Ditulis oleh Tim Konten Medis
PMS atau sindrom pramenstruasi merupakan istilah umum yang mengacu pada gejala yang terjadi pada wanita sebelum menstruasi. Gejala PMS pada setiap wanita bisa berbeda, mulai dari perubahan nafsu makan, kulit berminyak dan berjerawat, kram perut bagian bawah, hingga sembelit atau diare.

Gejala PMS sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Umumnya, gejala PMS dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan emosional. Penyebab utama kondisi ini belum diketahui secara pasti.
Namun, perubahan hormon yang berkaitan dengan siklus menstruasi bisa menjadi pemicunya. Gejala PMS biasanya muncul setelah ovulasi, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur. Pada kondisi ini, tubuh mengalami penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Apa Itu PMS?
PMS (Premenstrual Syndrome) adalah sekumpulan gejala yang muncul sebelum mengalami menstruasi. Kondisi ini mengacu pada beragam gejala fisik dan psikologis yang terjadi pada setiap wanita.
Anda dapat mengalami fluktuasi hormon dalam waktu 1-2 minggu yang dapat mengakibatkan gejala PMS. Kondisi ini cenderung bersifat ringan dan tidak berbahaya.
Namun, beberapa wanita kerap mengalami sakit perut PMS dan pendarahan yang parah sehingga membutuhkan penanganan medis. Kondisi ini biasanya terjadi akibat masalah kesehatan tertentu, seperti endometriosis.
Selain itu, gejala PMS hampir serupa dengan tanda awal kehamilan sehingga sulit membedakannya. Namun, Anda bisa mengenali ciri-ciri khusus hamil, seperti sering buang air kecil dan puting berwarna lebih gelap.
Cobalah untuk melakukan tes kehamilan di rumah apabila terlambat menstruasi sekitar 2 hari atau lebih. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat, terutama saat aktif melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
Seperti Apa Gejala PMS?
Berikut ini adalah beberapa gejala PMS yang umum terjadi:
1. Perubahan Nafsu Makan
Saat memasuki PMS, wanita cenderung mengalami perubahan nafsu makan. Kondisi ini bisa meningkatkan atau menurunkan nafsu makan akibat perubahan hormon yang terjadi.
Bahkan, beberapa wanita kerap mengalami perubahan berat badan. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang agar terhindar dari risiko masalah kesehatan tertentu.
Baca Juga: Penyebab Menstruasi Tidak Teratur dan Cara Mengatasinya
2. Perubahan Tekstur Payudara
Anda dapat mengalami perubahan tekstur payudara, seperti lembut, bengkak, atau keras saat PMS. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit apabila tersentuh.
Selain itu, beberapa wanita kerap merasakan penuh di payudara yang hilang timbul atau terus-menerus. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena dapat mereda dengan sendirinya setelah periode menstruasi selesai.
3. Perut Kembung
Gejala PMS beberapa hari sebelum haid dapat berupa perut kembung. Kondisi ini ditandai dengan perut terasa kencang dan penuh akibat terisi oleh gas.
Perut kembung biasanya terjadi 1-2 minggu sebelum menstruasi wanita. Terkadang, kondisi ini dapat berlangsung dengan gejala lainnya, seperti kram perut dan sakit punggung.
4. Kram di Perut Bagian Bawah
Kram perut saat PMS menjadi salah satu gejala sering terjadi. Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa sakit atau nyeri yang berada di perut bagian bawah, tepatnya di area rahim.
Pada kasus tertentu, beberapa wanita mengalami kram yang terasa menyakitkan. Dalam istilah medis, kondisi memiliki sebutan dismenore. Ini termasuk gejala PMS yang parah dan perlu mendapatkan penanganan medis.
5. Sembelit atau Diare
Seseorang dapat mengalami sembelit apabila buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu. Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, diare adalah kondisi buang air besar yang encer, cair, atau berair yang berlangsung selama beberapa hari. Kedua kondisi ini termasuk gejala PMS yang terjadi sebelum mulainya periode hingga berlangsungnya menstruasi.
Baca Juga: Haid atau Menstruasi yang Sehat Seperti Apa?
6. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah rasa nyeri di kepala atau wajah yang terasa seperti tekanan berdenyut, konstan, tajam, atau tumpul. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang berbeda-beda, tergantung pada jenis, tingkat keparahan, dan lokasinya.
Wanita yang memasuki fase PMS dapat mengalami sakit kepala yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini tidak berbahaya dan bisa mereda dengan sendirinya dengan perawatan mandiri di rumah.
