Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan bahwa gejala Covid-19 KP.1 dan KP.2 hampir sama dengan varian Omicron. Jenis virus ini dikenal sebagai varian FLiRT atau masih garis keturunan dari Omicron.
Gejala COVID-19 KP.1 dan KP.2 hampir sama dengan varian sebelumnya, seperti flu hingga demam tinggi.
Saat ini, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. Sebagai negara tetangga, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap gejala yang dialami oleh penderita. Gejala Covid-19 KP.1 dan KP.2 juga menyerupai virus mutasi Omicron, seperti JN.1 atau XBB.
Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kemenkes menyampaikan bahwa mutasi virus Covid-19 terus berlanjut. Mulai dari, varian delta hingga Omicron yang sudah terjadi beberapa waktu lama.
Namun, subvarian Omicron paling banyak bermutasi menjadi berbagai jenis virus baru, seperti XBB, XBB1.9, dan seterusnya. Subvarian ini juga menciptakan garis keturunan baru berupa KP.1, KP.2, dan KP.3.
Gejala COVID-19 KP.1 dan KP.2
Gejala yang muncul dari subvarian Covid-19 KP.1 dan KP.2 cenderung ringan. Hal ini dibuktikan pada kasus penderita Covid-19 di Singapura yang memiliki angka kecil atau rendah. Bahkan, kasus kematiannya pun juga dilaporkan sedikit.
Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Singapura sedang berada di bawah pengawasan untuk mencegah penularan virus Covid-19 yang semakin parah. Kemenkes juga mengatakan bahwa subvarian KP.1 dan KP.2 belum ada di Indonesia.
Namun, Anda tetap harus waspada terhadap gejala yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Berikut beberapa gejala Covid-19 KP.1 dan KP.2 yang perlu diwaspadai:
1. Flu
Covid-19 varian KP.1 dan Kp2 diketahui memiliki gejala yang ringan. Bahkan, orang yang sudah divaksin dapat mengalami gejala ini dan seringkali dianggap sebagai penyakit flu biasa.
Meskipun begitu, ada sedikit perbedaan antara flu Covid-19 dengan flu biasa. Biasanya, penderita Covid-19 akan mengalami suhu tubuh yang tinggi dan batuk yang berlangsung secara terus-menerus.
Baca Juga: Waspadai Subvarian Pemicu COVID-19 Singapura Naik Tinggi
2. Kehilangan Indra Penciuman
Jika mengalami kehilangan indra penciuman secara tiba-tiba, kemungkinan besar Anda terinfeksi Covid-19. Kondisi ini dikenal dengan sebutan anosmia.
Anosmia adalah kondisi ketika hidung tidak mampu mencium atau indra penciuman yang tidak peka. Anosmia bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan.
Kondisi ini dapat menurunkan nafsu makan akibat tidak bisa mencium dan merasakan makanan. Anda bisa mengatasi hal ini dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, mengonsumsi jahe, daun mint, dan bawang putih.
Usahakan mulai menggunakan masker saat berpergian jauh atau berada di ruang terbuka.
3. Batuk
Gejala yang dapat dialami oleh penderita saat terinfeksi virus KP.1 dan KP.2, yaitu batuk. Pada umumnya, batuk yang dialami tidak berdahak dan hanya menimbulkan rasa gatal di tenggorokan.
Biasanya, gejala ini bisa sembuh dalam waktu tiga sampai lima hari setelah dinyatakan positif terkena virus KP.1 dan KP.2. Jika Anda mengalami gejala batuk akibat virus Covid-19, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika tidak diobati, batuk dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti pneumonia. Selain itu, Anda juga perlu menggunakan masker untuk mengurangi risiko penularan kepada orang lain.
4. Pilek
Selain batuk, penderita Covid-19 juga kerap mengalami pilek atau hidung tersumbat. Namun, gejala ini seringkali disamakan dengan flu biasa.
Akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami infeksi virus Covid-19 varian KP.1 dan KP.2. Meskipun terlihat sama, tetapi ada perbedaan signifikan yang perlu diketahui.
Penderita Covid-19 biasanya mengalami pilek yang disertai dengan batuk kering. Sementara itu, flu biasa cenderung mengalami batuk berdahak.
5. Demam
Gejala demam tinggi yang tidak kunjung sembuh dan disertai dengan batuk yang semakin parah perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini bisa menandakan bahwa infeksi Covid-19 sedang menyerang organ paru-paru.
Biasanya, gejala demam dapat berlangsung hingga sepuluh hari. Namun, tidak semua penderita Covid-19 KP.1 dan KP. 2 mengalami fase demam.
Baca Juga: Tenggorokan Sakit Saat Menelan Apakah Covid?
6. Kesulitan Bernapas
Sesak napas atau kesulitan bernapas menjadi salah satu gejala infeksi Covid-19 yang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami gejala ini, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apabila tidak segera diobati, sesak napas bisa memicu komplikasi serius, seperti gangguan pada sistem pernapasan. Tentu, gejala ini tidak serupa dengan asma.
Ciri-ciri kesulitan bernapas karena Covid-18 disertai dengan sakit kepala, nyeri otot atau sendi, dan sakit tenggorokan. Sementara itu, asma cenderung mengalami sesak napas yang diiringi batu atau mengi (suara napas berbunyi).
Cara Mencegah Penularan COVID-19 yang Tinggi di Singapura
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan Covid-19 yang melonjak tinggi di Singapura, sebagai berikut:
- Hindari liburan ke Singapura dalam waktu tertentu untuk mengurangi penularan virus di Indonesia
- Jauhi kerumunan dan hindari orang yang sedang sakit
- Menjaga kesehatan tubuh agar tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh semakin meningkat
- Mencuci tangan menggunakan sabun selama 30 detik
- Menggunakan hand sanitizer untuk membasmi kuman dan virus di tangan
- Menjaga jarak sekitar satu meter dengan orang lain
- Menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah
- Hindari menyentuh bagian wajah, seperti hidung, mulut, dan mata agar tidak terkontaminasi virus
- Lakukan vaksinasi untuk mengurangi risiko penularan penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh
- Menerapkan pola hidup sehat, seperti olahraga secara teratur, istirahat cukup, dan mengelola stres dengan baik.
Meskipun gejala Covid-19 KP.1 dan KP.2 cenderung ringan dan memiliki risiko penularan rendah, Anda tetap perlu mewaspadai keluhan kesehatan apapun yang Anda rasakan. Gejala subvarian ini hampir mirip dengan gejala Covid-19 sebelumnya. Bahkan, varian KP.1 dan KP.2 tidak menunjukkan tingkat keparahan infeksi penyakit yang lebih tinggi.
Baca Juga: 6 Temuan Terkait Infeksi Varian Covid-19 BA.2
Jika Anda mengalami gejala Covid-19, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. What to Know About COVID FLiRT Variants. Diakses 2024.
- Kemenkes. Bagaimana Cara Mencegah Penularan Virus Corona?. Diakses 2024.
- Very Well Health. What You Need to Know About the KP.2 ‘FLiRT’ COVID Variant. Diakses 2024.