Ditulis oleh Tim Konten Medis
Infeksi rotavirus bisa menjadi hal menakutkan bagi orang tua dan tenaga medis karena dapat menyebabkan dehidrasi berat bahkan mengancam jiwa pada bayi dan balita. Lantas, apa itu infeksi rotavirus? Apakah bisa dicegah? Mari simak penjelasannya pada artikel ini sampai selesai.
Rotavirus adalah penyebab umum gastroenteritis pada anak-anak dengan gejala, seperti muntah, diare, demam, dan dehidrasi.
Apa Itu Infeksi Rotavirus?
Infeksi rotavirus merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pencernaan manusia, khususnya usus halus. Rotavirus menjadi penyebab umum gastroenteritis atau diare akut, terutama pada anak-anak di seluruh dunia. Virus ini dapat menyebabkan gejala, seperti muntah, diare berat, demam, dan dehidrasi.
Infeksi virus biasanya menyebar melalui kontak dengan feses orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan permukaan terkontaminasi virus. Virus ini sangat menular dan dapat dengan cepat menyebar di lingkungan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, seperti sekolah dan pusat perawatan anak.
Meskipun gejalanya seringkali ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi yang serius dan memerlukan perawatan medis. Vaksin merupakan salah satu cara utama untuk mencegah terjadinya infeksi pada anak-anak.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Perut?
Proses Penyebaran Infeksi Rotavirus
Infeksi rotavirus menyebar melalui berbagai cara. Berikut adalah beberapa cara penyebarannya:
1. Kontak Langsung
Salah satu cara utama penyebaran rotavirus adalah melalui kontak langsung antara individu terinfeksi dan individu sehat. Ini dapat terjadi melalui kontak fisik, seperti menyentuh tangan yang terkontaminasi, bersalaman, atau berpelukan dengan seseorang yang terinfeksi.
2. Kontaminasi Feses
Rotavirus hadir dalam feses (tinja) individu yang terinfeksi. Penyebaran dapat terjadi melalui tangan yang terkontaminasi setelah menggunakan toilet atau mengganti popok pada bayi terinfeksi. Oleh karena itu, penting menjaga kebersihan tangan dengan baik, terutama setelah kontak dengan feses.
3. Kontaminasi Lingkungan
Partikel virus dapat menempel pada permukaan benda atau lingkungan di sekitar individu yang teinfeksi. Seseorang yang menyentuh permukaan benda tersebut tanpa mencuci tangan setelahnya akan memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular virus.
4. Makanan dan Minuman
Makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh rotavirus dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Ini bisa terjadi jika makanan atau minuman disiapkan atau disajikan oleh seseorang yang terinfeksi dan tidak mencuci tangan dengan baik.
5. Tinja dalam Air
Infeksi rotavirus juga dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi oleh partikel virus dari tinja individu yang terinfeksi. Ini dapat terjadi di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk.
Baca Juga: Mengapa Mudah Kram Perut?
Gejala Infeksi Rotavirus
Gejala penyakit ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah terpapar virus dan dapat bervariasi dalam tingkat keparahan. Gejalanya meliputi:
- Diare berat dan sering
- Muntah yang signifikan
- Demam ringan hingga sedang
- Nyeri perut atau kram
- Dehidrasi dengan gejala mulut kering, mata cekung, penurunan urine, dan penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Kelelahan dan lesu
- Kemungkinan muntah darah atau tinja berdarah
Diagnosis Infeksi Rotavirus
Diagnosis dapat ditegkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, meliputi:
1. Tes Darah
Tes darah jarang digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini, tetapi dapat digunakan untuk mengukur kadar elektrolit dan cairan tubuh. Terutama jika terdapat tanda-tanda dehidrasi yang serius akibat diare dan muntah yang berkepanjangan.
2. Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan feses adalah metode utama untuk mendiagnosis penyakit ini. Dokter akan mengambil sampel feses pasien dan menguji apakah virus ini ada dalam sampel tersebut. Tes ini biasanya sangat akurat dalam mengindentifikasi infeksi rotavirus.
Vaksin direkomendasikan untuk melindungi anak-anak dari infeksi rotavirus
Cara Mengobati Infeksi Rotavirus
Penyakit ini pada umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga seminggu tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, dalam beberapa kasus jika ditemukan gejala yang memberat dan terjadi dehidrasi, tindakan medis sangat dibutuhkan. Berikut merupakan pengobatan infeksi rotavirus:
1. Rehidrasi
Penting untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah. Dapat dilakukan dengan memberikan cairan elektrolit oral (oral rehydration solution/ORS) kepada anak atau individu yang terinfeksi. ORS mengandung garam dan gula yang membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Ini dapat membantu mencegah dan mengatasi dehidrasi.
2. Perawatan Rumah
Selama terkena penyakit ini, istirahat dan perawatan rumah dapat membantu. Pastikan individu yang terinfeksi cukup istirahat, dan berikan makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti sup ayam atau biskuit gandum.
3. Hindari Obat Anti Diare
Hindari memberikan obat anti diare tanpa resep kepada anak atau individu yang terinfeksi, kecuali atas rekomendasi dari dokter. Beberapa obat anti diare dapat memperburuk infeksi ini.
4. Vaksinasi
Vaksin rotavirus telah tersedia untuk mencegah infeksi pada anak-anak. Vaksinasi ini direkomendasikan oleh banyak otoritas kesehatan sebagai cara efektif untuk melindungi anak-anak dari infeksi rotavirus.
5. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala infeksi rotavirus memberat atau bila ada tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata cekung, penurunan produksi urine, serta lemah yang berlebihan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan perawatan medis yang sesuai, termasuk pemberian cairan intravena jika diperlukan.
Baca Juga: Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan
Komplikasi Infeksi Rotavirus
Infeksi rotavirus biasanya merupakan penyakit dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga seminggu tanpa komplikasi. Namun, dalam beberapa kasus, terutama jika infeksi berat atau jika tidak diberikan penanganan yang tepat, dapat timbul komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi rotavirus meliputi:
- Dehidrasi: Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan, terutama pada bayi dan anak-anak, yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
- Peningkatan Risiko Infeksi Tambahan: Penyakit ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko penyakit lainnya.
- Gagal Tumbuh: Pada kasus berat, penyakit ini dapat menyebabkan gagal tumbuh atau penurunan berat badan yang signifikan pada anak-anak.
- Gangguan Elektrolit: Kehilangan elektrolit selama infeksi dapat menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit yang dapat memengaruhi fungsi jantung dan saraf.
- Perawatan Rumah Sakit: Dalam kasus yang sangat parah, perawatan rumah sakit dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mengatasi dehidrasi yang serius.
Baca Juga: Mencegah Penyakit Diare
Cara Mencegah Infeksi Rotavirus
Cara terbaik untuk mencegah infeksi rotavirus adalah melalui vaksinasi. Vaksin merupakan cara yang efektif untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi, dan disarankan oleh banyak otoritas kesehatan. Selain itu, menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air adalah tindakan pencegahan terpenting.
Hindari kontak erat dengan individu yang terinfeksi, hindari berbagi barang pribadi seperti handuk atau peralatan makan dan menjaga kebersihan lingkungan, terutama area-area yang sering disentuh. Hal-hal tersebut dapat membantu mencegah penyebaran rotavirus.
Demikan informasi mengenai infeksi rotavirus. Jika anak Anda mengalami gejala di atas dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Telah direview oleh Dr. Zakiyah Safitri
Source: