Ditulis oleh Tim Konten Medis
Fase siklus tidur terdiri dari empat tahapan, yaitu non-Rem (NREM) fase 1, NREM fase 2, NREM fase 3, dan Rapid Eye Movement (REM). Kualitas tidur yang membaik dan melewati empat fase ini dapat memulihkan fungsi otak dan baik untuk kesehatan.

Umumnya siklus tidur terjadi sebanyak empat tahap.
Tidur adalah proses istirahat bagi tubuh untuk mengembalikan energi dan pikiran. Meskipun begitu, otak tetap aktif bekerja dalam memproses tahapan tidur.
Jika dilihat menggunakan EEG atau Electroencephalogram, tidur memiliki tahapan atau fase yang berbeda. Setiap fase ini memiliki karakteristiknya tersendiri.
Fase siklus tidur memiliki peran penting untuk memperbaiki sel tubuh dan menjaga fungsi kognitif otak. Fase ini dapat membuat tubuh sehat dan siap menjalani aktivitas pada keesokan harinya.
Apa Itu Siklus Tidur?
Siklus tidur adalah rangkaian tahapan saat tidur yang terjadi secara berulang-ulang dan teratur. Tahapan ini sangat penting bagi makhluk hidup, terutama pada manusia. Siklus tidur dapat membantu Anda untuk menjaga kualitas tidur lebih baik.
Saat beristirahat, tubuh memiliki beberapa tahapan siklus tidur. Siklus tidur bisa terdiri dari empat tahap hingga enam tahapan siklus tidur. Namun, umumnya siklus tidur lebih sering terjadi sebanyak empat tahap saja.
Perlu diketahui bahwa tahapan tidur tidak memiliki durasi yang sama. Dikutip dari Sleep Foundation, durasi siklus tidur dapat berkisar antara 70 hingga 100 menit atau 90 hingga 120 menit. Namun, jumlah rata-rata siklus tidur yang terjadi pada manusia berlangsung sekitar 90 menit.
Perbedaan durasi ini dapat bervariasi tergantung dari kondisi dan pola hidup seseorang. Misalnya, faktor usia, mengonsumsi alkohol, dan perbedaan pola tidur.
Baca Juga: Mengenal Ketindihan (Sleep Paralysis) dalam Dunia Medis
Tahapan Fase dalam Siklus Tidur
Terdapat empat tahapan tidur, termasuk fase tidur REM (Rapid Eye Movement) dan tiga tahapan tidur non-REM (NREM). Berdasarkan analisis kegiatan otak saat tidur, tahapan ini menunjukkan pola dan ciri yang berbeda pada setiap tahap.
Berikut jenis fase tidur beserta penjelasannya:
1. NREM Fase 1
Tubuh mengalami tahapan pertama saat tidur, yaitu NREM (Non-Rapid Eye Movement). Tahapan ini dikenal dengan sebutan tidur ayam atau tidur ringan.
Tidur tahap satu menyebabkan tubuh, mental, dan pikiran berada di alam bawah sadar. Kondisi ini biasanya berlangsung selama satu hingga tujuh menit.
Pada fase tidur 1, tubuh belum sepenuhnya rileks walaupun aktivitas otak dan pergerakan tubuh mulai melambat. Kondisi ini memungkinkan Anda masih bisa dibangunkan meskipun sudah terlelap.
Pergerakan mata, pernapasan, dan detak jantung mulai melambat bahkan Anda dapat mengalami sentakan mioklonik atau badan tersentak kaget.
2. NREM Fase 2
Fase tidur kedua atau menuju tidur pulas ditandai dengan pernapasan dan detak jantung yang lambat dan teratur. Kondisi ini juga menyebabkan penurunan suhu tubuh dan kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
Jika mendengar suara, Anda mungkin tidak dapat memahaminya dengan baik. Artinya, tubuh sedang melakukan persiapan untuk mencapai tidur pulas.
Saat memasuki fase kedua, pergerakan mata dan gelombang pada otak cenderung melambat. Kondisi ini juga disertai dengan aktivitas gelombang otak yang cepat dan berirama yang dikenal dengan sebutan sleep spindle.
