali. Kondisi ini bukanlah penyakit atau gangguan, melainkan bagian normal dari penuaan bagi wanita.
Waktu menjelang menopause disebut sebagai transisi menopause atau perimenopause. Beberapa wanita ada yang tidak mengalami gejala menopause atau hanya memiliki keluhan ringan saja.
Apa Itu Menopause?
Menopause adalah penghentian menstruasi secara alami dan permanen yang diakibatkan oleh defisiensi estrogen yang tidak terkait dengan proses patologis. Ini merupakan fase terakhir dimana perdarahan haid seorang wanita benar-bernar berhenti.
Menopause adalah kondisi ketika wanita tidak mengalami siklus menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia 52 tahun yang menyebabkan ovarium berhenti memproduksi hormon reproduksi.
Perubahan hormonal akibat menopause mengakibatkan gejala emosional dan fisik sehingga memicu rasa tidak nyaman. Anda dapat mengatasi gejala menopause dengan pengobatan medis, menjaga pola hidup sehat, dan terapi hormon.
Menopause terdiri dari 3 tahap, di antaranya:
- Perimenopause atau transisi menopause: Proses ini terjadi 8-10 tahun sebelum wanita mengalami menopause. Pada tahapan perimenopause, tubuh memproduksi lebih dari sedikit estrogen.
- Menopause: Kondisi ini memungkinkan Anda tidak mengalami menstruasi kembali. Pada tahap menopause, ovarium tidak dapat melepaskan sel telur dan memproduksi banyak estrogen sehingga tidak terjadi peluruhan lapisan dinding rahim.
- Pascamenopause: Ini adalah masa setelah menopause yang memiliki risiko tinggi terhadap osteoporosis dan penyakit jantung akibat rendahnya kadar estrogen di dalam tubuh. Biasanya, sebagian besar gejala menopause dapat mereda pada masa pascamenopause.
Pada kasus tertentu, beberapa wanita kerap mengalami gejala menopause dini yang terjadi sebelum usia 45 tahun. Bahkan, ada juga mengalaminya pada usia 40 tahun atau lebih muda sehingga disebut sebagai menopause prematur.
Baca Juga: Waspadai 10 Penyebab Menopause Dini dan Gejalanya
Tanda-Tanda Menopause pada Wanita
Lama gejala menopause biasanya berlangsung sekitar 4 tahun setelah periode menstruasi wanita. Anda dapat mengenali tanda-tanda menopause yang umum terjadi pada wanita:
1. Periode Haid Tidak Teratur
Umumnya, periode haid berlangsung selama 4-7 hari dan memiliki rata-rata siklus berkisar 28 hati. Namun, beberapa wanita kerap mengalami periode haid yang tidak teratur akibat memasuki masa menopause.
Kondisi ini juga bisa terjadi akibat gaya hidup tidak sehat dan kondisi medis tertentu, seperti endometriosis, penyakit radang panggul, dan sindrom polikistik ovarium. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter apabila periode haid tidak teratur disertai dengan nyeri dan pendarahan hebat.
2. Rasa Panas Tiba-Tiba pada Tubuh
Rasa panas atau sensasi terbakar secara tiba-tiba merupakan tanda-tanda umum menopause. Kondisi ini terkadang disertai dengan keringat dan kulit memerah, serta menimbulkan rasa tidak nyaman.
Setiap wanita dapat mengalami rasa panas yang berbeda-beda, seperti berlangsung singkat, cenderung ringan, hingga menyengat parah. Meskipun umum terjadi, Anda tidak seharusnya menganggap kondisi ini sebagai hal yang normal.
Sebab, rasa panas akibat menopause bisa memengaruhi kualitas hidup dan memerlukan bantuan medis segera mungkin.
3. Keringat di Malam Hari
Tanda menopause pada wanita selanjutnya adalah sering berkeringat di malam hari. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
Akibatnya, tubuh bereaksi dengan cepat sehingga mengalami keringat di malam hari secara berlebihan. Selain itu, perubahan hormon selama menopause menyebabkan hipotalamus, yaitu bagian otak yang mengontrol panas tubuh mengalami kesulitan dalam mengatur suhu tubuh.