7. Kelelahan
Wanita pada fase PMS sering kali mengeluh bahwa dirinya sering merasa lelah atau tubuh terasa sakit. Kondisi ini bisa membuat seseorang lebih sering tidur daripada biasanya.
Bahkan, kelelahan ekstrem bisa membuat sulit bangun pagi, pergi bekerja, atau melakukan aktivitas sehari-hari lainnya. Gejala kelelahan dapat berupa mata lelah, cenderung mudah bosan, dan tidak sabaran.
8. Kulit Berminyak dan Berjerawat
Kulit berminyak dapat terjadi ketika kelenjar di kulit memproduksi terlalu banyak sebum. Tandanya dapat berupa pori-pori mengkilap, pori-pori membesar, dan muncul komedo hitam.
Kondisi ini bisa menyebabkan jerawat dan masalah kulit yang mengganggu penampilan. Kulit berminyak dan jerawat terjadi akibat fluktuasi hormon selama siklus menstruasi.
Apakah Rasa Sakit yang Intens Itu Berbahaya?
Umumnya, rasa sakit PMS dapat berlangsung 1-2 minggu sebelum masa menstruasi. Namun, kondisi ini bisa terjadi secara intens dan cenderung berbahaya.
Dalam istilah medis, rasa sakit PMS yang tidak kunjung hilang dikenal sebagai gangguan disforik pramenstruasi (PMDD). Beberapa wanita dapat mengalami kondisi ini dengan ciri-ciri nyeri perut yang berbahaya, seperti kram perut parah.
Selain kram perut, terdapat gejala PMDD yang membutuhkan penanganan segera mungkin, di antaranya:
- Sakit kepala
- Nyeri atau sakit pada sendi dan otot
- Perubahan pola makan
- Insomnia atau mengalami gangguan tidur
- Mudah merasa cemas dan marah
- Depresi hingga percobaan mengakhiri hidup
Baca juga: Tanda-Tanda Mau Haid
Gangguan Kesehatan yang Bisa Meningkatkan Rasa Sakit Saat PMS
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko rasa sakit saat PMS:
1. Gangguan Depresi
Depresi adalah gangguan mental yang umum terjadi. Kondisi ini melibatkan tekanan pada suasana hati atau hilangnya rasa senang terhadap aktivitas dan minat dalam jangka waktu panjang.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, gangguan depresi bisa memengaruhi suasana hati dan memicu masalah kesehatan tertentu, seperti rasa sakit pada PMS. Anda bisa mengelola gejala depresi dengan olahraga secara teratur, menjala pola makan sehat, dan mengunjungi layanan kesehatan terdekat.
2. Sindrom Kelelahan Kronis (ME/CFS)
Kondisi medis yang dapat memicu rasa sakit PMS dapat berupa sindrom kelelahan kronis. Jenis penyakit ini termasuk gangguan yang kompleks karena bisa berlangsung selama 6 bulan.
Gejala sindrom kelelahan kronis, seperti tidur tidak nyenyak dapat memengaruhi aktivitas fisik atau mental dan tidak sepenuhnya membaik dengan istirahat. Sampai saat ini, penyebabnya belum diketahui. Namun, para ahli menduga kondisi ini bisa terjadi akibat faktor genetik, infeksi penyakit, dan trauma fisik atau emosional.
3. Sindrom Iritasi Usus (IBS)
Gangguan kesehatan yang memicu rasa sakit PMS adalah sindrom iritasi usus (IBS). Gangguan ini merupakan kondisi umum yang memengaruhi saluran pencernaan, khususnya lambung dan usus.
Gejalanya meliputi kram, sakit perut, perut kembung, dan sembelit. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan menjaga pola makan sehat, gaya hidup, dan mengelola stres.
Baca Juga: Cara Agar Cepat Haid yang Efektif dan Aman
4. Nyeri Kandung Kemih
Rasa sakit PMS bisa terjadi akibat nyeri pada kandung kemih. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri panggul, masalah buang air kecil, dan nyeri perut di bagian bawah.
Meskipun bisa menyerang siapa saja, nyeri kandung kemih lebih sering dialami oleh wanita berusia di atas 30 tahun daripada pria. Gejalanya sering kali hilang timbul seiring berjalannya waktu.
Jika Anda mengalami gejala PMS, seperti perubahan nafsu makan, kram perut bagian bawah, dan sembelit yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Cleveland Clinic. Premenstrual Syndrome. Februari 2025.
- Mayo Clinic. Premenstrual syndrome (PMS). Februari 2025.
- Office on Women’s Health. Premenstrual Syndrome (PMS). Februari 2025.