Tidur NREM fase 2 terjadi selama 10 hingga 25 menit. Namun, tahapan ini juga bisa dalam waktu yang lama tergantung dari kondisi dan pola tidur seseorang. Fase kedua berperan penting dalam mengumpulkan, memproses, dan menyaring ingatan baru di dalam otak.
Baca Juga: Waspadai 9 Bahaya Penyakit Akibat Efek Kurang Tidur

Waktu tidur yang cukup dapat meningkatkan proses belajar, kreativitas, dan menambah daya ingat.
3. NREM Fase 3
Tidur tahap ketiga atau fase deep sleep (tidur pulas) dapat mengalami pelepasan gelombang delta pada otak. Fase ini mengakibatkan tubuh sulit untuk dibangunkan karena gagal merespons suara di sekitarnya.
Jika berhasil dibangunkan, tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan perubahan. Mungkin Anda akan merasa bingung selama beberapa menit terlebih dahulu.
NREM fase 3 berperan penting dalam perkembangan dan perbaikan sel-sel jaringan. Kondisi ini juga mampu meningkatkan kekuatan tulang, mengirim pasokan darah ke otot, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada anak-anak, fase tidur tahap ketiga sering mengalami tidur berjalan, mengompol, dan bermimpi buruk. Fase ini dapat berlangsung sekitar 20 hingga 40 menit. Umumnya, ciri-ciri fase ketiga ditandai dengan beberapa hal, seperti:
- Otot menjadi rileks
- Saluran pernapasan dan tekanan darah cenderung melambat
- Memasuki fase tidur nyenyak
- Tubuh mengalami perbaikan fisik dan kembali bugar keesokan harinya
- Terjadi penggabungan ingatan, seperti pengetahuan umum, fakta atau statistik, pengalaman pribadi, atau hal-hal yang telah dipelajari sebelum tidur
4. REM
Tidur REM atau disebut dengan tidur bermimpi adalah tahapan terakhir pada siklus tidur. Saat Anda memasuki fase ini, pernapasan akan bergerak lebih cepat, tidak teratur, dan terasa dangkang.
Tidur REM juga mengakibatkan mata bergerak ke segala arah dengan cepat, terjadi peningkatan tekanan darah, ereksi pada pria, serta meningkatnya otak dan detak jantung.
Kondisi ini juga dikenal dengan paradoks tidur. Saat tidur, otak dan sistem tubuh lain tetap aktif bekerja sedangkan otot tubuh cenderung lebih rileks dan terjadi kelumpuhan sementara.
Bermimpi adalah salah satu ciri terjadinya tidur REM. Fase ini biasanya terjadi sekitar 70 hingga 90 menit setelah tidur. Perlu diketahui bahwa tidur REM berperan penting untuk meningkatkan fungsi kognitif otak. Jika Anda memiliki waktu tidur yang cukup, kondisi ini dapat meningkatkan proses belajar, kreativitas, dan menambah daya ingat.
Pada tahapan berikutnya, tidur REM mengalami peningkatan durasi sehingga dapat mengurangi kemampuan dalam mengatur suhu tubuh. Kondisi ini memungkinkan Anda mengalami gangguan kualitas tidur akibat suhu tubuh yang terlalu panas atau dingin. Hal ini disebabkan oleh suhu tubuh yang menyesuaikan dengan lingkungan.
Baca Juga: Narkolepsi Adalah Penyakit Tidur Kronis, Apa Penyebanya?
Demikian informasi mengenai fase siklus tidur yang terdiri atas empat tahapan, yaitu tiga tahapan non-REM dan satu tahapan REM. Tahapan ini berperan penting dalam kondisi dan pola tidur. Jika Anda mengalami gejala gangguan atau masalah tidur sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa konsultasikan kondisi ini dengan dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Sleep Foundation. Stages of Sleep: What Happens in a Sleep Cycle. Juni 2024.
- Very Well Health. The 4 Stages of Sleep. Juni 2024.