Ditulis oleh Tim Konten Medis
Belum lama ini, WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia memberitahukan varian COVID-19 BA.2 telah muncul. Lantas, seperti apa subvarian baru ini? Apakah cukup mengkhawatirkan dari varian sebelumnya? Beberapa orang menyebut Subvarian Omicron dengan julukan Omicron varian “siluman”.
Varian Omicron menjadi perhatian saat ini adalah varian dominan yang beredar secara global.
Sementara sebagian lainnya mengatakan terlalu dini menyebut ancaman nyata dari strain baru ini. Menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan telah mengidentifikasi setidaknya di 40 negara termasuk 3 kasus yang dilaporkan di Houston dan beberapa negara bagian Washington. Sejauh ini subvarian Omicron menyumbang sebagian kecil dari kasus yang dilaporkan, termasuk 5% di India, 4% di inggris dan masing-masing 2 % di Swedia dan Singapura.
Baca Juga: Waspadai Gejala Varian Omicron pada Anak
Perkiraan Selanjutnya Terkait Varian BA.2.
1. Virus BA.2 Sangat Bermutasi
Seperti kita ketahui, umumnya sifat virus dapat bermutasi. Oleh karena itu, kita akan terus menyaksikan varian baru terus muncul selama pandemi. Berdasarkan data transmisi memperkuat bahwa BA.2 sebagai varian yang perlu diawasi dan menjadi perhatian lebih. Sebab sifatnya yang sangat bermutasi daripada virus asli penyebab COVID-19 yang ditemukan di Wuhan, China. BA.2 juga memiliki lusinan perubahan gen yang berbeda dari strain Omicron aslinya. Kondisi ini menegaskan bahwa BA.2 harus terus dipatau sebagai subline yang berbeda dari Omicron.
2. BA.2 Tampaknya Lebih Menular dari BA.1.
Pejabat WHO Maria Van Kerkhove mengatakan subvarian omicron BA.2 lebih menular daripada BA.1, saat ini versi dominan omicron di seluruh dunia, dan kemungkinan akan menjadi lebih umum. Dalam urutan genetiknya varian BA.2 berbeda dari BA. 1 termasuk perbedaan asam amino dalam protein spike dan protein lainnya. Selain itu, BA.2 memiliki keungulan pertumbuhan dibandingkan BA.1 Meskipun penelitian masih terus berlangsung untuk memahami kelebihan BA.2 ini. Dilihat dari data awal yang menunjukkan bahwa BA.2 tampaknya lebih menular daripada BA.1 yang saat ini tetap menjadi sublineage Omicron yang paling umum dilaporkan.
Data penelitian yang dilakukan laboratorium baru di jepang menggunakan sampel hewan tanpa kekebalan terhadap virus Corona, mengamati bahwa BA.2 dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah pada hamster dibandingkan dengan BA.1. Peneliti juga membandingkan data nyata secara global dari tingkat keparahan klinis di Afrika Selatan, Inggris, dan Denmark, di mana kekebalan dari vaksinasi atau infeksi alami tinggi: dalam data ini, tidak ada perbedaan yang dilaporkan dalam tingkat keparahan antara BA.2 dan BA.1.
3. Varian Omicron Secara Global
Varian Omicron menjadi perhatian saat ini adalah varian dominan yang beredar secara global. Pada tingkat global, proporsi urutan yang dilaporkan ditunjuk BA.2 telah meningkat relatif terhadap BA.1 dalam beberapa pekan terakhir, namun sirkulasi global dari semua varian dilaporkan menurun.
Patuhi protokol kesehatan dan vaksinasi dilakukan guna mencegah keparahan penyakit.
Baca Juga: Begini Gejala Omicron Secara Umum
4. Varian BA.2 Dapat Menginfeksi Penyintas COVID-19
Para ahli memperkirakan, BA.2 dapat menembus antibodi dalam darah seseorang yang telah divaksinasi COVID-19. Selain itu, varian BA.2 diduga lebih mudah menginfeksi penyintas COVID-19 di awal pandemi termasuk varian Alpha dan Delta. Sementara BA.2 hampir sepenuhnya resisten terhadap beberapa perawatan antibodi monoklonal. Kabar baiknya, bagi seseorang yang masih memiliki antibodi dalam darah akibat infeksi Omicron tampaknya memiliki perlindungan terhadap Varian Covid-19 BA.2 terutama jika mereka juga telah vaksinasi.
5. Vaksinasi Efektif Mencegah Keparahan Penyakit
Seperti kita ketahui dari penelitian di Denmark menyebutkan, varian COVID BA.2 sekitar 1,5 kali lebih menular daripada BA.1. Bahkan dapat juga menginfeksi orang yang sudah vaksinasi dan booster COVID-19. Namun, orang yang sepenuhnya sudah melakukan vaksinasi kemungkinan lebih kecil penyebarannya daripada yang tidak divaksinasi.
Vaksinasi COVID-19 sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian, meskipun mereka tidak mencegah semua infeksi. Jadi, pastikan kita sudah mendapatkan vaksinasi dan memakai masker di dalam ruangan untuk mencegah terhadap varian COVID BA.2 ini.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Varian Omicron
6. Lakukan Tindakan Pencegahan
Para ilmuan tetap menyarankan kepada masyarakat untuk tetap melakukan pencegahan yang sama. Masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, melakukan vaksinasi, menghindari keramaian, dan mengurangi mobilitas. Terutama bila Anda sedang sakit atau merasa tidak enak badan sebaiknya tinggal di rumah terlebih dahulu dan hindari keramaian.
Itulah sekilas informasi terkait Subvarian Omicron. Berdasarkan data yang ada saat ini kita hanya perlu waspada dan melakulan pencegahan terhadap potensi bahaya dari varian COVID-19 BA.2. Pastikan Anda sudah melakukan vaksinasi, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi moblitas.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H.
Source:
- Pernyataan Tentang Subvarian Omicron BA.2
- Lihat, Tapi Jangan Khawatir Dahulu Tentang Subvarian Baru Omicron
- Subvarian Omicron BA.2 Naik, Studi Laboratorium Menunjukkan Tanda Keparahan