Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala emfisema antara lain sesak napas yang makin parah, batuk kronis, mudah lelah, penurunan berat badan, serta sering mengalami infeksi paru. Pengobatannya meliputi berhenti merokok, penggunaan obat-obatan seperti bronkodilator, terapi oksigen, hingga rehabilitasi paru untuk membantu pernapasan.

Emfisema rentan terkena pneumonia.
Gejala penyakit emfisema dapat berkembang seiring waktu dan menyebabkan kerusakan bertahap pada jaringan paru-paru. Kerusakan-kerusakan tersebut antara lain, pecahnya kantung udara, pengurangan area permukaan paru-paru yang menampung udara di jaringan rusak serta mencegah oksigen bergerak melalui aliran darah.
Pahami lebih lanjut bagaimana gejala utama penyakit emfisema untuk mengetahui langkah pengelolaan terhadap gejala tersebut.
Gejala Penyakit Emfisema
Ada beberapa gejala utama yang perlu diperhatikan dari penyakit emfisema, berikut di antaranya:
1. Sesak Napas atau Dyspnea
Dyspnea adalah istilah medis untuk kondisi kesulitan bernapas atau sesak napas. Sesak nafas mulai dari yang paling ringan dan terjadi sementara hingga yang serius dan berlangsung lama dapat menggambarkan berbagai kondisi sistem pernapasan seseorang.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Paru-Paru?
2. Batuk Kronis yang Menghasilkan Lendir
Batuk yang menghasilkan lendir atau dahak terjadi sebagai respons terhadap iritasi alergen atau penyebab iritasi lainnya, seperti asap, polusi udara, dan serbuk sari. Jika seseorang sudah mengalami batuk kronis yang disertai lendir, berarti kondisi paru-parunya sudah buruk dan perlu segera diobati.
3. Mengi
Gejala lain dari penyakit emfisema adalah mengi. Mengi merupakan suara yang muncul seperti siulan atau lengkingan ketika bernapas.
Terkadang mengi juga disertai dengan rasa kencang di dada. Seseorang dapat mendengar mengi lebih keras jika mendekatkan telinga pada penderita emfisema ketika mereka bernapas cepat, atau bisa juga melalui stetoskop.
Gejala Apabila Emfisema Semakin Memburuk
Seiring dengan semakin parahnya emfisema, beberapa gejala tambahan bisa muncul, seperti:
- Nafsu makan menurun yang menyebabkan asupan nutrisi terganggu.
- Merasa tertekan atau depresi karena kondisi fisik yang menurun.
- Gangguan dalam aktivitas seksual akibat kelelahan dan sesak napas.
- Masalah tidur yang bisa disebabkan oleh sulit bernapas saat berbaring.
- Warna kebiruan pada bibir atau kuku sebagai tanda kurangnya oksigen dalam darah.
- Mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas ringan.
- Sering mengalami infeksi paru-paru, seperti bronkitis atau pneumonia.
- Sakit kepala di pagi hari akibat kadar oksigen yang rendah selama tidur.
- Penurunan berat badan karena tubuh bekerja lebih keras untuk bernapas dan kurangnya asupan makanan.
Cara Mengatasi Penyakit Emfisema
Setelah mengetahui gejala utama penyakit emfisema, saatnya Anda memahami cara mengelola gejala penyakit emfisema saat kambuh. Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan, berikut di antaranya:
1. Terapi Obat
Bronkodilator inhalasi merupakan obat utama yang akan direkomendasikan untuk penyakit emfisema. Bronkodilator inhalasi dapat membantu meringankan gejala, membuat saluran udara menjadi rileks dan terbuka, serta memudahkan penderita emfisema untuk bernapas.
Berikut beberapa jenis bronkodilator:
- Beta-agonis: membantu merilekskan otot polos bronkial dan membantu membersihkan lendir
- Antikolinergik atau antimuskarinik: seperti albuterol (ventolin), yang dapat melonggarkan otot polos bronkial
- Steroid inhalasi: seperti fluticasone yang membantu mengurangi peradangan
Jika pasien emfisema, rutin menggunakan pilihan obat ini secara teratur, fungsi paru-paru akan meningkat
2. Terapi Gaya Hidup
Selain obat-obatan, mengelola gejala penyakit emfisema dapat dilakukan dengan melakukan perubahan gaya hidup. Perubahan ini juga akan meningkatkan kualitas hidup serta memperlambat perkembangan emfisema.
Beberapa perubahan gaya hidup yang harus dilakukan.
- Berhenti dan menghindari asap rokok
- Menjauhi tempat yang banyak mengandung polutan udara
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi
- Mengonsumsi banyak air putih, untuk menjaga saluran udara terbuka dan melonggarkan lendir
- Bernapas melalui hidung dalam cuaca dingin, atau menggunakan masker untuk menjaga diri dari udara dingin
- Berlatih pernapasan diafragma dan pernapasan dalam-dalam
3. Terapi Oksigen
Ketika penyakit emfisema memburuk, biasanya pasien akan semakin sulit untuk bernapas. Pada fase ini, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan terapi oksigen selama beberapa waktu. Perangkat yang tersedia umumnya termasuk tangki besar untuk penggunaan di rumah dan kit oksigen portabel untuk bepergian.
4. Operasi Bedah
Orang dengan kondisi emfisema yang parah perlu menjalani operasi untuk menghilangkan jaringan paru-paru yang sudah rusak, serta masalah lain yang berkembang di paru-paru akibat penyakit emfisema. Transplantasi salah satu atau kedua paru-paru dapat meningkatkan kualitas hidup penderita emfisema.
Tapi perlu Anda ingat, ada risiko lain yang dapat muncul seperti, infeksi. Dokter dan ahli kesehatan lain, akan membantu mempertimbangkan hal ini berdasarkan kondisi dan kebutuhan Anda.
Baca Juga: Tidak Hanya Cuaca, ISPA Juga Disebabkan Oleh Virus dan Bakteri
Apakah Ada Komplikasi dari Penyakit Emfisema?
Penyakit emfisema dapat menyebabkan beberapa komplikasi penyakit lain meliputi:
1. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada satu atau dua kantung udara di paru-paru. Gejalanya meliputi terisinya kantung udara dengan cairan atau nanah, batuk dengan dahak atau nanah, demam, kedinginan, dan kesulitan bernapas.
Orang dengan penyakit emfisema rentan terkena pneumonia.
2. Paru-Paru Runtuh (Pneumotoraks)
Pada beberapa kondisi, paru-paru akan mengembangkan kantong udara besar (bula) yang mungkin pecah, sehingga menghasilkan deflasi paru-paru atau pneumotoraks (paru kolaps atau mengempis)
3. Masalah Jantung
Jantung harus memompa lebih keras untuk menggerakan darah melalui paru-paru karena rusaknya alveoli, serta berkurangnya jumlah kapiler dan kadar oksigen yang lebih rendah dalam aliran darah. Seiring waktu, kondisi ini dapat membuat ketegangan yang cukup besar di jantung.
Baca Juga: Kenalilah 8 Pantangan Paru-Paru Basah
Penyakit emfisema dapat melibatkan kerusakan permanen pada paru-paru, dan berisiko mengancam jiwa. Dengan mengetahui gejala utama penyakit emfisema sejak awal, Anda dapat segera mencari perawatan dan langkah-langkah pengobatan sedini mungkin, untuk menghindari risiko komplikasi serius.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Jessica Makeri
Source:
- WebMD. Emphysema Symptoms. Juli 2025.
- Better Health. Emphysema. Juli 2025.
- Medical News Today. What is Dyspnea?. Juli 2025.