Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pembahasan mengenai titer antibodi Covid-19 sempat naik ke permukaan, setelah politikus terkenal mengirimkan cuitan di akun twitter pribadinya. Ia mengatakan bila, di usianya yang hampir 50 tahun, akhirnya ia terpapar virus Covid-19. Dirinya juga menyebutkan bila pada bulan Maret 2021, ia sudah selesai melakukan vaksinasi 2 kali, dan menyebutkan hasil tes titer antibodinya berada di angka 250 (cukup baik). Lantas, apa sebenarnya titer antibodi ini, bagaimana fungsinya, dan apakah perlu masyarakat melakukan tes titer antibodi? Selengkapnya simak di artikel berikut ini.
Titer antibodi berfungsi untuk menentukan keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah.
Titer Antibodi Covid-19 dan Fungsinya
Titer antibodi merupakan jenis tes darah yang digunakan untuk menentukan keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah. Tes ini berguna untuk menyelidiki apakah terdapat reaksi kekebalan yang dipicu oleh penyerbu asing (antigen) di dalam tubuh. Jadi ketika ada patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) masuk ke dalam tubuh, antigen yang berada pada patogen tersebut akan memicu sistem imunitas untuk menghasilkan antibodi.
Antibodi sendiri adalah protein khusus yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi serta menghancurkan penyerbu asing, seperti virus dan bakteri. Di sinilah peran tes titer antibodi untuk mengetahui secara kualitatif (keberadaan) dan kuantitatif (jumlah) antibodi dalam darah. Tes titer antibodi juga dilakukan untuk menentukan apakah seseorang pernah terinfeksi oleh patogen di masa lalu.
Baca Juga: Mungkinkah Penderita Covid-19 Tertular Lagi?
Di tengah kondisi pandemi Covid saat ini, titer antibodi menjadi salah satu hal yang diperlukan, terlebih dalam proses pemberian vaksin Covid-19. Mengenai vaksinasi, titer antibodi covid dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan dosis booster (dosis vaksin tambahan yang berfungsi sebagai penguat vaksin sebelumnya).
Tes juga dapat membantu menentukan apakah vaksin memberikan perlindungan penuh terhadap virus Covid-19. Sehingga jelas di sini, titer antibodi Covid tidak digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus, melainkan untuk melihat apakah antibodi terbentuk ketika terpapar virus.
Baca Juga: Serologi Covid-19 Kapan Dilakukan?
Kekurangan dari Titer Antibodi Covid-19
Perlu diketahui titer antibodi tidak selalu dapat mendeskripsikan secara rinci keberadaan infeksi. Seperti misalnya ketika Anda memperoleh hasil tes titer antibodi yang tinggi, itu tidak selalu berarti ada infeksi dalam tubuh Anda. Begitupun jika Anda memperoleh hasil titer yang rendah, ini tidak berarti Anda memiliki tingkat infeksi yang rendah atau tidak ada infeksi sama sekali.
Hal ini dikarenakan titer antibodi hanya dapat mendeteksi antibodi yang ada dalam darah. Tes titer antibodi tidak memungkinkan untuk mendeteksi antibodi yang sudah terikat di antigen. Dengan begitu, seseorang dengan infeksi berat dapat memiliki hasil titer antibodi yang rendah, karena jumlah kompleks antigen antibodi yang lebih tinggi, dan jumlah antibodi yang lebih rendah dalam darah.
Dalam kondisi tertentu, hasil titer antibodi yang rendah dapat menunjukkan efektivitas sistem kekebalan tubuh dalam menghilangkan patogen penyebab infeksi. Juga sebaliknya, hasil titer antibodi yang tinggi mungkin terjadi karena adanya sisa atau residu antibodi dari infeksi sebelumnya, atau gagalnya tubuh dalam membentuk antigen-antibodi secara kompleks.
Titer antibodi tidak selalu dapat mendeskripsikan secara rinci keberadaan infeksi.
Apakah Tes Titer Antibodi Covid Perlu untuk Dilakukan?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, titer antibodi covid bermanfaat untuk melihat seberapa efektif tindakan vaksinasi dalam pembentukan antibodi dalam tubuh. Meskipun begitu dalam laman resminya, CDC (Centers Disease Control) titer antibodi covid tidak benar-benar direkomendasikan untuk menilai kekebalan seseorang terhadap virus SARS-CoV-2 setelah melakukan vaksinasi Covid-19, atau untuk menilai kebutuhan vaksinasi pada orang yang tidak divaksinasi.
Oleh karena itu, meskipun hasil tes titer antibodi menunjukkan hasil yang positif namun, saat dites memiliki gejala Covid-19 atau antigen yang menunjukkan adanya infeksi virus SARS-Cov-2 baru (infeksi ulang), ia tetap harus dikarantina dan melakukan perawatan lebih lanjut.
Kesimpulannya, tes titer antibodi covid tidak benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dalam memeriksa seberapa tinggi tingkat antibodi Covid. Kecuali bagi mereka yang melakukan studi klinis mengenai Covid, tes titer antibodi Covid mungkin akan diperlukan.
Sekian informasi tentang titer antibodi Covid-19. Semoga artikel ini membawa pengetahuan baru dalam hidup Anda. Tetap jaga kesehatan, bagikan artikel ini ke rekan dan orang terdekat Anda. Dan sampai jumpa kembali di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H.
Source: