Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala jantung koroner bisa berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan berlebihan, serta keringat dingin. Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu akibat penyempitan pembuluh darah.

Penyakit jantung koroner adalah kondisi serius yang terjadi ketika pembuluh darah koroner menyempit atau tersumbat, menghambat aliran darah ke otot jantung. Penyempitan ini bisa mengganggu aliran darah dan memicu komplikasi seperti serangan jantung.
Meski tidak bisa sembuh sepenuhnya, jantung koroner dapat Anda kendalikan dengan penanganan yang tepat. Langkah pengobatan meliputi perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan tindakan medis sesuai kondisi pasien.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala penyakit jantung koroner sering kali berkembang secara perlahan, dan terkadang tidak langsung terasa hingga kondisi memburuk. Meskipun gejalanya bisa bervariasi antar individu, ada beberapa tanda umum yang penting Anda kenali sejak dini, baik pada pria maupun wanita.
Berikut beberapa gejala penyakit jantung koroner yang harus Anda waspadai:
1. Angina (Nyeri Dada)
Salah satu gejala paling umum dari penyakit jantung koroner adalah angina, yaitu nyeri atau rasa tidak nyaman di dada. Angina biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres, dan bisa terasa seperti tekanan, sesak, atau rasa terbakar mirip gangguan pencernaan.
Rasa sakit ini bisa menyebar ke lengan, leher, rahang, punggung, atau perut. Umumnya, nyeri dada akan mereda dalam waktu kurang dari 10 menit setelah istirahat atau penggunaan obat nitrat.
Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Jantung dan Pengaruhnya pada Tubuh
2. Serangan Jantung (Heart Attack)
Ketika arteri koroner tersumbat sepenuhnya, dapat terjadi serangan jantung atau infark miokard. Gejalanya menyerupai angina, namun lebih parah dan berlangsung lebih lama.
Selain nyeri dada yang hebat, penderita bisa mengalami sesak napas, keringat dingin, mual, rasa lemas, atau nyeri menjalar ke bagian tubuh lain. Jika nyeri dada berlangsung lebih dari 15 menit, segera cari bantuan medis karena bisa jadi itu adalah awal serangan jantung.
3. Gagal Jantung (Heart Failure)
Gagal jantung adalah komplikasi serius yang bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner. Dalam kondisi ini, jantung melemah dan tidak mampu memompa darah secara optimal, menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru.
Hal ini membuat penderitanya kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas atau berbaring. Gagal jantung bisa berkembang secara mendadak atau bertahap seiring waktu.
4. Gejala Lainnya dari Penyakit Jantung Koroner
Berikut ini beberapa gejala penyakit jantung koroner lainnya yang juga patut Anda waspadai:
- Sesak Napas
- Keringat Dingin
- Pusing atau Kepala Terasa Ringan
- Mual dan Gangguan Pencernaan
- Nyeri di Bagian Tubuh Lain
- Kelelahan yang Berlebihan
Gejala jantung koroner pada wanita sering kali berbeda dari pria. Wanita mungkin tidak mengalami nyeri dada yang mencolok, tetapi lebih cenderung merasakan gejala yang lebih halus seperti:
- Pusing dan Mual
- Kelelahan Ekstrem
- Rasa Tidak Nyaman di Perut
- Tekanan atau Sesak di Dada
Baca Juga: 14 Tanda Sakit Jantung yang Penting Diwaspadai
Cara Diagnosis Jantung Koroner
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami penyakit jantung koroner, dokter biasanya akan mengecek riwayat kesehatan pribadi, keluarga, serta gaya hidup. Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk melihat kadar kolesterol dan gula darah, karena jantung koroner disebabkan oleh penyumbatan arteri akibat penumpukan lemak.
Jika ditemukan risiko, dokter akan melakukan tes lanjutan seperti elektrokardiogram (EKG), echocardiogram, rontgen dada, lab atau angiogram koroner. Tes ini membantu mendeteksi ciri-ciri jantung koroner dan memastikan gejala yang dirasakan penderita jantung koroner berasal dari gangguan di pembuluh darah jantung.
Cara Mengatasi Jantung Koroner
Pengobatan jantung koroner bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung, dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Penanganan ini biasanya menggabungkan perubahan gaya hidup, konsumsi obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, tindakan medis seperti operasi.
Berikut beberapa cara mengatasi jantung koroner yang perlu Anda ketahui:
1. Perubahan Gaya Hidup
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat adalah langkah penting dalam mengatasi jantung koroner. Hal ini meliputi berhenti merokok, makan makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, membatasi konsumsi alkohol, dan mengelola stres.
Perubahan ini membantu mencegah penyempitan arteri semakin parah dan mengurangi risiko serangan jantung.
2. Penggunaan Obat-obatan
Pengobatan jantung koroner juga mencakup pemberian obat untuk mengontrol faktor risiko. Obat-obatan ini dapat berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, dan mengatasi nyeri dada (angina).
menggunakan obat secara rutin sesuai anjuran dokter dan menjadi bagian penting dalam pengendalian penyakit ini.
3. Tindakan Operasi
Jika kondisi arteri sudah sangat menyempit, dokter mungkin menyarankan prosedur medis seperti angioplasti atau operasi bypass jantung. Angioplasti melakukannya dengan memasukkan balon kecil ke pembuluh darah yang tersumbat, kemudian memasang stent agar tetap terbuka.
Sementara itu, operasi bypass bertujuan menciptakan jalur baru agar aliran darah bisa melewati bagian arteri yang tersumbat. Kedua prosedur ini bertujuan memperbaiki aliran darah ke jantung dan mengurangi gejala.
Baca Juga: Catat, 13 Cara untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat
Jika Anda tetap mengalami gejala jantung koroner, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Stella kartolo
Source:
- NHS. Coronary heart disease. September 2025.
- NIH. Coronary Heart Disease. September 2025.
- Health direct. Coronary heart disease. September 2025.