4. Vagina Kering
Penyebab kekeringan vagina dapat berupa penurunan kadar hormon atau konsumsi obat-obatan tertentu selama masa menopause. Kondisi ini mampu memengaruhi kualitas hidup seseorang sehingga menyebabkan rasa sakit saat duduk, olahraga, atau buang air kecil.
Bahkan, vagina kering bisa menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan seksual sehingga memicu jaringan yang tipis dan tidak lembap. Dokter dapat mendiagnosis kekeringan vagina berdasarkan riwayat kondisi medis dan pemeriksaan fisik.
5. Sulit Tidur
Sulit tidur atau insomnia menjadi salah satu gejala wanita yang mengalami menopause. Kondisi biasanya tidak berbahaya dan ada banyak cara dalam mengatasinya. Misalnya, menjaga pola tidur yang baik, perawatan kesehatan mental, dan konsumsi obat sesuai resep dokter.
Insomnia dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti tidak enak badan, sulit mengingat sesuatu, dan mudah merasa lelah. Jika berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Baca Juga: Kenali Penyebab Penebalan Dinding Rahim dan Gejalanya
6. Memburuknya Gejala Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Sindrom PMS memiliki berbagai macam tanda dan gejala, termasuk mudah merasa lelah, nafsu makan meningkat, dan mudah tersinggung. Gejalanya cenderung berulang yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Terlepas dari tingkat keparahan gejala, gejala PMS dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Penyebabnya bisa terjadi akibat perubahan siklus hormon selama masa menopause.
7. Nyeri Payudara
Salah satu ciri menopause pada payudara adalah timbul rasa nyeri. Kondisi ini dapat bersifat konstan atau hanya terjadi dalam sesekali saja.
Bahkan, nyeri payudara akibat menopause bisa berkisar dari ringan hingga parah. Rasa nyerinya juga bervariasi, seperti terasa tertekan, berdenyut, tajam, dan menusuk.
8. Perubahan Emosional
Ciri-ciri menopause dini dapat mengalami perubahan emosional atau suasana hati. Kondisi ini bisa terjadi akibat efek perubahan hormon selama masa menopause.
Jika Anda pernah mengalami gangguan kecemasan atau depresi, gejalanya dapat semakin memburuk sehingga memerlukan penanganan medis segera mungkin. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila rasa cemas atau tertekan berlangsung selama lebih dari beberapa minggu.
Cara Mengatasi Gejala Menopause
Adapun sejumlah cara mengatasi gejala menopause, di antaranya:
- Terapi penggantian hormon: Terapi ini mampu meredakan hot flashes atau rasa panas terkait menopause dan gejala umum lainnya. Dokter sering meresepkan dosis estrogen dalam jumlah rendah untuk meredakan gejala yang terjadi dan mengurangi risiko penyakit kanker payudara dan ovarium.
- Obat antidepresan: Salah satu obat untuk mengatasi rasa panas saat menopause dapat berupa obat antidepresan dan beberapa obat antikejang. Obat ini juga mampu mengatasi perubahan emosional.
- Estrogen vagina: Obat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk, seperti krim, tablet, atau cincin. Estrogen vagina mampu meredakan kekeringan dan rasa tidak nyaman saat berhubungan intim.
- Obat osteoporosis: Dokter dapat meresepkan obat ini untuk mencegah hilangnya kepadatan tulang yang sering menyerang wanita selama perimenopause dan menopause.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen: Anda bisa meredakan gejala menopause dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan fitoestrogen. Misalnya, kacang kedelai, kacang arab, dan kacang lentil.
- Olahraga rutin: Aktivitas ini sangat penting untuk mengurangi beberapa gejala menopause, termasuk rasa panas. Cobalah untuk berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti berenang dan yoga.
- Membatasi asupan kafein: Kandungan ini sering terdapat pada kopi, teh, soda, dan minuman berenergi. Sebaiknya, batasi asupan kafein agar gejala menopause cepat mereda.
Baca Juga: Waspadai 6 Gejala Kanker Rahim Stadium 1 Awal
Jika gejala menopause, seperti periode haid tidak teratur, rasa panas, dan vagina kering mengganggu aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kualitas hidup, segera kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Tanani Febrianty
Source:
- Cleveland Clinic. Menopause. Desember 2024.
- Medical News Today. How Long Do Menopause Symptoms Last?. Desember 2024.